DUSK TILL DAWN - BAB 18

6.2K 583 62
                                    

Bab 18| B Plan ♪: Ava Max - Sweet But Psycho ▶▷◁◀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 18| B Plan
♪: Ava Max - Sweet But Psycho
▶▷◁◀

“Aaaaaa!!”

Iqbaal berhenti bergerak, bersamaan dengan suara pintu terbuka disusul dengan jeritan yang memekakkan telinga. Ia dan (namakamu) menoleh pada pintu dan mendapati Ashley dengan wajah memerah.

Daddy! Kenapa kau menimpai mommy!” teriak Ashley berlari mendekati ranjang. Iqbaal pikir wajah merah itu karena malu, tapi ternyata karena marahnya. Oh sial, bocah seperti Ashley takkan mengerti apa yang akan Iqbaal lakukan pada (namakamu) hingga harus malu.

Ashley merangkak menariki ranjang. Sedangkan Iqbaal memasang wajah absurd, dan (namakamu) tertawa pelan melihatnya. “Mommy, kenapa kau tidak pakai baju?” tanya Ashley. Ia sudah berhasil menjauhkan (namakamu) dari Iqbaal.

Iqbaal menggerutu. Ia lupa kalau sekarang ada makhluk kecil yang berusaha mengacau aktifitasnya dengan (namakamu). Iqbaal mengambil selimut disisinya lalu melilitkannya pada tubuh (namakamu).

“Terlalu panas disini Ashley” jawab (namakamu) sambil melirik Iqbaal sekilas.

“AC-nya mati? Tapi kurasa hidup” Ashley mengarahkan tubuhnya pada AC yang terbuka dipojok dinding.

Iqbaal berdeham. “Ashley, keluarlah dulu. Daddy dan mommy sedang ada urusan” ucapnya susah payah dengan suara serak. Bagaimanapun ia ingin menuntaskannya dengan (namakamu), bukan dengan air dingin hanya karena mahluk kecil itu mengganggu.

Mata Ashley memicing curiga. Ia mendekat pada Iqbaal, menatap ayahnya itu sebentar lalu mengecup pipinya. “Baik, daddy. Maafkan aku mengganggu kalian” ucapnya berbalik untuk mencium pipi (namakamu) juga.

“Main dengan bibi Jeslyn dulu, hm?” (namakamu) mengelus pipi Ashley lembut.

Ashley mengangguk. Lalu berbalik untuk turun dari ranjang dan keluar dari kamar. Iqbaal bangkit dari ranjang untuk mengunci pintu agar tidak ada lagi yang menganggu dan kembali ke ranjang.

You can't run, love” gumam Iqbaal menyeringai. Ia menarik selimut yang tadi ia lilitkan pada tubuh (namakamu).

(Namakamu) meletakkan kedua tangannya didadanya sambil berkata “Oh, I'm so scared” balas (namakamu) dengan gaya bicaranya yang seakan menggoda.

Iqbaal memangut bibir merah itu dengan lembut, tangannya meraih pengait bra (namakamu) dan melepaskannya perlahan. Ia merebahkan tubuh (namakamu) tanpa melepas pangutan mereka.Tubuh (Namakamu) tidak bisa diam saat tangan Iqbaal terus menggoda dadanya, kakinya bergerak-gerak seiring dengan Iqbaal yang terus bergerilya ditubuhnya yang terbakar gairah. Sial!

Dusk Till Dawn | Iqbaal Dhiafakhri Series (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang