Bab 29| Please, open your eyes
♪: Ali Gatie - Moonlight
▶▷◁◀Iqbaal menghentikan mobilnya dan keluar dari sana, namun sebelumnya ia berpesan pada (namakamu) “Love, kau disini saja oke? Aku akan turun mengurusnya dengan Edgar. Jangan keluar sebelum kusuruh” ucapnya mengecup bibir (namakamu) sekilas disusul pada kedua pipi pualam itu.
(Namakamu) mengangguk dengan raut wajah cemas. Ia menarik lengan Iqbaal saat pria itu membuka pintu. “Hati-hati, dan berjanjilah padaku kau tidak akan terluka!” ia malah menangis saat mengatakan itu karna teringat dengan kejadian pembunuhan di rumah tua tempo hari.
Perasaan khawatir bercampur takut semakin menyelubungi (namakamu) saat mendengar Iqbaal mengumpati nama Sydney. Sudah pasti pria itu akan balas dendam atas kematian adiknya.
“Aku akan baik-baik saja love, aku berjanji pada kalian” Iqbaal mengelus pipi (namakamu) lalu menarik tubuhnya keluar dari mobil untuk menghampiri sedan sialan Sydney.
Sepeninggalan Iqbaal, (namakamu) meraih ponselnya untuk menghubungi rumah dan meminta Joan untuk datang ke sini.
“Bibi Tarra, katakan pada Joan lacak nomor ponselku sekarang juga untuk mengetahui keberadaanku. Kami dalam bahaya, cepatlah datang karna aku sangat takut. Iqbaal berkelahi, semuanya menggunakan senjata tajam. Tolong bibi” ucap (namakanu) saat tersambung dengan bibi Tarra yang berada di rumah.
“Baik, baik ma'am. Akan ku katakan padanya, tunggu sebentar dan jangan panik. Kau tidak boleh stres ma'am, kandunganmu masih lemah. Tuan akan baik-baik saja” diseberang sana bibi Tarra mencoba menenangkan (namakamu) yang mulai kalut. Terlebih lagi (namakamu) kembali mendengar suara desingan peluru yang tempo hari saja ia masih trauma, tapi hari ini ia mendengarnya lagi.
Disisi lain, Iqbaal berjalan mendekati sedan itu dan melihat Sydney keluar dari sana dengan senyum miring yang tercetak jelas diwajahnya.
“Kau sangat berani dude, membunuh tiga orang sekaligus termasuk adikku” kata Sydney dengan tenang.
“Itu bukan hal sulit bagiku, jerk” ucapan Iqbaal yang dingin itu terdengar angkuh di telinga Sydney.
Entah sejak kapan, masing-masing anak buah dari Iqbaal maupun Sydney saling menodongkan pistol mereka. Edward dan Edgar juga melakukan hal yang sama. Namun dalam hal anak buah, Sydney kalah jumlah. Mereka hanya beranggotakan empat orang termasuk Sydney sedangkan Iqbaal dan anak buahnya berjumlah enam orang.
Tapi itu tidak menyurutkan tekad Sydney untuk menyerang Iqbaal dipinggir jalan seperti ini. Dan kebetulan jalanan yang sepi jadi tidak terlalu menyulitkan mereka untuk saling mengacungkan senjata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn | Iqbaal Dhiafakhri Series (Completed)
Fiksi PenggemarApa yang sulit didunia ini? Menjaga. Ya, yang sulit itu menjaga. Mulai dari menjaga perasaan, menjaga sesuatu agar tak hilang dan yang lebih sulit adalah menjaga istri yang kelewat cantik. Punya istri yang cantiknya diatas rata-rata adalah sebuah...