"Ada yang harus kau makan?" Christian bertanya kala wanita dihadapannya kini sedari tadi tak berhenti membolak-balik buku menu.
"Tacos?" ujarnya pada sang pramusaji yang kini tengah mencatat pesanannya.
"Minumannya?"
"Sama kan saja dengan mu" Jisoo kembali menutup buku menunya.
Beralih dari pekerjaan, Christian memilih untuk membawa Jisoo ke salah satu restoran yang sering ia kunjungi. Christian mengajak Jisoo untuk makan malam bersama.
Berbeda dengan Christian yang tak jarang menyantap makanan di restoran, bagi Jisoo ini kali pertama ia mengunjungi tempat makan mewah juga menyantap makan malam ditemani seorang pria.
"Bukankah disini kau menolong ku dulu?" merasa tak asing dengan tempat makan yang saat ini ia kunjungi.
"Aku tidak mau mengingatnya"
"Why? Kau menyesal menolong ku kala itu?"
"Tidak ada yang harus dibanggakan ketika kau diperlakukan kasar"
Jisoo menyebikkan bibir setelah mendengarnya.
"Kau yakin?"
"Jika bukan kenapa aku masih bersama mu sampai sekarang?"
Terdengar seperti sebuah lelucon, Jisoo hanya memangut-mangutkan kepalanya.
"Apa kau sering diperlakukan kasar seperti waktu itu? kau seperti biasa saja menerimanya"
Apa ini? kenapa dia mengatakan hal itu? Seketika kenangan buruk dulu terlintas diingatan Jisoo. Kenapa harus teringat kembali saat-saat yang ia benci ketika tinggal bersama orang tuanya, Jisoo tidak menginginkan itu.
Tolong jangan mengungkit memori masa lalu, Jisoo sudah mencoba melupakannya selama ini. Ia hidup dengan sakit, selalu terkekang dan tersiksa. Tidak ada belas kasih, tidak ada kasih sayang, melakukan ini itu atas perintah orang tua. Terpaksa jika harus dikatakan.
Mungkin hanya wanita paruh baya yang selalu mencoba membuatnya lari dari kejaran sang ayah meski berakhir sama. Dari perlakuan yang sering ia terima, Jisoo berpikir untuk pergi tanpa sepengetahuan mereka, ia tidak ingin hidupnya selalu terkekang karena sebuah tuntutan.
Dan disini ia berhasil lari, Jisoo nyaman dengan kehidupannya saat ini. Tak apa hidup seorang diri tapi ia bisa lepas dari ikatan rantai yang mengungkungnya.
"Hei, kenapa kau diam? aku salah dengan perkataan ku?" Christian mencoba menyadarkan Jisoo.
"Benar aku selalu diperlakukan kasar, itulah kenapa aku terlihat biasa saja"
"Lupakan, aku hanya bercanda"
Pramusaji datang membuat suasana teralihkan. Christian pikir terlalu menakutkan berada di situasi ini bersama Jisoo, ia berakhir jika sampai salah berbicara lagi.
"Makan lah"
"Selamat makan"
Tidak ada yang harus diketahui dari kehidupannya dulu, Christian bukan siapa-siapa, dia tidak harus tau. Jisoo juga tidak ingin mengingatnya kembali.
"Kau mau datang ke tempatku?"
"Untuk?"
"Temani aku"
"Aku sedang menemani mu sekarang" tangannya kembali mengambil tacos dan memakannya lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Champagne | Jisoo • Christian Yu ✔️
Fanfic"Terlepas dari banyak persoalan kelam, kau memang harus aku tepatkan karena dirimu yang selalu ada menemani. Aku selalu berharap dan menunggu agar waktu yang seterusnya, sisa itu ada untuk kita menjalin hidup bersama" Christian. By, rrb.