Love Story_38

468 30 9
                                    

“Bagaimana? Apakah sakit?”

Pertanyaan itu meluncur keluar dari bibir Ae-Ra yang tengah tersenyum puas melihat keadaan Ryujin. Ryujin sendiri menundukkan kepala, keadaannya jauh dari kata 'baik'. Sebagian tubuhnya kemungkinan besar terdapat luka cambukan, wajahnya terdapat bekas tamparan, untungnya wajah cantik itu tidak terkena luka cambuk, dia juga dipukul di perutnya oleh Ae-Ra, cukup kencang. Namun dengan keadaan Ryujin yang seharusnya dibawa ke rumah sakit, Ae-Ra masih belum puas, dia malah bahagia di atas penderitaan Ryujin.

Namun tanpa semua sadari, Damshim, Kakak kandung Ryujin, mengepalkan tangan melihat semuanya. Dia tak tahu kenapa, tapi rasanya dia begitu ingin menyelamatkan Ryujin, namun dia tepis, tapi tetap saja itu akan muncul. Dia belum mengerti, kenapa dia tidak tega. Itu semua karena kasih sayangnya sebagai seorang Kakak sudah muncul.

Namun dia tidak menyadarinya, dia juga termakan hasutan Ae-Ra, dan kematian kedua orang tuanya. Saat Ae-Ra menyiksa Ryujin, Damshim tanpa sadar mengalihkan pandangan, bahkan menutup matanya erat ketika mendengar suara teriakan Ryujin yang mengantarkan sensasi aneh ke dadanya.

Ryujin sendiri, berusaha keras mempertahankan kesadarannya. Dia terus bertanya dalam hati ditengah rasa sakit di sekujur tubuhnya.

Apa salahnya sampai Ae-Ra dan Damshim tega melakukan seperti ini kepadanya?

Selama ini, Ryujin berusaha tetap baik kepada mereka. Namun ini balasan mereka.

“K-Kenapa?” Ryujin bertanya dengan suara seraknya. Seluruh tubuhnya sudah sakit dan melemas. Ryujin rasa, dia akan bertemu ajalnya disini.

Tanpa sadar nata Damshim mulai berkaca-kaca mendengarnya, sebenarnya sudah sejak tadi katanya memanas. Sedangkan Ae-Ra malah tersenyum bahagia.

”Apa salahku? K-Kenapa kalian melakukannya?” Mata Ryujin kembali memanas untuk kesekian kalinya, rasanya dia sudah lelah menangisi menangis karena sakit di tubuhnya, sakit hati perlakuan Ae-Ra, dan sakit hati karena Kakaknya yang tega melihatnya diperlakukan seperti ini.

“Kesalahanmu? Apa harus aku sebutkan?" Ae-Ra bertanya, dia mendekati Ryujin dan mengambil cambuk yang awalnya dipegang oleh pria suruhannya.

Ryujin sudah pasrah.

“Yang pertama, kau adalah penyebab orangtuamu dan Kakakmu meninggal. Aku yakin, mereka senang melihatmu tersiksa dari atas sana. Aku saja senang, apalagi mereka yang menjadi korbanmu.” Ae-Ra mengucapkannya tanpa jeda, dada Ryujin sesak mendengarnya.

Namun dia tidak percaya dengan ucapan Ae-Ra. Bukannya senang, dia yakin orang tuanya sudah geram dengan perlakuan Ae-Ra kepadanya. Ae-Ra terdiam sebentar, kemudian mendekatkan bibirnya di telinga Ryujin yang napasnya tidak beraturan dan berbisik.

“Kedua, karena kau merebut Soobin dariku,” bisiknya, lalu menjauh dari telinga Ryujin yang menarik senyuman miring, bahkan berdecih terang-terangan karena perlakuan Ae-Ra yang terlihat seperti wanita murahan membuat Ae-Ra tersinggung.

“Kau sadar? Kelakuanmu sekarang mirip sekali dengan wanita murahan.” Ryujin sudah tidak mau lagi, bersikap baik kepadanya, dia harus mengutarakan beban hatinya, sebelum dia menemui ajalnya. “K-Kau—AKH!”

Ryujin berteriak di akhir kalimat karena cambukan kembali mendarat di kulitnya. Ae-Ra memukulnya dengan begitu kencang karena marah mendengar ucapan Ryujin yang sebenarnya memang tidak salah.

“Ae-Ra, cukup!” Damshim menghampiri Ae-Ra, msmsgang pundaknya, menarik Ae-Ra menjauh dari Ryujin. “Tubuhnya sudah banyak luka!”

“Jangan mengangguku!"

Ae-Ra mengancam, kemudian mendorong Damshim yang menahannya, sebelum kembali memukul Ryujin yang kembali berteriak kesakitan. Dia benar-benar marah karena sebenarnya Ryujin baru mengatakan hal menusuk kepadanya untuk pertama kalinya.

Love Story [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang