"Oppa, tolong jaga Ryujin, nanti setelah pulang sekolah, aku, Yuna, Chaeryeong , dan Jisu akan pulang dulu. Setelahnya kami akan datang kesini," ujar Yeji kepada Yeonjun di depannya.
Sekarang mereka semua ada di rumah Yeonjun, sekalian untuk mengantar Ryujin bertemu Soobin, mereka juga akan berangkat bersama yang lainnya, Yeji menitipkan pesan kepada Yeonjun sebelum dia dan yang lainnya pergi. Yeonjun sendiri mengangguk.
"Tenang, aku akan menjaga mereka dengan baik. Kau juga jaga diri, selalu dekat dengan mereka, jangan sampai kau diganggu pria itu," ucap Yeobjun yang jelas terdengar khawatir.
Yeji tersenyum mendengar kekhawatiran Yeonjun, dia mengangguk. "Ne, aku akan menjaga diri. Oppa juga baik-baik di rumah."
Yeonjun lagi-lagi hanya mengangguk, keduanya tampa sadar berpandangan sembari melemparkan senyuman masing-masing membuat semua orang di ruangan itu senyum-senyum sendiri karena menyadari keduanya saling berpandangan tanpa mengenal tempat atau mungkin mereka lupa, kalau mereka tidak hanya berdua disini.
"Ekhem."
Deheman yang dihasilkan Taehyun berhasil membuat keduanya tersadar dan kontak matanya terputus. Seketika keduanya malu karena menyadari mereka terbawa suasana, sedangkan semua orang hanya tertawa kecil melihatnya, Taehyun sendiri mengusap tengkuknya karena sudah mengacaukan suasana romantis mereka.
"Maaf Hyung, tapi kami harus segera pergi atau kami bisa terlambat," ucap Taehyun.
Yeonjun hanya mengangguk kaku. "N-Ne, hati-hati di jalan." Efek dari malu tadi belum hilang.
"Kalian semua hati-hati ya," ujar Ryujin sebelum mereka pergi.
"Ne," jawab Chaeryeong.
"Kami akan pergi, sampai jumpa oppa."
"Ne."
Setelahnya Yeji melambaikan tangannya ke arah Yeonjun yang langsung dibalas lambaian tangan Yeonjun juga. Setelahnya semua orang melangkah ke mobil Kai dan masuk ke dalam. Jendela mobil sengaja dibuka Yeji untuk kembali melambai ke Yeonjun dan Ryujin, begitupula beberapa orang didalam sana. Sampai akhirnya jendela mobil itu tertutup dan mobil Kai akhirnya melaju sampai tidak bisa dilihat mereka berdua lagi.
"Eugh.. Sunbae," panggil Ryujin. "Aku langsung ke kamar Soobin Oppa ya."
"Ne. Pergilah, kalau dia sudah bangun beritahu aku, dia harus makan dan minum obat."
"Baik. Kalau begitu aku duluan ya sunbae, permisi."
Setelah mendapat angggukan kepada Yeonjun, tak buang waktu Ryujin langsung berlari ke kamar Soobin, dia sudah merindukan kekasihnya itu.
***
Di kamar, Soobin terbaring di kasurnya, dia masih tertidur lelap. Keadaan Soobin bisa dikatakan sudah jauh lebih baik, suhu tubuhnya sudah tidak setinggi kemarin, kepalanya yang begitu nyeri dan sakit setidaknya sudah jauh lebih baik sekarang. Ryujin yang baru saja masuk, dengan hati-hati menutup pintu dan menghampiri Soobin agar tidak membangunkannya.
Ryujin langsung mengukur senyum sembari duduk di samping Soobin.
Tampan.
Soobin memang tampan sekali, pantas saja Soobin memiliki banyak penggemar karena ketampanannya, tapi selain ketampanan yang dia miliki, itu bukan alasan kuat kenapa Ryujin bisa mencintai Soobin. Dia mencintai Soobin juga karena sikap dan kebaikan hatinya yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata.
"Oppa, aku datang. Istirahat saja, aku akan menemanimu," ucap Ryujin sembari memegang tangan Soobin, kemudian mengecupnya. Rasanya Ryujin ingin sekali menggantikan posisi Soobin, tapi tentu saja itu tak mungkin.
Walau kondisi Soobin sudah lebih baik dibanding kemarin, tetap saja Ryujin merasa khawatir. Dia memang sangat mencintai Soobin, hal yang paling dia takuti adalah kehilangan pria yang sangat dia cintai ini.
***
Dering bel istirahat kampus berbunyi bersamaan dengan dosen yang mengatakan pelajaran selesai dan murid mulai berhamburan keluar kelas seusai memberikan salam untuk mengisi perut mereka masing-masing atau melakukan aktivitas lain seperti Kai dan yang lainnya, mereka semua sekarang sedang berjalan menuju ke kantin.
Yeji menghela napasnya. Rasanya hari ini begitu membosankan, karena memang hari ini yang mengajar mereka adalah dosen yang paling menyebalkan membuat Yeji menderita di kelas, ditambah tidak ada kekasihnya, Yeonjun. Benar-benar membosankan.
"Eonnie, kenapa kau menghela napas? Ada masalah?" tanya Yuna yang kebetulan melihat perilaku Yeji tadi.
"Tak apa. Aku hanya lelah, dosennya begitu menyebalkan," rutuk Yeji.
"Sudahlah, bilang saja kau rindu Yeonjun Sunbae," ucap Chaeryeong membuat semua orang tertawa kecil.
Sedangkan Yeji, dia hanya menatap tajam ke arah Chaeryeong. Benar-benar Chaeryeong! Walau memang yang dikatakan Chaeryeong tak salah, tanpa Yeonjun memang semua terlihat membosankan.
"Yeji!"
Panggilan yang lebih ke teriakan itu berhasil membuat semua menoleh ke belakang dan ternyata yang berteriak adalah pria yang tersenyum miring ke arah mereka, tepatnya ke arah Yeji. Yeji sendiri hanya memutar bola matanya malas melihat pria yang sekarang berjalan ke arahnya. Bukan hanya Yeji yang sebal melihatnya, tapi juga semua orang disini.
Yuna sendiri langsung menarik tangan Yeji agar berdiri disamping seperti berusaha melindungi Yeji dari pria itu, sampai akhirnya pria itu tepat di hadapan Yeji. Pria itu kembali tersenyum, senyum yang begitu Yeji benci.
"Hai Yeji. Sudah beberapa hari kita tidak bertemu ya? Kau tahu? Aku benar-benar merindukanmu," ucapnya sembari tersenyum manis.
"Ck! Sebenarnya untuk apa kau selalu mencariku? Apa kau tak lelah, Hanbin?" tanya Yeji dengan raut wajah kesalnya.
Peia ini adalah Kim Hanbin yang biasa dipanggil Hanbin. Inilah pria yang begitu Yeonjun benci, dia begiti menjaga Yeji, itulah kenapa Yeonjun meminta mereka menjaga Yeji dari pria ini. Hanbin mencintai Yeji, dia selalu berusaha mendekati Yeji, bahkan pernah membawa Yeji ke taman secara paksa.
"Tidak akan Chagiya. Aku akan selalu berusaha mendapatkanmu dan tidak akan berhenti sebelum aku berhasil."
"Heh! Apa kau tidak punya harga diri? Harus berapa kali kubilang? Eonnie sudah memiliki kekasih, dan kau sudah tahu siapa!" ucap Chaeryeong kesal. Dia juga muak melihat Hanbin terus.
"Kau tak usah banyak bicara! Aku tidak ada urusan denganmu!" Hanbin langsung membentak. Memang sikapnya sangat lembut kepada Yeji, tapi sikapnya kepada orang lain, sangat berbeda.
"Jangan membentaknya, sialan," ucap Taehyun penuh peringatan.
Hanbin sendiie tak peduli dengan ucapan Taehyun. Chaeryeong sendiri dia hanya memegang lengan Taehyun, takut Taehyun sampai melayangkan pukulan kepada Hanbin dan akan bertengkar. Jangan sampai Taehyun bermasalah hanya karena Hanbin.
"Yeji-ah. Aku baru menyadarinya, dimana penganggu itu, hm? Apa dia tidak masuk hari ini?" ucap Hanbin sembari mengedarkan pandangannya.
"Itu bukan urusanmu, dia bukan penganggu, dia kekasihku."
"Kau diam saja. Andai ini bukan kampus, aku akan memukulmu." Yuna mulai berbicara, kemudian memegang tangan Yeji. "Ayo Eonnie, kita pergi saja," ucap Yuna sembari menarik tangan Yeji untuk pergi darisana disusul yang lain.
Hanbin sendiri hanya menatap mereka dengan tatapan tajam.
.
.
.
.
.
•To Be Continue•
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [TXT X ITZY]
RomanceCerita ini menceritakan mengenai kisah percintaan dan kehidupan antara kelima pria dan lima gadis, dimana mereka harus menghadapi berbagai rintangan dalam hubungannya mereka semua. Setiap pasangan memiliki masalah percintaan atau kehidupan masing-ma...