Bab 4| Thank u, next
♪: Blackpink - Playing with Fire
▶▷◁◀(Namakamu) mengintip Iqbaal dari balik bulu mata lentiknya, pria itu tampak tenang dengan makan siangnya. Terlihat tak terlalu ambil pusing dengan gigitan itu, lain dengan (namakamu) yang mendadak diserang dengan rasa takut dan rasa bersalah.
Makanan yang di masak oleh bibi Jeslyn tampak enak, namun terasa hambar dilidah (namakamu) karena ia terus diserang rasa gelisah.
Ia melihat suaminya itu menyudahi makannya, dengan meraih tisu untuk mengelap bibinya, kemudian disusul dengan meneguk air putih.
"Iqbaal, aku minta maaf" ucap (namakamu) yang juga sudah menyelesaikan makan siangnya.
"Maaf untuk apa?" tanya Iqbaal, matanya menelisik setiap inci wajah cantik istrinya.
(Namakamu) menunduk, menatap piring kosong bekas ia makan. "Karna aku menggigitmu seperti itu"
"Tidak masalah love, selama kau mengobatinya" kata Iqbaal.
Gadis cantik itu bangkit dari duduknya menghampiri Iqbaal, lalu ia meraih lengan kekar itu. "Ayo, aku akan mengobatimu"
Tanpa pikir panjang, Iqbaal bangkit dan mengikuti (namakamu) yang membawanya keruang santai. Istrinya itu mengajaknya duduk lesehan di atas karpet bulu tebal, hampir sama dengan karpet yang berada diruang TV hanya berbeda motifnya saja.
"Tunggu sebentar" (namakamu) merangkak, mendekati lemari yang tak jauh darinya untuk mengambil kotak obat. "Buka bajumu" katanya, setelah sudah mendapatkan kotak obatnya.
Alis Iqbaal terangkat, "Kenapa tidak dikamar saja?"
"Iqbaal.." lirih (namakamu). Ia sudah dilingkupi rasa bersalah, tapi suaminya ini masih saja menggodanya.
"Ah baiklah" Iqbaal membuka bajunya, dan saat itu mata (namakamu) terfokus pada daerah bahu Iqbaal. Disana terlihat jelas bekas membiru akibat gigitannya. Gadis cantik itu tak mengira bahwa gigitannya akan menimbulkan bekas seperti itu. Astaga.
(Namkamu) meringis melihat itu. Dengan segera ia mengobati bekas gigitan itu dengan telaten. Dan setelah selesai ia mengecup bekas itu singkat. Ibunya bilang, dengan kecupan mungkin bisa mengurangi rasa sakit.
Iqbaal yang melihat tersenyum. Ia menarik wajah (namakamu) untuk memangut bibir manis itu. Ia merasakan tubuh istrinya yang menegang dan kaku. Rupanya istrinya itu belum juga terbiasa dengan sentuhan maupun ciuman darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn | Iqbaal Dhiafakhri Series (Completed)
FanfictionApa yang sulit didunia ini? Menjaga. Ya, yang sulit itu menjaga. Mulai dari menjaga perasaan, menjaga sesuatu agar tak hilang dan yang lebih sulit adalah menjaga istri yang kelewat cantik. Punya istri yang cantiknya diatas rata-rata adalah sebuah...