twenty two

5.2K 160 1
                                    

"bel, lo udah baikan?" Kata fitri yang kini mereka sedang berada dikantin sekolah karena masih istirahat.

"Ya gitu deh." Kata aybel acuhtakacuh lalu memakan batagor pesenannya tadi.

"Kenapa lo sekolah kalau lo masih sakit? Sebaiknya lo istirahat dirumah, sembuhin total penyakit lo baru lo boleh sekolah lagi." Kata caca

"Gak papa belakan kuat." Kata aybel sambil tersenyum kecut.

"Lo tu ya, selalu mentingkan orang lain dari pada diri lo sendiri. Gue heran sama lo. Dan juga gue salut sam-." Kata fitri terputus karena roy

"Woi, lagi pada ngapain?" Kata roy tibatiba datang dan langsung duduk disamping fitri lalu diikutin yogi yang duduk disamping caca dan dinel duduk didepan aybel.

"Ngga ngapangapain kok." Kata fitri dan caca yang hampir kompak dan caca hanya mengangkat turunkan bahunya.

"La, an gimana kabarnya?" Kata dinel sambil memandang kearah aybel yang sedang meminum tehesnya.

"Sama seperti kemarin." Kata aybel yang tidak memandang kearah dinel sama sekali.

"Nanti pulang sekolah gue kerumah mau main sam-." Kata dinel terputus karena aybel memanggil sira untuk duduk dibangkunya.

"Sira sini, kamu gak dapat tempat duduk kan? Kamu duduk dikursi aku aja, sama dinel. Aku juga mau pergi nih." Kata aybel lumayan besar, dan membuat sira serta yang lain memandang kearah aybel dengan tanda tanya.

Sira berjalan menuju meja aybel dan duduk dikursi aybel yang berhadapan dengan dinel. Setelah sira duduk dikursinya aybel pergi meninggalkan kantin, sebelum ia benarbenar pergi banyak bisikan yang membuatnya muak.

"Ck, sok baik dihadapan dinel"

"Kenapa harus kasih sira sih? Gue juga mau duduk didepan dinel"

"Caper"

"Kak bela kenapa harus pergi sih? Padahalkan udah cocok sama bang dinel"

"Kenapa aybel selalu baik sih sama orang lain? Dirinya aja ga pernah diliat"

"Ck, bebebs bela sama gue aja sini ga usah sama dinel"

"Dinel harusnya milih aybel dari pada sira"

Dan masih banyak lagi, aybel yang tidak tahan dengan itu langsung pergi meninggalkan kantin menuju rooftop. Tanpa ingin diganggu oleh siapapun. Namun niatnya terhalang oleh aydel yang tibatiba datang dirooftop saat aybel sudah berada disana.

"Lo ada nguruh orang buat ngirim ini?" Kata aydel tibatiba dan membuat aybel terkejut.

"Maksudnya apa? Ngirim apa? Bela aja gak tau." Kata aybel sambil memandang kearah aydel

"Lo ada nyuruh orangkan buat ngirim surat yang isinya tentang lo yang sakit parah? Lo pasti ngarang, biar bisa buat gue dan orangtua kita mau merhatiin lo kan?" Kata aydel sambil melemparkan kertas yang didalamnya tertulis aybel sakit apa.

Aybel membacanya dengan teliti dan semua yang ada dikertas itu benar semua. Aybel juga tidak pernah menyuruh orang buat ngirim surat seperti ini. Malahan aybel tidak mau kalau mereka tau aybel sakit apa.

"Aku nggak pernah nyuruh orang buat ngirim surat seperti ini. Dan apakah mereka juga tau bela sakit apa?" Kata aybel dengan raut takut dan sedih.

"Ya, kita semua dikirimin surat seperti ini, udah dua hari yang lalu. Gue minta sama lo apa yang ada disurat ini semua, semua nya benar? Dari duabelas tahun yang lalu, sampai lo sakit seperti ini?" Kata aydel yang mulai ingin menangis.

Dan sebelumnya Aydel memang sekolah disekolah yang sama sama izky dan aybel, dan aydel sebenarnya sangat sayang sama aybel namun ia juga benci sama aybel. Dia selalu bisa memiliki apapun tanpa diminta, sedangkan dirinya selalu meminta dulu baru bisa memilikinya.

Aydel ingin sekali seperti aybel, yang bisa disayang sama izky, dan sebenarnya jika aybel sakit atau apa pasti aydel juga merasakannya. Namun aydel menutupinya denga. Pergi keclub bersama temantemannya.

Backtotopic

"Jika yang kamu bilang itu benar gimana? Apa kamu ingin aku cepatcepat mati? Bukannya itu yang selama ini kamu mau? Memiliki apa yang aku miliki? Kamu iri sama aku karena aku memiliki apa yang tidak kamu miliki. Kamu melakukan berbagai cara kan? Buat bisa mendapatkan apa yang ada di aku? Apa kamu juga pernah merasakan sakit jika ditusuk dengan ribuan duri? Apa kamu pernah merasakan sakit yang aku rasakan dek?" Kata aybel panjang lebar sambil menangis dan tanpa sadar tenyata disana ada izky yang memandang dengan kasihan kearah aybel.

"Tai, kenapa lo ga pernah bilang kegue kalau lo sakit seperti ini kak? Gue juga bisa ngerasain apa yang lo rasain. Gue dan lo itu punya ikatan batin yang kuat. Lo kakak gue walaupun kita cuman beda berapa menit aja. Kenapa lo nyembunyiin ini semua kak?" Kata aydel yang mulai ikutan menangis.

"Ck, buat apa aku umbarumbar penyakit aku? Apa dengan aku umbarumbar penyakit aku kalian akan nerima aku? Berikan kasihsayang seperti dulu? Atau mungkin yang lebih sakitnya lagi apa kalian mau aku cepatcepat mati aja dari dunia ini?" Kata aybel lalu pergi menuju parkiran untuk pergi dari sana. Melewati izky yang memandang kearah aybel dengan kasihan namun ia tidak dapat berbuat apaapa.

Aybel berjalan tanpa menghiraukan orangorang yang menatap aybel dengan tanda tanya, dan melewati dinel serta yang lainnya. Saat dinel ingin mengejar aybel tangannya dicekal oleh caca. Dan caca menggelengkan kepalanya saat dinel melihat kearah nya.

👀

aybelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang