Bab 7| Aussie Guy
♪: Martin Garrix & David Guetta feat. Jammie Scott & Romy Dya - So Far Away
▶▷◁◀(Namakamu) menata beberapa makanan diatas meja makan, hari ini ia habiskan untuk membantu bibi Jeslyn memasak. Setelah tadi ia cukup puas melihat bibi Tarra di kebun, namun ia tak turut membantu mengingat tubuhnya masih terasa pegal.
“Nyonya, kau istirahat saja biar aku yang melanjutkannya” ucap bibi Jeslyn saat melihat (namakamu) menyusun piring dan sendok.
“Tidak bibi, aku sudah cukup beristirahat, lagipula aku bosan karna tak ada kegiatan. Jadi biar aku membantumu ya” bals (namakamu).
Bibi Jeslyn tersenyum. Kerutan diwajahnya tercetak jelas saat wanita tua itu menarik sudut bibirnya. “Baiklah nyonya”
(Namakamu) kembali menyusun piringnya sampai bel rumah terdengar nyaring kepenjuru rumah mewah ini. Ia menghentikan kegiatannya dan berjalan menuju pintu utama untuk membukakan pintu karna ada yang datang.
“Biar aku saja bibi” katanya saat melihat bibi Jeslyn hendak melangkah membukakan pintu. Dan dibalas dengan anggukan oleh wanita itu.
Telapak kaki tanpa alas itu berlarian kecil diatas lantai marmer yang dingin, gaun santainya bergoyang mengikuti gerakannya. Dibukanya pintu utama menampilkan pria tampan yang membuat dadanya berdegup keras.
Senyuman terukir di keduanya. Layaknya remaja yang dimabuk cinta, (namakamu) merasakan pipinya menghangat meski hanya ditatap seperti itu oleh suaminya.
“Hugs me, love” pria itu, Iqbaal. Ia merentangkan tangannya untuk membawa istri mugilnya kedalam pelukannya. Sekarang, ia punya alasan untuk selalu ingin pulang cepat. Ia terlalu merindukan istrinya.
Gadis cantik itu tersenyum malu, ia masuk kedalam pelukan suaminya. Hangat dan nyaman. Itu yang selalu dirasakannya tiap berada dalam pelukan Iqbaal. Kedua tangannya mengalung pada leher Iqbaal.
Dan tanpa diduga, pria itu mengangkat tubuhnya dalam gendongan koala persis seperti tadi malam. Mengingat itu membuat pipi (namakamu) kembali merona.
“Bagaimana harimu, love?” tanya Iqbaal sambil terus berjalan menuju sofa. Ia mendudukkan dirinya, sementara (namakamu) ia dudukkan dipangkuannya.
“Menyenangkan. Kau, bagaimana pekerjaan hari ini?” tanya (namakamu) agak gelisah. Ia sedikit merasa tak nyaman dengan posisinya yang berada dipangkuan Iqbaal, mengingat ini diruang tamu karna bisa saja dilihat oleh bibi Jeslyn atau maid yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dusk Till Dawn | Iqbaal Dhiafakhri Series (Completed)
Fiksi PenggemarApa yang sulit didunia ini? Menjaga. Ya, yang sulit itu menjaga. Mulai dari menjaga perasaan, menjaga sesuatu agar tak hilang dan yang lebih sulit adalah menjaga istri yang kelewat cantik. Punya istri yang cantiknya diatas rata-rata adalah sebuah...