Pagi ini mentari sangat cerah. Menyinari semesta, termasuk kamar aybel yang kini masih menyenyak tidurnya, menutup semua badannya menggunakan selimut yang dipakainya, karna terganggu dengan sinar mentari yang masuh melewati celah-celah korden kamar aybel.
Hingga acara tidurnya terganggu oleh izky, yang membangunkan aybel karena sekarang sudah pukul enamlewatenambelasmenit.
"Bela bangun oi, lo mau telat sekolah? Ini udah jam enamlewatenambelasmenit." Kata izky dengan suara yang besar dan sekarang berada disamping tempat tidurnya aybel.
"Allahuakbar, kenapa ga bangunin bela dari tadi sih." Kata aybel yang sekarang berlari menuju kamarmandi.
"Bukannya gue udah bangunin dia sampe berapa kali ya? Tauk ah." Kata izky pelan.
"Bela, gue nunggu lo dibawah buat sarapan pagi." Teriak izky dan meninggalkan kamar aybel.Tak lama kemudian aybel keluar dari kamarmandi dengan lengkap memakai baju sekolahnya. Aybel tidak suka bedandan dia hanya menggunakan bedak bayi lalu langsung turun kebawah menyusul izky yang sekarang sedah berada dimeja makan.
"Pagi. Bela makan roti aja, nanti disekolah baru makan nasi, udah cepetan. Abang mau ikut bela atau pakai kendaraan sendiri?" Tanya bela yang kini sedang mengunyah roti sambil memasang kaos kaki dan sepatunya.
"Sama lo aja deh. Tapi ga papa lo ga makan nasi, nanti sakit lo makin parah lagi." Kata izky khawatir
"Sans aja, bela kan kuat. Udah buruan, bela ga mau kena hukum ya." Kata aybel sambil berlari menuju mobilnya.
"Tungguin gue kali." Kata izky yang kini juga ikut berlari mengejar aybel
Mereka masuk dalam mobil aybel dan izky menjalankannya menuju sekolah aybel dan sekolah barunya izky. Hanya butuh waktu limabelasmenit untuk mereka sampai di sekolah harapan bangsa.
Aybel dan izky sekarang sudah berada disekolah untung saja bel sekolah belum berbunyi, berarti itu tandanya mereka tidak telat. Aybel berjalan di koridor sendirian. Karena ia tidak mau kalau ada yang tau bahwa izky itu abangnya.
Aybel berjalan menuju kelas XI ipa I, sampainya ia disana, aybel langsung masuk dan berteriak membahana membuat siswasiswi yang ada disana menggeleng-gelengkan kepala. Ya, setiap aybel datang ia akan seperti itu dan kawan sekelasnya sudah memakluminya.
"Pagi guys." Kata aybel berteriak smbil berjalan menuju tempat duduknya, yang disana sudah ada caca dan fitri. Teman yang selalu ada buat aybel.
"Halo para penghuni nereka, kalian pada ngapain sih. Kok tadi aku masuk bukannya disambut malah di cuekin sih." Kata aybel yang duduk di belakang fitri dan caca.
👀
KAMU SEDANG MEMBACA
aybel
Fanfictionseorang anak itu hanya minta kepada orangtua, untuk menyayangi mereka dengan kasih sayang bukan dengan harta. 👀 bagaimana jika seorang aybel yang notabenya siswi yang blak-blakkan, pecicilan, pintar, cantik, dan ceria. namun, ya namun. ia menyukai...