Pria muda dengan kacamata yang bertengger dihidungnya, pria itu berjalan menyelusuri lorong diantara ruangan kamar hotel. Di salah satu suites Christian menginjakan dirinya lebih dulu setibanya di Korea.
Terhitung dari 8 jam yang lalu ia ada di tempat asal sang kekasih. Belum sempat ia memberitahu keberadaan dirinya disana kepada Jisoo, Christian pikir ada kalanya sesekali memberikan kejutan menyenangkan untuk Jisoo dan mungkin Jisoo akan senang karena mereka tak bertemu setelah satu minggu lalu.
Suara pesan masuk, tertera satu nomor ponsel yang entah darimana dan siapa yang pasti Christian tidak mengenalnya.
Datanglah ke tempat saya, mama Jisoo memasak banyak makanan khas untuk mu.
Jkim.
Kedua alis Christian mengernyit binggung, pasalnya sama sekali ia tidak memberitahu siapa pun atas kedatangannya terlebih tidak ada siapa siapa lagi yang ia kenal disana. Tapi saat ini tuan Kim ayah Jisoo tiba tiba mengundangnya untuk bertamu, tanpa Christian tau darimana tuan Kim mengetahui keberadaan dirinya.
Dan bukan hal bagus jika ia menghiraukan permintaan tuan Kim sekarang meskipun Christian merasakan kejanggalan terkait itu.
"Selamat siang tuan" sapa seorang resepsionist.
Christian tersenyum sembari sedikit menundukan kepalanya.
Ia pergi menuju lobby hotel meminta seseorang untuk membawakan mobilnya segera ke depan.
Kali kesekian Christian menempati hotel ditengah kota itu kala ia berada di Korea untuk urusan bisnis. Mungkin beberapa pegawai disana sudah mengenalnya lebih dulu, mengingat Christian terbilang salah satu daftar tamu yang di istimewakan.
"Thank you" ucap Christian ramah setelah mobil yang dimintanya tiba.
Dengan celana pendek dan kaus hitam yang ia kenakan, Christian percaya diri walaupun terlihat biasa dan tidak mewah.
Berlalu melintasi jalanan kota, beberapa hal kini sedang Christian debatkan. Lain dari kata bisnis, saat ini ia ingin bisa tenang ketika bertemu dengan keluarga Jisoo karena ini pertama kali dalam hidupnya menghadapi berbagai masalah dalam satu persoalan.
"Oh kau sudah tiba?" tanya pria paruh baya yang membukakan pintu sesaat setelah Christian membunyikan tombol monitor didekat pintu rumah keluarga Kim.
"Selamat siang tuan"
"Siang. Silahkan masuk" mempersilahkan Christian memasuki kediamannya, "bukankah ini perjalanan yang melelahkan?"
"Sedikit lebih melelahkan dari biasanya"
"Benarkah?— silahkan duduk" seraya menunjuk sofa disampingnya.
Christian mendudukan diri atas permintaan tuan Kim.
"Bu, kemarilah" seru tuan Kim melihat istrinya yang berada di dapur.
"Sebentar—" hendak mencuci tangannya lebih dulu sebelum menghampiri sang suami, "ada apa?"
"Kau baru melihatnya bukan? Kau tidak akan mengiranya nanti" ucap tuan Kim kepada ibu Jisoo.
"Halo nyonya Kim, saya Christian Yu" seakan mengulurkan tangannya.
Nyonya Kim pun menerima jabatan tangan Christian, "senang bertemu dengan mu"
![](https://img.wattpad.com/cover/175676238-288-k551361.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Champagne | Jisoo • Christian Yu ✔️
Fiksi Penggemar"Terlepas dari banyak persoalan kelam, kau memang harus aku tepatkan karena dirimu yang selalu ada menemani. Aku selalu berharap dan menunggu agar waktu yang seterusnya, sisa itu ada untuk kita menjalin hidup bersama" Christian. By, rrb.