aybel

twenty four

Setelah berjamjam lamanya mereka mengudara, sekarang mereka telah sampai di bandar udara internasional zainuddin abdul madjid atau yang sebelumnya terkenal dengan bandar udara internasional lombok.

Mereka berjalan keluar bandara, menuju mobil van hitam yang sudah menunggu kedatangan mereka. Dan disambut dengan sopan oleh supir dari van tersebut.

"Nona nela dan nona riska silahkan masuk." Kata sopir itu saat melihat nela dan aybel berjalan menuju mobil tersebut. Riska adalah salah satu nama panggilan aybel.

"Ibu, an biar bela yang gendong aja. Ibu masuk duluan kih." Kata aybel yang melihat bilasi kesusahan menggendong arion. Dan bilasi menberikan arion ke aybel. Lalu bilasi duduk dikursi belakang bersama aybel dan arion, sedangkan didepan ada kak nela bersama sang sopir.

"Pak, kita ke mentigi bay dome villas saya ya." Kata aybel saat mereka sudah keluar dari halaman bandara tersebut. Dan sang sopir hanya menggunakan kepalanya.

Menunggu sekitar duajaman lebih untuk mereka sampai di mentigi bay dome villas tersebut. Hingga akhirnya mereka telah sampai disana.

"Bu, ibu masuk aja dulu kedalam sama an. Bela mau pergi kebutik sebentar, nanti ada mbok tuti yang akan mengantar kalian kekamar. Bela pergi duluya, bye." Kata aybel sambil menyerahkan arion kebilasi.

"Hatihati nak." Kata bilasi saat melihat aybel pergi menjauh dari hadapannya menggunakan mobil yang tadi. Dan bilasi yang kini menggendong arion membawanya masuk menuju rumah yang sangat indah ini, terletak di atas bukit. Dan menemukan mbok tuti yang mengantarkan mereka kekamar.

Aybel kini sudah berada disalah satu butik punyanya yang berada dilombok. Aybel masuk kedalam dan langsung disambut dengan sopan oleh para pegawai yang ada disana. Aybel berjalan menuju pakaian anak lakilaki lalu menuju pakaian ibuibu dan terakhir pakaian untuk aybel, yang dibantu oleh salah satu karyawan dibutik itu.

Setelah mendapatkan itu semua aybel langsung membayarnya kemudian balik menuju rumah aybel. Kak nela? Sesampainya ia di rumahnya aybel ia langsung pergi untuk mengurus berbagai macam masalah yang ada dikantor cabang milik aybel yang berada dilombok.

"Pak sekarang jam berapa ya? Soalnya hp saya mati." Kata aybel yang kini sudah berada didalam mobil.

"Sudah pukul setengahsebelas nona." Kata sopir tersebut.

"Ohoke pak, nanti kalau udah sampai tolong bangunin saya ya pak." Kata aybel dan mendapat anggukan dari sang supir. Tak lama kemudian aybel memejamkan matanya.

--------

"Gimana apa mereka sudah mau membuka hati mereka untuk anak perempuan sebelastahun yang lalu itu?" Kata bosnya itu.

"Orangtuanya belum, tapi saudara perempuannya itu sudah mulai membuka hatinya untuk anak perempuan sebelastahun itu bos." Kata orang itu.

"Bagus, awasin mereka terus. Dan kamu boleh pergi." Kata bosnya itu.

--------

"Gimana? Kalian udah tau bela sekarang dimana?" Kata izky khawatir.

"Belum." Kata mereka serempak. Dinel dkk, fitri dan caca. Yang kini mereka sedang mengumpul dimansion izky.

"Bahkan tadi gue kerumah an, mereka juga nggak ada." Kata dinel sambil mengusap rambut dengan kasar.

"Lo udah telfon bianca? Siapa tahu bianca tahu." Kata caca kepada izky

"Bianca dan adeknya juga gak tahu bela kemana. Semua informasi tentang bela seakanakan hilang begitu aja." Kata izky yang mulai ingin menangis.

"Kita akan cari bela sampai ketemu bang. Tenang aja." Kata fitri yang menenangkan izky, dan dapat anggukan dari roy, yogi, caca dan dinel.

"Gue takut obatnya nggak diminum dan bela itu orangnya ceroboh banget gue takut nanti dia pergi untuk selamalamanya." Kata izky yang sangat frustasi.

"Bang, lo nggak boleh ngomong begitu dong. Pesimis banget jadi abang. Seharusnya lo doain yang terbaik untuk bela, bukan sebaliknya." Kata yogi tibatiba yang sedikit menyolot.

"Udah gi, sabar." Kata dinel.

"Gue gak suka dengan ucapan lo bang, seakanakan bela itu akan pergi untuk selamanya." Kata yogi lagi lalu pergi meninggalkan mereka semua, yang tidak tahu dengan sikap yogi. Kenapa tibatiba seperti orang yang sedang pms.

👀

Jangan lupa votenadkomen guys:)
Metmalming, hohohov: