Love Story_33

342 26 7
                                    

Hening.

Itu suasana yang tepat untuk menggambarkan suasana di mobil Beomgyu. Tidak ada yang membuka pembicaraan, biasanya mobil ini akan dipenuhi dengan cerita, tawa, atau gombalan, terlebih ketika mereka hanya berdua disini. Namun sekarang begitu hening, sesekali suara klakson mobil yang memecah keheningan. Jisu hanya memandang ke jendela mobil dengan raut wajah datarnya, dia tidak berbicara apapun, api cemburu masih membakarnya.

Tentu saja.

Bagaimana dia tidak marah kalau Beomgyu memeluk gadis lain? Jisu benar-benar marah, tepatnya kecewa, dia memutuskan untuk diam. Sedangkan Beomgyu, dia sebenarnya sejak tadi memanggil Jisu, namun Jisu tidak menjawab, akhirnya Beomgyu memutuskan untuk diam membiarkan Jisu tenang, dia akan menjelaskan semua nanti, walau dia benar-benar tak tenang.

Beomgyu benar-benar tidak tenang kalau Jisu marah kepadanya, terlebih karena salah paham seperti ini, dia sangat membenci itu.

Jadi karena itulah dia sempat lepas kendali, memegang pergelangan tangan Jisu dan menariknya cukup kuat sampai-sampai pergelangan tangannya memerah karena ulahnya. Namun Beomgyu masih tidak menyadarinya kendati masih bingung menjelaskan dan khawatir Jisu masih marah kepadanya.

Tidak mau terus begini, setelah 10 menit berlalu, Beomgyu menghentikan mobilnya yang sontak membuat Jisu menoleh ke arahnya. "Kenapa kau menghentikan mobilnya? Kau menyuruhku turun? Atau kau mau membawa gadis itu kembali ke mobilmu?" tanya Jisu dengan nada datarnya, namun menusuk.

Beomgyu sontak menggeleng. Jisu benar-benar menyeramkan jika seperti ini. "Aku ingin menjelaskan semuanya, aku tidak mau kau salah paham."

Jisu sendiri malas mendengarnya, dia melipat kedua tangan di dadanya, kembali menoleh ke jendela mobil. Dia ingin sekali keluar, namun Beomgyu sudah mengunci pintu mobilnya.

Beomgyu hanya menghela napas, menyadari Jisu masih marah kepadanya. "Tadi nama gadis itu adalah Eunbi, dia Kakak kelas di jurusan lain. Dia meminta tolong kepadaku untuk mengantarkan dia ke suatu tempat." Beomgyu memulai penjelasannya.

Jisu tidak bereaksi apapun.

"Dia ternyata memintaku membawanya ke rumah sakit. Asma Ayahnya kambuh."

Jisu melebarkan mata dan sontak menoleh ke Beomgyu. "Apa? Rumah sakit?!" tanyanya tak percaya.

Beomgyu hanya mengangguk. "Ayahnya sudah lama menderita penyakit asma dan hari ini kambuh. Ayahnya dilarikan ke rumah sakit, kebetulan Eunbi Sunbae mendapatkan berita itu saat dia sedang mengerjakan tugas kelompok. Dia kemudian bergegas ke rumah sakit. Tapi hari sudah sore, tidak ada taksi yang lewat disana."

Jisu terdiam, mendengarkan penjelasan Beomgyu dengan serius. Beomgyu kembali melanjutkan. "Baterai ponselnya sudah habis, dia benar-benar bingung, bahkan menangis. Lalu dia melihatku, meminta tolong kepadaku untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Aku tidak tega dan membantunya. Aku sudah mengirimkan pesan kepadamu, karena saat menelpon ponselmu tidak aktif."

"Aku mengira ponselmu sedang sengaja kau matikan agar fokus mengerjakan tugas dengan teman kelompokmu. Setelahnya aku mengantarkannya ke rumah sakit.

Beomgyu mengucapkan semuanya dengan rinci. Dia memang membawa Eunbi, dia benar-benar tak tega, kemudian membantunya, hanya itu niat sebenarnya. Setelah mengantarkan Eunbi, dia langsung kembali ke kampus, bahkan merutuki dirinya karena terlambat menjemput Jisu.

Tentu saja dia terkejut ketika dia tengah menjalankan mobilnya ke kampus, Jisu tengah berjalan hendak pulang sendirian. Setelah Jisu marah dan mengucapkan itu, seketika itu Beomgyu tahu, semua hanya salah paham.

Jisu sendiri terdiam mendengar penjelasan Beomgyu. Dia agaknya sudah mendapat pencerahan dari salah paham itu. "Aku ingin bertanya lagi, jawab dengan jujur." Tapi masih ada yang menjanggal di hatinya.

Love Story [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang