Champagne 29

1.8K 279 6
                                    

"Kau bertemu Eunseo kemarin?" tanya seseorang sembari mendudukan pantatnya di atas sofa mewah.

Christian mengangguk mengiyakan dan ikut duduk diseberang Jay.

"Ada hal apa yang membuatmu sampai meminta informasi itu dariku?"

"Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin tau"

Jay yang sedang menyodorkan minuman untuk temannya itu kini menunjukan raut wajah tak percaya.

"Kau kira aku bodoh? kita bukan sekedar teman, aku tau kau serius mengenai hal ini" Jay menatapnya curiga, "Kau akan memasukannya ke penjara?"

Christian mengerlingkan kedua bola matanya, merasa bodoh jika harus melakukan apa yang Jay katakan barusan.

"Jelas aku menang tanpa harus meminta informasinya darimu dulu"

"Jadi?"

"Aku pikir aku benar-benar mencintai Jisoo, aku tidak tau lebih mengenai latar belakang kehidupannya, jadi aku meminta bantuan mu untuk mencari tau informasi terkait orang tuanya"

Jay mengangguk-anggukan kepalanya, sekarang ia merasa telah mengetahui maksud Christian.

"Tapi bukankah Jisoo pergi dari orang tuanya tanpa sebab? aku tidak menemukan informasi lain tentangnya"

"Aku tau, ada sedikit masalah yang membuat dia ingin kabur dari kehidupannya dulu"

"Menyedihkan. Kami memang tidak pernah bisa merasakan harmonisasi keluarga— tapi aku tidak memperdulikan itu" jawab Jay sembari menghembuskan napas.

"Aku ingin memperbaiki hubungan Jisoo dan keluarganya"

"Dia mengetahuinya?"

"Dia akan marah jika aku memberitahunya sekarang"

Biarkan Jisoo menyadarinya nanti, Christian hanya ingin Jisoo bisa memahami apa terjadi pada dirinya, agar tidak mengandalkan emosi karena takut. Christian tidak mau Jisoo merasakan apa yang ia rasakan, setelah selama hidup Christian tak mampu menjaga orang tuanya dengan baik.

Setiap hari setiap detik bukanlah hal mudah yang harus dilalui, selalu terbayang bayang merasakan bagaimana sakitnya orang tua hidup tanpa kehangatan keluarga. Christian mengalaminya, dan itu sangat sulit.
Semua orang ingin memiliki keharmonisan, tapi kedaaan selalu tak berpihak dan mengacaukan mimpi yang telah didambakan.

"aku begitu lelah" Christian menyeruput minuman yang telah Jay sediakan untuknya.

Sembulan asap rokok tercium menyeruak setelah Jay menghembuskannya.

Selalu tampak merasa pedih dan menyesal dikala melihat orang lain memiliki hubungan yang hangat satu sama lain, entah itu dalam keluarga, kerabat, atau pertemanan. Tapi disisi lain Jay bersyukur dan ikut merasa senang ketika Christian berani memutuskan untuk mempersunting wanita menjadi pendamping hidupnya. Meski itu tidak mudah, Christian sungguh tak mau bermain-main lagi.

"Aku harus pergi setelah ini" ucap Christian.

"Ada yang harus kau lakukan?"

"Rumah abu? aku harus membicarakan hal ini dengannya"

Mendengar itu, Jay langsung menepuk pundak sahabatnya itu dengan rasa senang.

"Maaf aku tidak bisa menemanimu untuk menemuinya, ada banyak hal yang harus aku urus hari ini" Jay tak enak hati, "lagi bukankah ini persoalan penting? kau harus benar benar serius"

Champagne | Jisoo • Christian Yu ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang