“AINESH! BALIKIN SEPATU AKU!” teriak Irida sambil berlarian menyusuri koridor sekolah dengan kaki tanpa alas dan tangan kanannya memegangi sebelah sepatunya. Tak menghiraukan suasana koridor yang sedang ramai karena bel pulang sekolah baru saja berdering, Irida terus saja berlari mengejar kakak kelas iseng yang selalu saja mengusili nya sejak ia masih SMP.
Mendadak Irida menyesal telah memilih sekolah yang sama dengan pria menyebalkan yang saat ini membawa lari sebelah sepatunya. Seandainya dia tau bahwa si pria menyebalkan itu sekolah di SMA ini, tentu dia lebih baik masuk ke SMA negeri saja. Tak mengapa, bagi Irida itu jauh lebih baik daripada satu sekolah dengan Ainesh yang jahil.
“Ainesh! Berhenti! Kalau nggak berhenti juga aku akan telfon papa kamu, loh! biar kamu dimarah” ancam Irida.
Beruntung Irida mengenal dan cukup dekat dengan papa Ainesh yang ternyata merupakan sahabat papa Irida sejak masa kuliah.
Ainesh berhenti seketika kemudian berbalik menghadap Irida dengan wajah cemberut. “curang ah, masa ngadu sama papa” gerutu Ainesh.
Irida segera menghampiri Ainesh dan memukul bahu Ainesh dengan sepatu di tangannya.
“dasar usil” omel Irida.
“salah lo sendiri sih, gampang banget diusilin” ejek Ainesh.
“kita udah jauh banget, nih. Sampai halaman belakang sekolah. Capek tau!” gerutu Irida di tengah nafasnya yang masih terengah-engah.
“cemen, gitu aja ngos-ngosan!” ejek Ainesh.
“biarin! Balikin sepatu aku. Sakit nih nggak pake sepatu” irida menunjuk kaki nya yang kotor dan memerah.
“nggak mau” Ainesh menggeleng.
Irida berdecak sambil berkecak pinggang.
“dasar cowok nyebelin! Rambut aku sampe berantakan nih gara-gara ngejar kamu” omel Irida.“lo mau sepatu lo balik?” tanya Ainesh.
Irida menurunkan tangannya dari pinggang sambil mengangguk dengan semangat.
“MAU BANGET, LAH!” seru nya.“ada syaratnya” ujar Ainesh.
“apa syaratnya?” tanya Irida semangat.
“jadi pacar gue, ya! Gue cinta sama lo” Ainesh tersenyum lebar.
***
Uhuy! Cerita gaje update nih. Walaupun belum ada yang baca, atau memang nggak ada yang mau membaca. Pokoknya saya update aja, bodo amat dah!
Bagi yang sudah sempat mampir, terimakasih banyak ya. Kalau bisa ajak temannya membaca cerita ini, dong:v.
Oh iya, janganlupa tekan ✩★ supaya saya senang. Hihihi...Salam manis deh dari penulis abal-abal.
Love,
OLinMayawi_
KAMU SEDANG MEMBACA
Menolak Luka (END)
RomanceCerita pertama dari #LukaSeries Hidup itu pilihan, dan aku memilih untuk menolak luka. -Irida Harris Ryanda _____ Maafkan jika niat baikku menolong seseorang berbuah penghianatan untukmu, pelangiku. -Ainesh Albara _____ Aku bukan orang ketiga, aku...