Karya: Ana
Kepercayaanku kepadamu dulu nyata adanya, tak terpikir olehku untuk menghianati. Dulu, kita berkomitmen untuk saling mempercayai satu sama lain, menceritakan segala kesah satu sama lain. Intinya supaya hubungan kita tetap lancar tanpa ada kebohongan apapun.
Tapi saling mempercayai tak menutup kemungkinan kalau hubungan ini akan goyah, terguncang arus angin. Buktinya, kamu justru meninggalkanku dengan luka mulai memenuhi rongga hatiku. Lagi-lagi tentang B ... kamu seakan tak memiliki kisah akhir. Selalu ada hal menarik yang ingin aku angkat menjadi sebuah tulisan dalam buku harianku, seperti sekarang. Entah, sudah berapa halaman kuhabiskan hanya untuk mencurahkan suaraku untukmu.
Kali ini cerita tentang luka akibat dirimu. Ah sebetulnya bukan hanya kamu yang membuatku terluka begini, bahkan jika boleh jujur pun aku akan menceritakan semuanya. Tentang B, A, N, G, M. Masing-masing dari kalian sudah membuat luka tersendiri bagiku, dan yang jelas luka yang kalian torehkan kepadaku satu inti. Sama-sama meninggalkan dan membuatku terluka.
Semua orang pasti tahu, kalau sakit hati itu jenis sakit yang paling susah untuk disembuhkan. Walaupun lukanya tak terlihat, atau mungkin dari luar justru nampak baik-baik saja, namun siapa tahu kalau di dalam ternyata sedang tak baik-baik saja. Malah terdapat luka menganga lebar.
Intinya, lah ... lukaku susah untuk disembuhkan. Sekalipun kalian yang menyembuhkannya. Karena ... ah! Aku susah untuk menjelaskannya. Tapi apapun itu, makasih untuk kalian. Sebab kalian, aku berusaha untuk bangkit dari keterpurukan. Kalian memotivasiku untuk menjadi perempuan tangguh, yang bisa membentingi diri dari berbagai macam godaan manis kalian.
Thanks for B, A, N, G, M.
Semarang, 2 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
30 DWC Jilid 17
Poetry[ANTI PLAGIAT-PLAGIAT KLEB] Mungkin emang gak menarik di awal, tapi coba baca aja. Bab empat seterusnya kutujukan untuk seseorang yang sudah begitu memberiku inspirasi. B ... A ... semua. Tapi, kalian berdua lah yang paling berpengaruh. Tulisan ini...