DUSK TILL DAWN - BAB 13

5.7K 646 92
                                    

Bab 13| What do you think? ♪: Blackpink - Kill this Love ▶▷◁◀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 13| What do you think?
♪: Blackpink - Kill this Love
▶▷◁◀

Iqbaal masuk kedalam ruangan dan melangkah pelan menimbulkan kesan misterius, ditambah lagi seluruh ruangan ini sunyi dan temaram. Ia menyeringai, menatap sosok wanita dengan tubuh dan tangan serta kakinya yang terikat dikursi dan mulut tertutup lakban hitam.

Disamping kursi itu ada Edgar dan beberapa anak buahnya yang menunggu diluar ruangan. Iqbaal mendekat, memperhatikan sosok yang tak lain adalah Cassie. Ia menyuruh Edgar untuk keluar dan membiarkannya berdua dengan Cassie yang belum sadarkan diri.

Edgar mengangguk lalu keluar dari ruangan.

“Wanita lemah sepertimu seharusnya bertingkah layaknya wanita lugu, tidak perlu bertingkah barbar untuk menarik perhatianku” desis Iqbaal dalam.

Terlihat Cassie yang mulai sadarkan diri, wanita itu menegakkan kepalanya lalu mengerjapkan mata beberapa kali untuk menyesuaikan penglihatannya. Ruangan bercahayakan temaram yang menyambut pupilnya pertama kali sebelum matanya menangkap sosok Iqbaal dengan seringaian yang mengerikan.

“Iqbaal” batin Cassie melebarkan matanya. Oh Tuhan, apa lagi ini?. Ia ingin berteriak minta tolong namun rasanya percuma. Selain mulutnya yang dilakban, tentu saja ruangan ini mungkin berada disuatu tempat terpencil.

Iqbaal memeprrdalam seringaiannya. “Lama tidak bertemu, Cassie” ucapnya dengan nada yang terdengar seperti mengejek.

Cassie menggelengkan kepalanya, perasaan tak enak menyelubungi hatinya saat ini. “Hhmpp hhmmpp” gumamnya tak jelas. Padahal ia mengatakan untuk melepaskannya, namun karna lakban sialan ini ucapannya jadi seperti orang gagu.

Seingatnya ia tengah tidur di apartemennya, tapi mengapa tiba-tiba ia berada diruangan temaram ini. Bahkan ia masih mengenakan piyama birunya. Ah, ini penculikan!

Iqbaal merunduk, mendekatkan wajahnya pada Cassie. “Kau salah jika bermain-main denganku, Cassie. Jadi, jangan harap jika aku akan menghentikan permainan ini begitu saja. Kau yang memulainya, kau yang melibatkan aku dalam permainan ini bukan?”

Cassie memundurkan wajahnya, peluh membasahi permukaan kulitnya saat mendengar suara Iqbaal yang dingin. Ia tak tahu jika mantan kekasihnya bisa berubah menjadi sosok yang mengerikan.

Saat ini, Iqbaal dimatanya terlihat seperti seorang psikopat yang tengah bermain-main dengan mangsanya. Matilah Cassie!.

Iqbaal belum menarik wajahnya, sebelah tangannya merayap diantara rambut pirang Cassie lalu menggenggam rambut itu dan menariknya kebelakang hingga Cassie mendongak lalu memekik.

Dusk Till Dawn | Iqbaal Dhiafakhri Series (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang