7. All will be fine

119 21 4
                                    

Adera bersiap-siap untuk pulang. Hari sudah malam, tidak baik anak gadis di luar rumah. Lagipula, Dicky sudah tertidur, tidak masalah jika ditinggal pulang. Ia berencana akan ke rumah sakit lagi besoknya.

Disaat ia akan menggendong tasnya, matanya beralih pada Dicky yang tidur dengan gelisah. Ia pun mendekati brankar, namun kini ia panik. Dicky tidur dengan gelisah, keringat yang terus mengalir dari wajahnya, dan suhu tubuhnya yang tidak normal.

Tenang, Der. Gak boleh panik, okay? batinnya pada diri sendiri

Ia membersihkan keringat Dicky tanpa rasa jijik. Tangan sebelahnya ia gunakan untuk menggoyangnya pelan bahu Dicky, berharap cowok tersebut bangun.

Memang perlu waktu, tapi usahanya berhasil membangunkan cowok tersebut. Napas Dicky tidak teratur, seperti sehabis lari. Setelah napas Dicky mulai normal, barulah Adera bicara.

"Kamu gak papa?"

Dicky menggeleng sebagai jawaban.

"All will be fine, itu hanya mimpi buruk." tangan kanan Adera mengusap rambut Dicky dan tangan kirinya digenggam Dicky seolah tak ingin kehilangan cewek itu.

"Do you hate me?" tanya Dicky lirih, kesadarannya belum pulih sepenuhnya.

"Kamu gak usah khawatir, mimpi itu hanya bunga tidur. Gak ada yang membenci kamu."

"Stay beside me, I don't want to lose."

"Aku ada di sini, kamu tenang aja. Jangan pikirin macam-macam, kamu bakalan baik-baik aja."

Dicky menggenggam tangan Adera dengan kedua tangannya dan meletakannya di atas dadanya.

"Tetap disini dan jangan tinggalin gue sendiri."

"Aku akan tetap di sini, kamu tidur lagi ya? kamu perlu istirahat lebih untuk kesembuhanmu." Adera mengelus rambut hitam Dicky dengan lembut, menghantarkan Dicky kembali ke pulau mimpi.

Akhirnya ia memutuskan untuk menginap di rumah sakit. Ia tak bisa meninggalkan Dicky sendiri. Mungkin ia akan mulai mencari tentang keluarga Dicky dan mengabari soal kondisinya saat ini.

Adera menghubungi Papahnya lebih dulu, takutnya khawatir jika Adera tidak pulang tanpa kabar. Tentu saja khawatir, orang tua mana yang tidak khawatir saat anaknya belum pulang ke rumah? apalagi anak gadis. Kekhawatiran orang tua pasti lebih tinggi.

Adera merasakan matanya semakin berat, semakin susah untuk tetap terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adera merasakan matanya semakin berat, semakin susah untuk tetap terbuka. Hari ini cukup melelahkan bagi dirinya. Bukan hanya fisik, dia selalu diliputi rasa khawatir pada Dicky, korban yang ditolongnya. Ia pun memutuskan untuk tidur. Ia perlu istirahat karena hari esok akan menantinya.

Jam kini menunjukkan pukul 01.03, berarti sudah 4 jam Adera tertidur. Cewek itu tertidur dengan pulas, bahkan posisinya yang duduk sekarang tak mengganggu tidurnya. Tak peduli dengan pinggangnya yang akan sakit dan tangannya yang terus digenggam Dicky.

Dicky kembali gelisah dalam tidurnya. Mimpi buruknya datang lagi. Tubuhnya kembali mengeluarkan keringat dan mengigau.

Adera terbangun merasakan tangannya basah. Ia menarik tangannya yang digenggam Dicky dan meletakannya di kepala cowok tersebut. Mengelusnya perlahan dan lembut agar membuat empunya tenang. Dicky kini tidur dengan tenang, meskipun masih berkeringat.

Mata coklatnya mulai terbuka perlahan, menyaksikan wajah cewek yang terlihat khawatir dengan keadaannya. Seandainya saja keluarganya seperti ini, dia pasti akan sangat bahagia. Hidup bahagia bersama keluarga tanpa alasan pekerjaan yang selalu menjadi penghalang.

Khayalannya lenyap seketika oleh sebuah tepukan di lengannya.

"Kakak." panggil Adera

"Ehhh???" Dicky menjadi cengo setelah keluar dari alam khayalan.

"Kamu gak papa? mau minum?"

Dicky mengangguk, kerongkongannya terasa kering saat ini, apalagi setelah 2 kali mengalami mimpi buruk.

Adera dengan telaten membantu Dicky minum, walaupun tubuhnya lebih kecil dibandingkan dengan cowok tersebut.

"Kamu bisa tidur lagi, baru jam 1 pagi, masih ada banyak waktu untuk tidur lagi."

"Loe juga tidur. Loe pasti capek jagain gue."

Dicky mulai memejamkan matanya. Tangan Adera tak berhenti mengelus kepalanya. Hingga suara dengkuran halus terdengar. Adera ikut memejamkan matanya dan mulai menjelajah alam mimpi.



Akhirnya up lagi😀
Karena kesibukan dan kekurangan ide makanya lama up.
Harap tinggalkan jejak,
Jangan lupa vote and comment

Cinta di Atas LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang