Lima tahun kemudian
"Bun, bunda, bunda jangan tinggalin an. An sayang bunda. Bunda jangan tinggalin an, bun-"
"Hey sayang, bunda ada disini. Jangan ngigau dong." Kata aybel sambil menepuk-nepuk pipi Arion yang sedang tidur siang.
"Bunda nggak bakalan ninggalin an kan? An takut kejadian dua tahun yang lalu keulang lagi." Kata Arion sambil menangis
"Nggak akan, kamu kan sekarang udah liat bunda sehatsehat aja. Bunda gak akan ninggan kamu kok." Kata aybel sambil memeluk arion dan menenangkannya. "Yaudah sekarang kamu mandi sana, nanti kita jalanjalan. Bunda tunggu dimeja makan ya." Sambung aybel dan arion mengikuti perintah aybel.
Aybel berjalan meninggalkan kamar arion menuju meja makan, membantu bilasi dan mbok tuti yang sedang masak.
"Pagi bu, mbok." Kata aybel yang sudah ada dibelakang mereka.
"Astafirullah kamu ya nak, buat kami jantungan aja." Kata bilasi dan dapat anggukan dari mbok tuti.
"Hehehe, piss. Bela mau bantu masak dong boleh ya." Kata aybel sambil memasang wajah imutnya itu
"Nggak, kamu duduk manis aja disana. Ibu takut nanti kamu ninggalin kami lagi kaya kejadian dua tahun yang lalu lagi." Kata bilasi.
"Tap-" kata aybel terputus
"Gak ada tapitapian non." Kata mbok tuti.
"Bela udah sembuh bu, bela juga udah gede, masa bela kalau mau masak harus di restoran bela sih. Bela mau sekalikali masak buat kalian dong." Kata aybel sambil mempautkan bibirnya.
"Kamu udah tua gak, cocok jadi anak kecil lagi. Walaupun wajah kamu gak keliatan banget tuanya." Kata bilasi.
"Yah ibu mah jahat. Yaudah deh bela duduk aja, gak mau bantu kalian." Kata aybel lalu berjalan menuju kursi yang ada disana. Tak lama dari aybel duduk arion datang dengan pakaian yang sangat rapinya.
"Hi anak bunda yang ganteng." Kata aybel saat melihat arion duduk disampingnya.
"Halo juga bunda." Kata arion "bibi, an mau makan." Sambung arion sambil membesarkan suaranya.
"An... Gak sopan. Kamu gak liat ibu sama mbok lagi apa?" Kata aybel sambil menaikkan suaranya.
"Iya, maaf." Kata arion sambil menundukkan kepalanya. Dan tak lama bilasi dan mbok tuti datang membawa beberapa makanan buat mereka.
"Minta maaf sama mereka." Kata aybel saat melihat bilasi dan mbok tuti merapikan semua makanan dimeja makan itu.
"Bi, mbok. An minta maaf ya." Kata arion sambil menciun punggung tangan kanan bilasi dan mbok tuti.
"Nggak papa den muda." Kata mbok tuti sambil mengusap kepala arion
"Lain kali kamu jangan ulangi lagi ya, nanti bunda marah sama kamu loh, bibi udah maafin kok." Kata bilasi dan memegang kedua bahu arion sambil tersenyum. Dan arion kembali ketempat duduknya disamping aybel.
"Ingat, jangan pernah menaikkan satu oktaf suara kamu sama orang yang lebih tua. Kalau bunda tahu kamu tahu kan apa akibatnya?" Kata aybel lalu mendapatkan anggukan kepala dari arion. "Sekarang kamu makan." Sambung aybel.
--------
"Gimana? Apa kalian belum tahu dimana bela sekarang?" Kata orang yang sedang duduk di kursi perusahaannya.
"Belun tuan izky, kami juga udah menyuruh beberapa orang. Tapi hasilnya nihil semua." Kata salah satu orang yang berada diruangan itu.
"Yaudah kalian boleh pergi." Kata orang itu dan dapat anggukan dari mereka. Meninggalkan orang yang dipanggil izky. Tak lama dari mereka pergi ada yang mengetuk pintunya membuat ia memandang kearah pintu yang menampilkan seorang wanita dan lakilaki yang amat ia rindukan.
"Maaf tuan ini ada tuan dinel ingin bertemu dengan anda." Kata wanita itu
"Kamu boleh pergi tinggalkan saya berdua dengan dia." Kata orang itu. Dan tak lama wanita itu keluar dari ruangan itu.
"Hi, lama sudah kita gak ketemu. Gimana kabar lo, bang?" Kata orang yang dipanggil tuan dinel.
"Seperti yang lo liat el. Gua masih cari bela tapi gak ketemu juga. Udah lima tahun. Dan tumben lo main kesini" Kata izky.
"Gue mau ngasih undangan untuk lo, bang." Kata dinel.
👀
Loha author back :p ada yang kangen gak nih?
Jangan lupa vote+comen guys❤
KAMU SEDANG MEMBACA
aybel
Fanfictionseorang anak itu hanya minta kepada orangtua, untuk menyayangi mereka dengan kasih sayang bukan dengan harta. 👀 bagaimana jika seorang aybel yang notabenya siswi yang blak-blakkan, pecicilan, pintar, cantik, dan ceria. namun, ya namun. ia menyukai...