"Yeji-ah! Jangan pergi! Yeji!"
Teriakan Yeonjun terdengar dari belakang, berusaha mengejar Yeji yang pergi terlebih dahulu darinya dan sekarang tepat ada didepannya, jaraknya cukup jauh. Sedangkan Yeji, dia terus berlari, berusaha menghindari Yeonjun, dan berusaha tidak mendengar apapun yang Yeonjun teriakkan. Namun tetap saja, dirinya dan Yeonjun berbeda, Yeonjun akan segera menyusulnya, Yeonjun sudah semakin dekat dengannya.
Hingga akhirnya, Yeonjun berhasil meraih tangan Yeji membuatnya sontak berhenti. Dada Yeonjun sesak melihat mata Yeji yang sudah memerah dan air mata yang membasahi wajahnya.
"Ya! Lepaskan aku!" Yeji memberontak, dia tidak mau terlihat lemah di hadapan Yeonjun.
Namun usahanya itu sia-sia. Yeonjun adalah pria dan dirinya wanita. Yeonjun malah menggenggam tangannya semakin erat, tidak mengizinkannya untuk melepaskannya.
"Aku tidak akan mengizinkanmu pergi sebelum mendengarkan penjelasanku."
"Jadi kau memaksaku untuk mendengarkannya? Apa itu cara meminta maaf yang benar?"
Yeonjun langsung menggeleng. "Bukan--"
"Aku tidak mau mendengar penjelasanmu," selanya. "Jadi lepaskan aku Yeonjun!"
Yeji terus memberontak, namun tetap saja itu sia-sia. Yeonjun sama sekali tidak melonggarkan genggamannya, malah semakin erat. "Dengarkan penjelasanku dulu! Kau akan tahu kenapa aku membohongimu!"
Yeji menatapnya kesal. "Ya sudah! Aku akan mendengarkannya! Tapi lepaskan tanganku! Ini sakit!" Yeji berucap dengan kesalnya sembari memberontak..
Mendengar Yeji yang akan mendengar penjelasannya dan mengatakan tangannya sakit, Yeonjun akhirnya perlahan melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Yeji, Yeji sontak menarik tangannya, menjauh dari Yeonjun. Tatapannya terlihat begitu kesal, kecewa, dan marah kepadanya.
"Maaf." Yeonjun mengucapkannya setelah menyadari dia memegang pergelangan tangan Yeji terlalu erat.
"Cepat jelaskan," dingin Yeji. Tidak ada senyuman yang biasanya dia berikan kepada Yeonjun.
Yeonjun sendiri menghela napasnya. Kalau begini, Yeji benar-benar marah kepadanya. Yeonjun membuka suaranya. "Yeji, yang pertama, aku minta maaf kepadamu karena sudah membohongimu. Tapi para dongsaengku memang berbohong, itu aku yang memintanya, jadi kalau kau jangan menyalahkan mereka."
Yeji tidak menjawab, hanya diam. Yeonjun melanjutkan.
"Alasanku membohongimu karena Bibiku sudah tidka menerima pegawai lagi, aku bekerja di kafe ini. Hari ini aku sampai bolos kuliah karena hari ini ada tamu penting, jika aku bersedia bekerja dari pagi sampai sore, maka aku akan mendapatkan uang lebih. Seluruh uang itu untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk menikahimu saat selesai kuliah." Yeonjun menjelaskan panjang lebar.
Yeonjun kemudian merogoh ponselnya yang ada di sakunya, dia memang sempat mengambilnya setelah Hanbin tanpa sepengetahuannya mengirimkan pesan kepada Yeji. Dia membuka salah satu kontak, kemudian menunjukkannya kepada Yeji, di hadapannya.
"Ini. Ayahmu kembali mengirimkan pesan kepadaku. Kau bisa membacanya kan?"
Yeji membaca setiap kata itu, matanya melebar. Setelah memberikan Yeji waktu membaca, Yeonjun kembali meletakkan ponselnya di saku celananya, menatap Yeji yang masih terkejut.
"Dia memintaku untuk mengakhiri hubungan kita, untuk kesekian kalinya. Dia juga mengatakan, kalah pernikahanmu dan Hanbin benar-benar akan dilaksanakan selesai kuliah. Kau tahu betapa takutnya aku mendengarnya?" tanyanya dengan wajah frustasinya.
Dia berharap Yeji akan mengerti itu, dia benar-benar khawatir Yeji akan menikahi Hanbin. Dia bekerja hari ini, sebenarnya juga sempat memikirkannya lagi, bahkan ingin menolak awalnya. Namun ketika Ayah Yeji mengirimkan pesan itu, dia menjadi semakin cemas dan akhirnya menerima tawaran untuk bekerja dari pagi hingga malam, terlebih keuntungan yang akan dia dapatkan cukup besar dari biasanya, dia tidak mau kehilangan Yeji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story [TXT X ITZY]
RomanceCerita ini menceritakan mengenai kisah percintaan dan kehidupan antara kelima pria dan lima gadis, dimana mereka harus menghadapi berbagai rintangan dalam hubungannya mereka semua. Setiap pasangan memiliki masalah percintaan atau kehidupan masing-ma...