thirty four

4.7K 142 6
                                    

Mereka yang baik, belum tentu baik. Dan mereka yang tidak baik, belum tentu tidak baik.
   -ainsley

Seorang anak perempuan kecil sedang duduk dikursi taman mini yang terletak diantara gedunggedung tinggi dengan cat berwarna putih, dan seorang wanita berpakaian putih yang sedang mendorong, memapah serta ada juga yang membawa papan namanama orang, dengan penerangan lampu yang sangat terang.

Anak perempuan itu hanya termenung sambil menatap bintang yang indah diatas sana. Ntah memikirkan apa. Ia juga tidak sadar jika ada seseorang yang memperhatikannya

"Kamu kenapa ada ditaman sendirian? Ini udah malam, lebih baik kamu kembali kekamar kamu. Dan selang infusnya jangan kamu lepaskan 'lagi' bela." Kata seseorang yang memperhatikannya, ya. Anak perempuan itu adalah aybel yang terkejut dengan kedatangan orang itu

"Bela bosen dikamal, bau obatnya nggak enak. Ck, bela baikbaik aja kok. Ngga pellu diimpus kali doktel." Kata aybel kepada seseorang tadi yang ternyata adalah dokter aldi

"Tapi bel, baru beberapa jam yang lalu, kamu baru selesai dioperasi. Jadi jangan cobacoba buat ngelepasin impusnya atau dokter akan kasih tahu mereka." Kata dokter aldi mengancam

"Ah, doktel mainannya ngancem. Doktel balik sana kedalam, nanti bela masuk kok. Tapi tunggu bela udah ngantuk." Kata aybel dengan tangannya yang seperti mengusir dan dia hadapkan kearah dokter aldi

"Iyaiya, dokter pergi dulu. Jangan lamalama diluar, ngga baik untuk kesehatan kamu." Kata dokter aldi

"Siap doktel." Kata aybel sambil bergaya seperti hormat kepada dokter aldi, Setelah dokter aldi pergi aybel kembali melamun. Sebelum ia kembali melamun, aybel melepaskan impusan yang ada ditangan kirinya itu. Dan kemudian aybel melamun. Ntah memikirkan apa, hingga akhirnya ada seorang wanita dan pria paruh baya yang berjalan kearah aybel

"Nak, kamu kenapa ada ditaman sendirian? Kemana orangtua kamu? Kenapa kamu tidak memakai impusan kamu?" Kata wanita paruh baya itu sambil duduk disamping kanan aybel, sedangkan yang pria ia berdiri disamping istrinya,sambil memandang aybel dari atas hingga kebawah.

Saat ia melihat bagian tangan kiri aybel, ia melihat ada darah yang mengalir dari punggung tangan itu. Kemudian pria itu berjalan menuju tangan kiri aybel lalu menariknya, hingga terpampanglah punggung tangan aybel yang berdarah.

"Kenapa ini bisa berdarah?" Kata pria itu dan membuat aybel terkejut

"Hmm, kalian siapa? Dan maaf kenapa paman megang tangan kili saya?" Kata aybel lalu menarik tangan mungilnya dari tangan besar pria itu

"Saya afra alvaro dan ini suami saya azri alvaro, kamu kenapa ada ditaman sendirian nak?" Kata wanita itu yang bernama afra

"Bela bosen didalam tante, jadi bela dilual aja." Kata aybel

"Kamu sakit? Kenapa infusnya kamu lepasin? Bahaya tahu, coba liat tangan kamu sekarang. Jadi berdarah kan?" kata pria yang bernama azri itu

"Engga kok om, cuman bela abis operasi dikit aja. Biasa aja kok om, soalnya bela lisih pakai selang impusnya. Hehehe." Kata aybel sambil tertawa

"Kamu abis operasi? Operasi apa sayang? Orangtua kamu kemana? Kenapa kamu disini sendirian." Kata afra

"Iya, opelasi ginjal. Meleka lagi jaga adik aku." Kata aybel dengan gaya yang bisa dibilang cool

"Emangnya adik kamu sakit apa?" Kata azri

"Dia itu dali kecil udah ada masalah dengan ginjalnya, telus waktu aku sama kelualga libulan dipuncak, ada olang yang mau bunuh aku telus dia yang gantiin posisi aku. Hingga akhilnya dia yang teltusuk dan mengakibatkan ginjalnya halus cepatcepat diopelasi, kalau engga mungkin nanti dia udah ngga ada. Dan bela donolin ginjal bela buat dia, untung aja ginjal bela sama ginjal dia sama. Dan kalau om dan tante mau tahu, olangtua aku malah sama aku dan aku diusil sama meleka. Bela ngga tahu mau kemana lagi, tapi kata doktel aldi bela boleh tinggal dirumahnya, sampai jahitan dipelut bela sembuh, doktel aldi baikkan om,te? Ohya om sama tante kenapa ada disini?" Kata aybel yang ingin mengganti topik

"Saya dan suami saya lagi jaga anak bungsu saya yang lagi sakit DBD." Kata afra

"Kenapa om sama tante ngga jagain anaknya?" Kata aybel

"Dia udah tidur. Kamu ngga tidur gitu?" Kata azri

"Bela belum ngantuk om. Kalau bela udah ngantuk nanti bela kekamar." Kata aybel sambil tersenyum manis

"Ohya apakah kita boleh tahu nama kamu sayang?" Kata afra

"Ohiya, aku lupa ngenalin nama kekalian, hehehe. Maafya om,te. Nama aku aybel friskaaara kaenan, panggil aja aku bela." Kata aybel sambil mengulurkan tangan kanannya kedepan afra dan azri. Dengan senyum bahagia yang dari tadi ia tampakkan

"Bela, ayuk masuk kekamar ini udah malam." Kata dokter aldi tibatiba dan terkejut saat melihat aybel yang bersama dengan seorang wanita dan pria. "Oh ada orang, maaf." Sambung dokter aldi

"Bela belum ngantuk doktel. Satujam lagi ya." Kata aybel membujuk dokter aldi dengan kedua tangannya ia genggam lalu diletakkan didepan dadanya

"Kenapa impus kamu, kamu lepasin lagi? Kamu ya mau beneran dokter bilangin keluarganya kamu ya? Dan ini sudah jam sepuluh, gak ada satujam satujam lagi." Kata dokter aldi yang mulai naik pitah namun ia tahan

"Maaf, maksud kamu 'lagi' dan bilangin orangtua bela apa ya?" Kata afra tibatiba

"Jadi begini ceritanya...bla... bla... bla...." Kata dokter aldi menjelaskan semuanya dan aybel menunduk kan kepalanya

"Kamu boleh anggap kami orangtua kamu kok bel, panggil aja saya daddy dan dia mommy." Kata azri tibatiba

"Bela sayang kalian." Kata aybel lalu memeluk mommy dan daddy nya itu.

"Yasudah, ibu dan bapak kalau ingin menemui bela silahkan datang dikamar vvip no18."Kata dokter aldi lalu menggendong aybel dan membawa selang infusnya.

Menuju suster dahulu lalu menuju kamar aybel. Setelah infusnya dibenarin kemudian aybel dibawa dokter aldi menuju kamarnya untuk aybel beristirahat.

"Goodnight baby." Kata dokter aldi sambil mencium jidat aybel setelah ia membaringkan aybel diranjang rumah sakit. Dan setelah itu dokter aldi pergi dari kamar aybel saat melihat aybel sudah tertidur dengan nyenyak.

👀

Holahola halo

I'm back 🤗

Jangan lupa vote dan comment 💓

aybelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang