“Hei!”
Suara itu menghentikan langkah Irida yang hendak menuju perpustakaan. Gadis manis tersebut menoleh ke sumber suara dan mendapati sosok pria yang kemungkinan adalah kakak kelasnya tengah berjongkok dan mendongak menatap dirinya.
“kakak manggil aku?” tanya Irida takut-takut.
“ya iya lah, manggil siapa lagi?” ketus si pria.
“kenapa kak?” tanya Irida lagi.
“lo nggak liat apa? Gue lagi kesusahan nih mungutin buku, tolongin dong!” omel si pria sambil menunjuk buku-buku pelajaran yang berserakan di hadapannya, Irida menduga buku-buku tersebut pasti terjatuh sehingga berantakan di lantai.
Irida hanya mengangguk polos kemudian menghampiri kakak kelasnya, ikut berjongkok di hadapan sang kakak kelas dan segera memunguti buku-buku di lantai.
“kok bisa jatuh sih, kak?” tanya Irida di sela kegiatannya memunguti buku-buku di lantai.
Si pria yang diam-diam tengah menatap lekat wajah Irida pun tersentak kaget kemudian berdecak kesal.
“berisik lo” ketus si pria lagi.“kakak kelas Sembilan, ya?” tanya Irida.
“hem” sahut sang pria.
“aku kelas tujuh, kak” ujar Irida menginfokan.
“gue nggak nanya” ketus si pria.
“kakak galak banget, sih!” gerutu Irida.
“bawel” sahut si pria.
Irida yang terus mendapatkan respon ketus pun mengatubkan bibirnya, merasa jengah untuk berusaha beramah tamah dengan pria menyebalkan tersebut. Ia pun memilih untuk diam dan fokus memunguti buku-buku di hadapannya.
“udah nih, kak” ujar Irida sambil menyerahkan beberapa buku yang ia kumpulkan kepada sang pria. Bukannya menerima buku dari Irida, sang pria justru meletakkan setumpuk buku di tangannya sendiri ke atas tangan Irida.
“masukin ke perpustakaan sekalian!” perintah sang pria.“loh, kok aku?” protes Irida sambil mengerucutkan bibirnya.
“rok lo tadi kebuka, celana dalam hello kitty lo lucu” ujar sang pria sebelum berlari kecil menjauh dari Irida sambil tertawa.
Irida yang terkejut pun melotot ke punggung sang kakak kelas yang mulai menjauh.
“DASAR COWOK MESUM!” pekik Irida.Sang pria yang merasa diteriaki pun berhenti sejenak dan menoleh ke arah Irida.
“NAMA GUE AINESH” pekik sang pria di sela tawa sebelum kemudian melanjutkan lari nya.***
Halo, welcome to my work. Ini kisah gaje yang saya tulis di waktu senggang (sok sibuk, padahal pengangguran yang waktunya selalu senggang :v) . Nggak maksa buat suka kok, tapi kalo penasaran silahkan lanjut membaca. Tapi saran saya jangan terlalu berharap pada cerita ini ya, maklum saya hanya anak labil yang kadang suka unpub cerita sesuka saya:V . Untuk yang belum kenal saya, kenalkan nama saya OLin Mayawi. Terserah panggilnya apa.
Cerita ini hanya fiktif belaka, apa bila ada kesamaan nama tokoh atau latar tempat harap dimaklumi dan jangan dihujat, saya kan anak labil jadi kadang suka nggak sadar nyuri nama tokoh dari work orang.
Ahaha.Buat para Author yang nama tokohnya saya curi mohon maaf ya, saya nggak sengaja kok, beneran deh!
Tapi tenang, walaupun nama tokohnya mungkin banyak kesamaan dengan cerita author lain, cerita ini asli kok, bukan hasil plagiat, saya kan kreatif tidak seperti mereka yang suka mencuri cerita orang lain *nyindirparaplagiat.
Udah ya, kebanyakan cuap-cuap itu tidak baik. Stay tune saja! Jangan lupa vote, komen dan tambahkan cerita ini ke reading list atau perpustakaan kalian ya! Saya agak maksa nih!
Salam kenal,
Love
OLinMayawi_
KAMU SEDANG MEMBACA
Menolak Luka (END)
RomanceCerita pertama dari #LukaSeries Hidup itu pilihan, dan aku memilih untuk menolak luka. -Irida Harris Ryanda _____ Maafkan jika niat baikku menolong seseorang berbuah penghianatan untukmu, pelangiku. -Ainesh Albara _____ Aku bukan orang ketiga, aku...