Cerita Iko

1.5K 166 10
                                    

Ainesh sedang duduk di sofa balkon kamar sambil sesekali membalas pesan Whatsapp dari Irida ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Ainesh, boleh saya masuk?" Tanya Iko.

"Silahkan. Saya di balkon" jawab Ainesh ramah.

Segera Iko membuka pintu kamar Ainesh dan menghampiri Ainesh.

"Duduk" tawar Ainesh sambil menggeser duduknya, memberi ruang untuk Iko. Ainesh pun meletakkan handphone nya ke atas meja kecil di sisi sofa.

"Terima kasih" ujar Iko setelah duduk di samping Ainesh.

"Ada apa?" Tanya Ainesh.

"Terimakasih banyak sudah menampung saya selama seminggu ini, dan maaf saya sangat merepotkan"

"Tidak masalah" ujar Ainesh kemudian tersenyum tulus pada Iko.

"Saya yakin kamu orang baik. Karena itu, saya ingin menceritakan apa yang terjadi pada saya" ujar Iko.

"Baiklah, saya akan menjadi pendengar yang baik" canda Ainesh.

Iko menarik nafas panjang sebelum memulai ceritanya.

"Nama saya Keiko Yumika. Ayah saya hanya seorang petani kelapa sawit yang bekerja mengurus lahan sawit milik salah satu anggota DPRD provinsi Riau. Saya dan ayah hidup serba pas-pasan. Ibu saya sudah meninggal sejak saya masih di sekolah dasar. Setelah saya lulus kuliah, ayah saya meninggal dunia. Sebagai anak tunggal yang tak memiliki sanak saudara, dan ayah juga tak meninggalkan harta apapun selain rumah kecil di pinggir kota Pekanbaru, akhirnya saya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup saya. Saya bekerja sebagai resepsionis di hotel ASEAN Pekanbaru, dan suatu hari, saya bertemu dengan dia" Iko menghela nafas perlahan sementara Ainesh masih setia memandang Iko sembari menunggu kelanjutan ceritanya tanpa berniat memotong dengan pertanyaan.

"Nama nya Steve" Iko melanjutkan ceritanya.
"dia pernah singgah di hotel tempat saya bekerja. Di sana lah kami saling mengenal sampai akhirnya menjalin hubungan. Steve pria yang baik dan penyayang. Dia sangat perhatian pada saya, dia bahkan melarang saya bekerja dan dia mencukupi segala kebutuhan hidup saya. Setelah setahun berpacaran, Steve mengajak saya pindah ke New York dan berjanji akan menikahi saya. Karena saya sangat mencintai Steve, saya mengiyakan ajakannya. Hingga beberapa bulan yang lalu, kami pindah kemari dan tinggal serumah, meskipun tinggal di rumah yang sama, Steve sangat menghormati saya, dia tak pernah menyentuh saya"

Keiko menarik nafas sekali lagi. Cerita ini benar-benar menguras perasaan dan emosinya.
"Namun bencana akhirnya datang, Steve bertemu kembali dengan mantan pacarnya di sini dan kembali jatuh cinta pada gadis itu. Sejak saat itu, Steve berubah. Dia sering tak pulang kerumah, selalu kasar pada saya dan bahkan Steve pernah pulang dalam keadaan mabuk bersama mantan pacarnya itu. Mereka menghabiskan malam bersama di kamar Steve sementara saya hanya bisa menangis di kamar saya. Saya takut, saya takut jika saya protes, Steve akan membuang saya, saya tidak punya siapapun lagi selain Steve. Akhirnya setelah hari itu, hampir setiap malam saya harus selalu mendengar suara bercinta mereka dari dalam kamar saya. Saya menahan luka seorang diri, sampai hari itu tiba. Hari di mana anda menemukan saya, hari itu saya kabur dari rumah setelah Steve memperkosa saya selama dua hari tanpa jeda. Dia bahkan juga memukuli saya jika saya berusaha berontak, dia  mengancam akan membunuh saya jika berani kabur darinya"

Setelah menyelesaikan ceritanya, tangis Iko pecah. Ainesh yang merasa prihatin segera merengkuh tubuh gadis malang di sampingnya ini. Entah mengapa, hati Ainesh bergetar. Ada perasaan tak rela mengetahui gadis secantik Iko harus mendapat perlakuan keji. Ada tekat dalam hati Ainesh bahwa dia akan melakukan apapun untuk melindungi gadis malang dalam dekapannya ini. Iko membalas pelukan Ainesh dengan erat seolah meminta perlindungan.

"kamu aman sekarang, saya akan melindungi kamu" bisik Ainesh pelan.

Ainesh membiarkan Iko menangis di pelukannya sampai handphone yang ia letakkan di atas meja berdering. melirik sekilas, Ainesh dapat melihat nama Irida terpampang sebagai pemanggil. Tangan nya meraih handphone nya dan menekan tombol tolak. Kemudian mengetikkan pesan singkat untuk sang tunangan sebelum kemudian kembali memeluk erat tubuh gadis di sisinya sambil sesekali mengecupi puncak kepalanya.

Aku lagi sibuk, Da.

Send to : Irida Harris Ryanda.

______

Be a smart readers, yah guys!

Salam sayang dari penulis abal-abal.

Love,

OLinMayawi_

Menolak Luka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang