"Ini tuan" tergesa, Jinyoung juga beberapa jajaran dewan yang sebelumnya sudah stanby untuk menyambut Christian di depan kantor kini segera menyerahkan beberapa laporan yang sudah tersusun rapi di tabnya sesaat setelah setibanya Christian disana.
Begitu detail menggeser slide satu persatu, Christian berjalan dengan didampingi beberapa orang berjas rapih dibelakang yang sudah menunggu keputusan Christian sebelumnya terkait masalah yang saat ini perusahaan hadapi.
"Hubungi mereka, saya ingin mendengar alasannya langsung" Christian mengatakan dengan tegas pada Jinyoung.
"Mereka akan segera datang, sudah saya persiapkan tuan"
"Bagus, tunggu saya di ruang meeting"
"Baik"
Begitu Christian menginstruksikan, Jinyoung berserta beberapa orang lainnya bergegas ke ruangan yang dituju. Sedangkan Christian pergi ke ruangan miliknya.
Menurut catatan yang telah di terima dari Jinyoung, tidak sedikit perusahaan akan mengalami penurunan yang cukup signifikan karena masalah ini. Christian berusaha berpikir keras mencari solusi untuk menyelamatkan perusahaan agar bisa terhindar dari keterpurukan.
Tidak hanya jajaran pimpinan yang bersi tegang, sepertinya semua pegawai di perusahaan sudah mendapatkan informasi dengan cepat terkait hal itu. Dilihat dari bagaimana reaksi pegawai ketika Christian melewati lobbi dengan dewan lainnya tadi sudah tergambar jelas semua terdengar kacau, mereka hanya berharap pada keputusan sang direktur utama saat ini.
"Pihak dari Live's sudah berada di ruang meeting tuan" Jinyoung memberitahu dengan menghampiri Christian di ruangannya.
Christian yang tengah menelpon seseorang pun memilih untuk mengakhiri panggilan dan mengikuti perkataan Jinyoung keluar dari ruangan dan menemui pihak yang di tunggu-tunggu.
"Biar saya yang bawa tuan" Jinyoung meminta dokumen yang berada ditangan Christian.
"Oh ya, siapa yang datang mewakilkan? Aku yakin Dabin tidak akan datang"
Dabin merupakan pemimpin perusahaan Live's yang berencana mencabut sahamnya dari perusahaan Christian.
"Benar tuan, tuan Dabin berhalangan hadir, ada beberapa orang direksi yang akan menjelaskan"
Christian yang mendengarnya pun menggelengkan kepalanya jengah, "jika tau begitu lebih baik tidak perlu datang. Masalah akan selesai tanpa harus ada pertemuan!"
Salah satu kejengkelan Christian adalah menghadapi pimpinan Live's dari sekian banyak pemegang saham lainnya. Bukan karena apa, selalu saja ketika diadakan rapat umum Dabin tidak pernah ikut hadir dan membahas banyak hal. Christian pikir sudah bukan lagi Live's menjadi salah satu investor di perusahaannya.
"Selamat siang, maaf atas sedikit keterlambatan saya" Christian menempati posisi tempat duduk yang dikhususkan untuknya, "Di dalam pertemuan ini ada beberapa hal yang sangat perlu dikaji ulang atas informasi yang sempat saya dengar sebelumnya terkait pencabutan saham Live's dari DPR corp. Dengan begitu saya perlu mengetahui sedikit banyak tentang penyebab dari keputusan ini, silahkan."
Hak dikembalikan kepada para dewan, salah seorang diantaranya mulai berdehem memberi sinyal bahwa akan mulai pembahasan.
"Dari catatan yang saya terima dari tahun 2017 Live's berkontribusi sebanyak 2,7% dan saat ini DPR corp terhitung dari kuartal pertama tahun 2018 memiliki jumlah aset senilai $3.350 milyar dan kini terjadi penurunan sebanyak 1.2% sejak tahun terakhir. Melihat persentase yang ada, kami sangat menyayangkan karena tidak ada pembangunan sedikit pun dari yang berwenang. Oleh karena itu Live's tidak bisa mempertahakannya untuk kurun waktu yang lama" jelas perwakilan perusahaan Live's.
KAMU SEDANG MEMBACA
Champagne | Jisoo • Christian Yu ✔️
Fanfic"Terlepas dari banyak persoalan kelam, kau memang harus aku tepatkan karena dirimu yang selalu ada menemani. Aku selalu berharap dan menunggu agar waktu yang seterusnya, sisa itu ada untuk kita menjalin hidup bersama" Christian. By, rrb.