"Eonnie. Mukamu kenapa begitu murung? Apa kau masih memikirkan kejadian kemarin?"
Jisu bertanya kepada Yeji yang berjalan disampingnya. Sekarang Yeji bersama keempat teman gadis yang lainnya. Mereka sedang berjalan di koridor kampus menuju ke kelas mereka, awalnya mereka ke kantin hanya berlina, tidak ada bersama kekasihnya karena mereka memang ingin pergi tanpa kekasih mereka. Namun selama berjalan, Yeji terus murung, membuat mereka khawatir.
Yeji sendiri menarik senyumnya sembari menggelengkan kepala. "Tidak, jangan khawatirkan aku," ucap Yeji untuk menenangkan mereka yang terlihat khawatir.
Sebenarnya memang yang diduga Jisu bensr, tentu saja dia memikirkan kejadian kemarin. Dia bahkan tidak bisa tidur kemarin karena memikirkan kejadian kemarin, sampai-sampai dia harus menelepon Yeonjun dan Yeonjun menenangkannya sampai dia tertidur.
"Jangan sedih Eonnie, kami yakin, kau dan Yeonjun Sunbae akan tetap bersama," ucap Chaeryeong untuk menenangkan.
Yeji menarik senyum paksanya dan mengangguk. "Ne, gomawo."
Selain beruntung memiliki Yeonjun, dia juga beruntung memiliki teman-teman yang begitu dia cintai, walau usia mereka ada yang terpaut setahun atau beberapa bulan, tetap saja dia menganggap semua sama rata. Mereka tidak berbeda kelas, karena mereka memutuskan masuk ke kampus bersama-sama dalam satu tahun.
"Akh!"
Yeji hampir saja terjatuh ketika ada yang menabrak tubuhnya, tepatnya di pundaknya membuatnya meringis kesakitan karena tabrakannya cukup keras.
"Maaf Yeji, aku tidak melihatmu." Pria yang menabraknya berbicara dengan raut wajah khawatir.
Yeji melihat pria itu dan mata Yeji melebar melihat itu adalah Hanbin.
"Maaf yeobo, aku tidak sengaja. Kau baik-baik saja kan?" tanyanya dengan raut wajah khawatir.
Yeji yang awalnya ingin pergi, terkejut dan mematung mendengar panggilan yang diberikan Hanbin kepadanya. Hanbin memanggilnya 'yeobo' , tentu saja dia tahu arti panggilan itu apa, itu panggilan sayang dari suami untuk istrinya. Dia sudah jijik mendengar kata 'chagiya' yang sesekali dikeluarkan Hanbin, tapi sekarang dia semakin merajalela.
"Apa yang kau katakan tadi? Tepatnya kau memanggilku apa? Yeobo?! Apa kau gila?!" tanya Yeji yang marah karena yang berhak memanggilnya seperti itu hanya Yeonjun.
Tapi Hanbin malah menampakkan senyuman miringnya membuat Yeji sontak mengerutkan kening, bukan hanya Yeji, tapi juga semua teman-temannya yang menemaninya.
"Kau gila?!" tanya Chaeryeong sembari menatap Hanbin.
"Ternyata kau belum tahu siapa calon suamimu nanti, yeobo?" tanya Hanbin yang sukses membuat semua orang heran termasuk Yeji, namun Yeji juga merasakan firasat buruk yang berusaha ditepisnya.
"Tapi kau sudah tahu kau akan dijodohkan oleh seorang pria kan? Aku beritahu saja sekarang siapa calon suamimu agar kau setidaknya bisa menjaga hati calon suamimu dan memutuskan hubungan dengan Yeonjun." Hanbin kemudian maju selangkah, mendekati Yeji. "Itu adalah aku, aku adalah calon suamimu."
Ucapan Hanbin sontak membuat Yeji terkejut dan langsung mematung, begitupula teman-temannya yang mendengarnya. Suasana hening sesaat karena tidak ada yang membuka suara. Yeji dan Hanbin hanya terus berkontak mata, Yeji tampak tak percaya dengan hal yang gila ini.
"M-Mwo? K-Kau pria yang dijodohkan kepadaku?" tanya Yeji memastikan, dia mengharap jawabannya adalah tidak.
Namun gelengan kepala Hanbin seakan menghancurkan semuanya, tubuhnya terasa lemas, benar-benar tidak menyangka ini akan terjadi. Matanya mulai kembali memanas dan berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [TXT X ITZY]
RomanceCerita ini menceritakan mengenai kisah percintaan dan kehidupan antara kelima pria dan lima gadis, dimana mereka harus menghadapi berbagai rintangan dalam hubungannya mereka semua. Setiap pasangan memiliki masalah percintaan atau kehidupan masing-ma...