Day 30: Not Last

9 0 0
                                    

Karya: Ana

Sebetulnya di hari ini, aku ada ide lain untuk isi ceritanya. Hanya karena ada kesalahan pada diriku, hehe, ya sudah, aku akan mengganti tulisanku.

Yah ... mengenai ceritaku selama 30 hari ini, sebetulnya tak jauh-jauh amat dari kehidupan nyataku. Dimulai sejak "Day 4: Aku", aku mendapat inspirasi untuk menuliskan kisahku dengannya, B. Iya awalnya hanya tentang kami berdua. Tapi karena pada suatu saat terbesit ide untuk menuliskan tentang ketiga abangku itu, akhirnya ceritanya jadi bercampur.

Dan bahkan beberapa tulisan aku sendiri bingung maksudnya apa. Maybe. Maksudku ... aku takut saja kalau ada beberapa tulisan yang kubuat hampir mirip. Haha, itu berarti aku sedang kehabisan stok menulis. Benar-benar mentok sampai aku bingung ingin menuliskan apa.

Memang tidak semua tulisan setelah "Day 4: Aku" itu aku menuliskan tentang duniaku. Tapi mungkin ada beberapa tulisan yang tiadk membahas tentang mereka. 

Setelah kubaca ulang lagi, ada beberapa tulisanku yang ngaco banget, haha. Itu dikarenakan aku yang lebih memilih menulis saat malam, harus menanggung resiko menahan kantuk yang menyerang. Alhasil, beberapa tulisanku yang sedang bertempur dengan rasa kantuk itu menjadi tulisan yang amburadul. Berantakan dan sepertinya tak layak untuk dibaca. 

Aku fine-fine saja sebetulnya, tapi malu juga, lah. 

Ah iya, ngelantur jadinya. Tentang pembahasan awal, memang ini kuangkat dari kisahku. Tepatnya, sih kisahku dengan duniaku yang satu itu. Nama-nama yang biasa kusebutkan? Itu juga mereka ada, mereka pernah ada dalam hidupku. Menemani setiap waktuku dalam duniaku. Yah ... tak pernah bertemu, sih, hanya saling menyapa dan mengejek dalam garis miring. Haha.

Ada pernah, aku pengen banget bisa ketemu mereka yang pernah aku kenal dalam duniaku yang satu lagi. Tapi apa daya, tempat kita terpisah jauh. Kalau pun ada yang saling berdekatan, pasti rasanya akan aneh. 

KZ, dia tinggal di Jepang karena dia memang asli Jepang. Pernah tinggal di Indonesia karena papanya yang tugas ke sini sebagai pilot.

Kalau mengenai B ... ah, aku jadi bingung sendiri, hehe. Dia ... tokohnya memang nyata pernah bersamaku. Tapi, ketika aku membaca ulang chat-ku dengannya, rasanya itu seperti mimpi. Sampai sekarang aku tak pernah menyangka kalau aku pernah kenal dengannya. Hingga akhirnya dia meninggalkanku sendiri, memberikanku ide untuk menuangkan ceritaku dalam 30 hari ini.

Banyak kisah yang masih ingin kutuliskan, tapi mau bagaimana lagi, ini hari terakhir dalam jilid 17. InsyaAllah akan kulanjutkan pada jilid berikutnya, jika aku memiliki kesempatan untuk ikut selanjutnya. Dan aku akan benar-benar fokus kepada duniaku yang itu. Rasanya menyenangkan saja membagikan kisahku yang penuh drama ini kepada yang lain.

Tulisan ini bukan akihr dari kisahku, ini justru awal aku memiliki ide yang lebih matang. See u in next batch!

Semarang, 17 Maret 2019

30 DWC Jilid 17Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang