Part 1 : Berjalan Sendirian di Kegelapan

23.8K 657 17
                                    

Disebuah klub ternama di Jakarta terdapat dua laki-laki memakai jas, salah satu dari mereka terlihat sangat mabuk dan yang satunya lagi frustasi melihat temannya yang sangat mabuk. Tempat ini sangat menenangkan bagi mereka yang lagi dilanda masalah, dan tempat ini sudah menjadi langganan mereka.

"Eetdah! Van sadar dong lu udah mabuk berat nih. Pulang sekarang ya? Mama gue nelpon nih disuruh jemput Dwi pulang dari rumah temannya." ucap seorang pemuda dengan tangannya yang menepuk-nepuk pundak temannya.

"Argghh! Kita baru aja nyempe No." Jawabnya dengan tangannya yang menggerak-gerakkan botol alkohol seirama dengan suara dentuman musik yang ada di klub tersebut.

"Biar Kevin aja yang awasin kak Alvan, kak Vino jemput Dwi aja sana!" salah satu bartender yang ada di klub tersebut bernama Kevin mengajukan dirinya untuk menjaga seorang laki-laki bernama Alvan tersebut.

Seorang lelaki yang dipanggil Vino oleh Kevin tersebut mengangkat kepalanya.

"Apa bisa?" tanyanya, Kevin mengacungkan jempolnya bertanda dia bisa dan bertepatan saat itu juga deringan suara panggilan masuk terdengar dari ponsel Vino, terlihat dari layar tertera tulisan nama kontak Mama.

"Oke Vin! Kak Vino titip kak Alvan ya, nanti kalau terjadi masalah sama kak Alvan, Kevin langsung telpon kak Vino!"

"Siap Kak!" jawabnya dengan tangannya yang bertengger di pelipis seperti hormat bendera.

Vino langsung meninggalkan tempat yang hina tersebut tanpa mengangkat telpon dari mamanya terlebih dahulu.

Membicarakan tentang tempat yang hina tersebut Vino, Alvan dan kedua sahabatnya yang lain tau itu, tapi disanalah tempat yang memenangkan bagi mereka setelah menjalani pekerjaan ataupun masalah yang sedang dihadapi dan bikin frustasi.

Ditemani lampu diskotik, dan minuman haram serta wanita cantik dan seksi yang membuat lelaki dengan iman tipis tergoda. Tetapi, mengenai wanita seksi yang tergadang menawarkan dirinya untuk dijamah, mereka tidak menginginkannya meskipun wanita tersebut menawarkan dirinya secara percuma, karena mereka masih mengingat itu sangatlah kesalahan yang besar dan mereka sudah membuat janji untuk tidak sama sekali menjamah wanita yang bukan muhrimnya.

Masih ditempat yang sama, Alvan meneguk botol alkoholnya yang kedua sampai habis dan langsung menjatuhkan kepalanya di meja bar tersebut, Kevin yang melihat itu hanya terdiam.

Sudah habis satu jam Alvan tertidur di meja bar dengan kepalanya yang dia tumpukkan di tangannya itu terbangun. Kevin yang melihat itu lantas mendekati meja bar.

"kak Alvan baik-baik ajakan?" tanya Kevin langsung.

"hm!" jawabnya sambil menyodorkan beberapa lembar uang kertas ke Kevin, dan melihat jam di dinding klub, terlihat jarum jam menunjukkan pukul 21:00, berarti sudah 3 jam dia disini.

"kakak bisa pulang sendirikan? Atau Kevin perlu telponin kak Vino?"

"enggak perlu!" ucapnya, dan berlalu meninggalkan klub tersebut.

***

Seorang wanita berjalan keluar dari sebuah kampus dengan pakaiannya yang lecek dan wajah kusutnya.

Deringan suara panggilan masuk terdengar dari ponselnya, lantas dia melihat nama yang tertera dilayar ponselnya Sulis lantas dia mengangkat telpon dari sahabatnya tersebut.

Sulis : "Aassalamu'alaikum Na!"

Hana : "Wa'alaikumsalam!"

Sulis : "Maaf ya na, gue gak bisa jemput lo karena lagi ada acara keluarga nih."

Hana : "Iya, gak masalah. Aku bisa pulang sendiri."

Karena Kesalahan Satu Malam [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang