Karya: Ana
Kali ini aku ingin menceritakan tentang N, salah seorang selain B yang juga pernah memporak-porandakan hatiku. Yang pernah membuatku merasa menjadi seorang queen.
Waktu itu, beberapa jam setelah kita berkenalan, kamu menembakku. Ah, apa ya istilahnya? Pokoknya itu, deh. Bodohnya aku langsung menerima tembakanmu itu. Aku begitu senang saat itu, bahkan sampai melupakan B yang saat itu aku masih tak tahu keberadaannya di mana.
Hubunganmu denganku tak berjalan mulus, hanya beberapa jam saja. Dan itu berhasil membuatku merasa kecewa pada N. Kecewa pada semuanya. Di situ, aku mulai memiliki trauma itu, trauma terhadap hubungan itu. Huh!
Ah iya, by the way N dan B hampir sama, sama-sama sudah menorehkan luka kepadaku. Persamaan kalian berdua itu banyak. Baperin anak orang, lalu meninggalkannya, dan akhirnya menganggapnya bagai sesuatu yang asing.
Dan menurutku, keduanya seperti saudara saja. Hanya mungkin berbeda wajah dan rupa. Tapi sifat kalian berdua sama, kok.
Hah, bila mengingatnya aku jadi merasa aneh. Apa perlu kuhapuskan ingatanku tentang B dan N?
Semarang, 14 Maret 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
30 DWC Jilid 17
Poetry[ANTI PLAGIAT-PLAGIAT KLEB] Mungkin emang gak menarik di awal, tapi coba baca aja. Bab empat seterusnya kutujukan untuk seseorang yang sudah begitu memberiku inspirasi. B ... A ... semua. Tapi, kalian berdua lah yang paling berpengaruh. Tulisan ini...