Cahaya Menelusup Disela Sela Gorden Yang Terdapat Di Sudut Ruangan.
Sesuatu Yang Hangat Menjalar Ditubuhnya, Ketika Dirasakannya Sebuah Sentuhan Pada Genggaman Tangan Kirinya.Mata Indahnya Mulai Terbuka, Samar Samar Sebuah Ruangan Serba Putih Terlihat Pada Penglihatannya.
Penglihatan Nya Masih Kabur, Namun Ia Merasa Sudah Jauh Lebih Baik.
Pandangannya Kini Jelas, Kamar Rumah Sakit.Ia Menghela Nafas Pelan, Tangan Kanan Nya Meraba Sesuatu Dibawah Ranjang, Sebuah Alat Yang Membuat Kasur Itu Agak Naik Dibagian Atas Nya. Hingga Posisi Nya Menjadi Sedikit Duduk Sekarang.
Tangan Kirinya Meraba Sesuatu, Sebuah Tangan Kekar Menggenggam Erat Tangannya. Ia Menoleh Perlahan, Melihat Seseorang Yang Tidur Dengan Posisi Duduk dan Kepalanya Di Jatuhkan Di Bagian Kasur Yang Ia Tempati.
Kepala Nya Bergerak, Pertanda Ia Terganggu Dengan Gerakan Tangan Tzuyu Yang Memainkan Pipinya.
"Oh? Udh Bangun," Mingyu Mengusap Wajah nya Yang Agak Kusut, Helaian Rambutnya Berdiri Bak Sarang Burung.
"Selamat Pagi, Hehe,"Sapa Gadis itu Dengan Senyum Merekah. Mingyu Mengernyit, Pagi? Mingyu Melihat Jam Di Tangannya. Lalu Tersenyum Miring.
"Kalo Gak Tau Waktu Gausah Nyapa, Ini Sore Bukan Pagi." Jawab Mingyu Masih dengan Wajah Kusut Khas Bangun Tidur.
"Apa?! Sore?! Be-berapa Lama Aku Pingsan K-kak?"Tzuyu Menutup Mulut, Terkejut dan Juga Canggung.
Mingyu Mengkat Jari Telunjuk Nya, "1 Hari Penuh, Dari Sore Ke Sore."Jawabnya Lalu Membenarkan Rambutnya.
Tzuyu Melihat Pakaian Mingyu, Cowo Itu Memakai Kaus Putih Dan Celana Training Panjang.
Tiba Tiba, Suara Kenop Pintu Yang Diputar Menimbulkan Suara 'Klik' Yang Membuat Kedua Manusia Itu Menoleh Kerah Pintu.
"Mama?!"Pekik Tzuyu Kaget, Wanita Paruh Baya Yang Membawa Kantung Plastik Putih Menatapnya Sangat Iba.
"Juwi.."Lirihan Nya Terdengar Pelan, Wanita Itu Mendekat Dan Memeluk Tzuyu sangat Erat.
"Maafin Mama Yang Gak Becus Jagain Kamu Dari Dulu," Wanita Itu Melepas Pelukannya, Dan Mengusap Matanya Yang Berair.
Tzuyu Menggeleng Lalu Mengusap Pipi Wanita Yang diketahui Adalah Mamanya.
"Mama Gak Salah, Tapi Aku Yang Bodoh,"Tzuyu Mengulum Senyum Lalu Matanya Melirik Kearah Mingyu Yang Masih Diam Tak Berkutik Di Kursinya.Wanita Itu Ikut Mengedarkan Pandangannya, Melihat Sosok Laki Laki Duduk Disamping Ranjang Tzuyu.
Matanya Membulat, Lalu Memekik Terkejut,
"Kamu Kan—?!" Bahunya Dipegang Erat Oleh Tzuyu, Gadis Itu Melotot Ketika Mamanya Menoleh Dengan Senyum Menggoda. Tzuyu Menggeleng Pelan, Wanita Itu Mengangguk Paham.Mingyu Mendongak, Melihat Wajah Wanita Itu Yang Sangat Berseri, Mingyu Menunduk Sopan, Lalu Tersenyum Tipis.
"Hallo Tante, Saya Tem—
"Teman? Tapi Kata Suster Nya, Yang Jagain Anak Saya Pacarnya? Apa saya Bisa Percaya kamu Cuma Temannya?,"
Mingyu Dan Tzuyu Membulatkan Mata, Mingyu Mendongak Lagi, Menggeleng Pelan, "Maaf Tante, Cuma Salah Paham."
"Mama.. Dia Kakak—
"Hm? Tapi Saya Inget Loh, Suara Kamu Kaya Khawatir Gitu Waktu Lucas Nelpon Saya," Wanita Bernama Lengkap Huang Yen-ling Itu Terkekeh Pelan.
Suaranya Agak Serak, Dia Terlihat Sangat Berwibawa, Setelas Jas Kerja Yang Membuatnya sangat Anggun dan Keliatan Awet Muda.
Rambutnya Dicepol Asal, Sangat Mirip Dengan Perempuan Yang sekarang Duduk Di Kursi Ranjang Dengan Muka Yang Sedikit memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE [Mintzu]
Fanfiction"Nyatanya Yang Namanya Es Emang Susah Buat Di Lelehin, Apalagi Dilelehin nya Sama Serbuk Gula Kaya Juwi." ©When He Seeks to Maintain.. ➖➖ Ice Prince. Start; 21 Desember 2018