Love Story_41

520 29 4
                                    

Seminggu telah berlalu sejak Ryujin dan Damshim dilarikan ke rumah sakit sekaligus kabar bahagia Yeji dan Yeonjun yang mendapatkan kabar kalau hubungan mereka telah direstui oleh orang tua Yeji dan acara pernikahan mereka masih dalam konsep. Mereka juga tidak akan menikah dulu sampai Ryujin sadar, pulih, dan bisa menonton pernikahan mereka nantinya.

Sekarang teman-teman Ryujin tak ada yang menjaganya di rumah sakit karena hari ini adalah hari kelulusan, jadi mereka harus masuk kuliah. SKL—Surat Keterangan Lulus Ryujin dititipkan kepada Bibinya karena Damshim yang akan menjaga Adiknya di rumah sakit.

Mengenai Damshim, dia sudah sadar sekitar 3 hari yang lalu dan dia sudah lebih baik walau belum pulih sepenuhnya. Tapi, setidaknya sudah lebih baik dibanding dengan keadaannya saat ditembak. Perutnya sekarang sudah tidak sakit, hanya terasa nyeri sedikit saja. Damshim benar-benar masih merasa bersalah kepada Ryujin, dia benar-benar menyesal.

Keadaan Ryujin sekarang bisa dikatakan masih jauh dari kata 'baik'. Ryujin masih pernah belum membuka kedua matanya atau menunjukkan tanda- tanda kalau dia akan sadar dari kritisnya. Ada kala dimana jantung Ryujin melemah membuat semua orang panik atau bahkan napas Ryujin kadang-kadang hilang begitu saja.

Damshim sekarang sedang mengusap wajah Ryujin dengan kain basahnya. Helaan napas berat, memecahkan hening yang sempat terjadi di ruang rawat Ryujin. “Sudah satu Minggu, Ryu,” ucap Damshim. “Kapan kau akan sadar? Aku dan semua orang sangat ingin kau sadar termasuk aku. Ryu, berikan aku kesempatan untuk memperlakukanmu seperti Adikku, aku benar-benar menyesal dan ingin menebus kesalahan masa lalu. Bangunlah,” mohon Damshim kepada Ryujin.

Ryujin sendiri hanya diam dengan mata terpejam membuat dada Damshim kian sesak. “Pikirkan Soobin, pikirkan aku, pikirkan teman-temanmu, mereka tak mau kehilanganmu. Jadi bangunlah, bahkan seharusnya kau mengikuti acara kelulusan. Kau mau kan?” tanya Damshim, namun tak dijawab Ryujin.

Damshim hanya bisa diam, dan pasrah. Sampai akhirnya mendadak suara mesin grafik jantung berbunyi tak baik membuat Damshim sontak menoleh dan terkejut menemukan layarnya menunjukkan garis lurus disana. Tak lama, setelah itu tubuh Ryujin mulai bergerak, mulutnya terbuka, berusaha mengais oksigen untuk tubuhnya membuat Damshim panik.

“Dokter! Suster! Cepat kesini!!” Damshim langsung berteriak sembari menekan-nekan bel darurat.  Tak lama, masuklah dokter dan suster. “Keadaannya kembali memburuk, dokter!” ucapnya panik.

Dokter itu tampak terkejut, kemudian langsung mulai memeriksa Ryujin, dia tampak panik juga dan menyuruh suster menyiapkan alat pengejut jantung, yang langsung dikerjakan suster itu, selagi dokter itu memeriksa mata Ryujin, detak jantung dan lain sebagainya membuat Damshim semakin panik.

“Damshim-ssi, tolong keluar agar kami bisa leluasa memberikan penanganan, tolong keluar." Salah satu suster berucap sembari mendorong Damshim keluar dari ruangan sampai akhirnya Damshim keluar dan pintu ditutup.

Damshim menghela napas kasar disana, rasa paniknya semakin menjadi. Dia memandang ke arah kaca yang ada di pintu rawat Ryujin, terlihat dokter tengah meletakkan mesin penguat jantung di dada Ryujin dan ada beberapa perawat yang menyuntikkan obat yang Damshim tak tahu apa. Ryujin sendiri tampak masih sulit mengambil napas dan sesekali tubuhnya terangkat ke atas ketika mesin penguat jantung itu diletakkan di dadanya.

Dengan tangan gemetar, Damshim mengambil ponselnya dan menelepon Soobin sebagai kekasih Ryujin. Keringat dingin sudah membasahi kening dan tangannya, matanya terus melirik ke arah Ryujin yang tengah ditangani oleh dokter.

***

Soobin dan yang lainnya tengah berjalan ke rumah sakit dengan mobil mereka. Seusai menerima SKL—Surat Keterangan Lulus, mereka langsung menuju ke rumah sakit dan izin kepada dosen mereka. Dosen mereka yang sudah tahu keadaan Ryujin menyetujuinya dan membiarkan mereka pergi.

Love Story [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang