"Khem" Mingyu Berdeham, Memecah Kecanggungan Diantara Keduanya.
Saat Hendak Pulang, Tiba Tiba Hujan Turun Sangat Deras, Mereka Jadi Berteduh Di Lobby Sambil Menikmati Kopi Panas.
Tzuyu Menoleh Lalu Mengernyit, "Minggu Nonton Kan?"Tanya Mingyu Tanpa Menatap Tzuyu. Tzuyu Mengerjap, Mengingat Apa Yang dimaksud Mingyu.
"Oh! Gak-
"Kenapa?!"
"Aishh, Dengerin Dulu! Maksudnya Gak Bakal Gak Dateng dong! Harus Itu, Hehe,"Tzuyu Nyengir. Menyesap Kopinya Lagi.
"Gak Pulang?"
"Kakak Gak Liat Kalo Masih Hujan?"
"Iya Juga Sih, Kali Aja Gitu Lo Mau Ujan Ujan-
"Sama Kakak? GAK! BIG NO!"Tzuyu Membentuk Tanda Silang Dengan Kedua Lengannya.
Mingyu Mengernyit, Yang Berarti Kenapa."Satu, Aku Alergi Air Hujan.
Dua, Aku Gak Mau Sakit.
Tiga. Aku gak mau serangan Jantung Untuk Kedua Kalinya Karena Liat Kakak Basah Basahan, Udah cukup, Duduk Gini Aja Dari Tadi Deg Deg An Gim-Tzuyu Melotot, Sadar karena Ia Keceplosan, Ia Menutup Mulut, Menoleh Kearah Mingyu dan Langsung Menggeleng Keras.
"Yang Tadi, Lupain!" Tzuyu Memukul Mulutnya Perlahan, Merutuki Diri Nya Sendiri Karena Begitu Polosnya Mengaku Kalau Memang sejak Tadi Detak Jantungnya Berdetak tak Karuan.
Mingyu Menyeringai Kecil, Memperlihatkan Gigi Taring Disebelah Kirinya. Tangannya mengusak Kembali Rambut Tzuyu Yang agak Kaku.
"Oh iya, Gue Mau Nanya,"
Setelah Sibuk Memukuli Mulutnya, Tzuyu Menoleh, "Apa?""Gue Dulu Waktu SMP kaya Gimana?"
"E-ehh!?" Tzuyu Memekik, Reflek Berdiri, Melihat Mingyu Mengernyit Heran, Tzuyu Kembali Duduk.
"Lo Kenapa Sih? Kaya Nya Daritadi Kagetan? Ada Gitu Riwayat Penyakit Kaget Ya? Atau Gue Harus Jadi Pencetus Penyakit Kaget?""A-a-aku Gak Bisa Cerita," Tzuyu Memalingkan Wajah, Menggigit Kukunya, Grogi.
"Emang Kenapa?"
"Kakak Sendiri Kenapa? Hari Ini Banyak Tanya? Biasanya Juga Singkat Singkat Ngomongnya? Huh,"Tzuyu Mendengus Pelan, Melihat Reaksi Mingyu Yang Kaget Karena Ia Bertanya dengan Intonasi Membentak.
"Hm,"
Mingyu Berdiri, Meregangkan Tubuhnya, Lalu Berjalan Perlahan Meninggalkan tzuyu.
Tzuyu Berlari Mengejar Mingyu, Ia Menarik Lengan Mingyu Hingga Cowo Itu Menoleh Kebelakang."Marah Ya?"
"Hm
"Ish,""Jawab Dulu Yang Tadi, Kalo Gamau Gue Marah,"
Tzuyu Cemberut, Mendengus Perlahan. Lalu Mendongak Menatap Ukiran Wajah Mingyu Yang Sangat Tampan.
"Aku Gak Bisa Cerita Karena....
Tzuyu Menatap Ragu, Sedangkan Mingyu Masih Penasaran. Tzuyu Mengepalkan Tangannya, Tangannya Terangkat, Kedua Tangannya Yang Mengepal Menutupi Sebagian Wajahnya.
"Karena.. Dari dulu Kakak.. Kakak..
"Apaan Sih Yang Jelas,"
"Kakak Ganteng, Gemesin.."
"Udah? Gitu Doang? Tinggal Ngomong Aja 'Kakak Ganteng' Sampe Mukanya Merah."
Mingyu Menyindir Tzuyu Yang Memang Mukanya Sudah Memerah Bak Kepiting Rebus."Kakak Gak Pernah Jadi aku!"
"Kenapa Harus Jadi Lo Kalo Gue Juga Punya Cewe Yang Gue Suka?"
Tzuyu Diam Terpaku. Badannya Tidak Bisa Bergerak. Ia Mendongak Perlahan.
Mingyu Memutar Bola Mata, Lalu Berbalik Berjalan Mendahului Tzuyu Yang Masih Diam Sambil Menggigit Bibir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE PRINCE [Mintzu]
Fiksi Penggemar"Nyatanya Yang Namanya Es Emang Susah Buat Di Lelehin, Apalagi Dilelehin nya Sama Serbuk Gula Kaya Juwi." ©When He Seeks to Maintain.. ➖➖ Ice Prince. Start; 21 Desember 2018