Love Story_25

549 32 5
                                    

"Akhirnya kau kembali, Oppa," ucap Ryujin kepada Soobin yang tengah berjalan ke arahnya.

Sudah cukup lama Soobin pergi untuk mencari kayu bakar, akhirnya Soobin kembali dengan kayu bakarnya. Rasa khawatir yang dirasakan Ryujin berubah menjadi lega. Soobin tersenyum, kemudian jongkok, menyamakan posisinya dengan Ryujin yang tengah bersandar di pohon besar, disamping sungai. Soobin sendiri juga tidak tenang meninggalkan Ryujin sejak tadi.

"Ne, aku kembali. Maaf, kayu bakar ternyata agak sulit ditemukan disini."

Ryujin mengangguk, mengerti. Setelahnya Soobin memegang tangan Ryujin, matanya melebar merasakan suhu dingin yang dapat dirasakan di tangan Ryujin, dia juga memegang pipi Ryujin yang sama dinginnya, padahal Soobin sudah memberikan jaketnya. Namun ternyata itu tidak membantu banyak untuk melindungi Ryujin dari dinginnya malam hutan disini.

"Padahal aku sudah memberikanmu jaket, kau masih kedinginan. Kau masih bilang bisa menahannya?" ucap Soobin sembari merapikan jaket yang dikenakan Ryujin.

Ryujin sendiri hanya diam dengan kekehan kecilnya. Dia memang berbohong kepada Soobin tadi, dia memang kedinginan, tadi dia hanya tidak mau Soobin khawatir. Soobin menghela napasnya, mengusap tangan Ryujin agar menjadi lebih hangat, dia juga mengelus pipi Ryujin.

"Tunggu disini, aku akan membuat api unggun."

Soobin mengambil kayu bakar yang tadi didapatkannya. Kemudian menaruhnya didekat Ryujin, kemudian disusun kayunya untuk membuat api unggun. Kemudian Ryujin memberikannya korek api yang ditaruh di sakunya, kemudian menyalakan api unggun dengan korek apinya. Ryujin hanya memandang Soobin yang tengah merapikan api unggun dan membukanya lagi ketika apinya kembali mati.

Ryujin benar-benar merasa beruntung memiliki Soobin, dia tak tahu kebaikan macam apa yang dilakukannya sampai bisa dicintai dan menjadi kekasih Soobin. Soobin bahkan rela mencarinya sendiri di hutan ini, tersesat bersamanya disini, Soobin begitu memprioritaskan dirinya.

Kemudian dengan segera Soobin menghampiri Ryujin. "Sekarang ulurkan tanganmu dekat ke api unggun agar tanganmu hangat." Soobin berucap yang dibalas anggukan kepala Ryujin, dia segera mengulurkan tangannya, dipegang oleh Soobin agar semakin dekat ke api unggun itu, Soobin memeluknya dari belakang dengan tangan menggenggam tangan Ryujin.

"Apa sudah lebih baik?" tanya Soobin setelah cukup lama Ryujin mengulurkan tangannya.

Ryujin mengangguk. "Sudah lebih baik," ucapnya. Ryujin menarik senyum. "Terima kasih Oppa, kau rela melakukan semua ini untukku. Kau sudah mau mencariku sendiri, menolongku, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau Oppa tidak datang." Ryujin kembali mengucapkan rasa syukurnya.

Soobin tersenyum, kemudian dia mengganti posisinya dari disamping Ryujin menjadi disampingnya. Dia memegang tangan Ryujin erat. "Itu semua tugasku sebagai kekasihmu," ucapnya penuh makna.

Ryujin sendiri membalas genggaman tangan Soobin tidak kalah erat, kemudian perlahan dia mulai mendekati bibirnya ke tangan Soobin dan mengecupnya membuat mata Soobin melebar. Namun tak lama, dia melepaskannya, memandang Soobin yang tengah tersenyum. Setelahnya Ryujin menyandarkan kepalanya di bahu Soobin, tempat yang sangat nyaman bagi Ryujin.

"Aku tidak tahu, apa yang sudah kulakukan sehingga bisa bertemu denganmu, oppa." Ryujin berucap, tangannya memegang lengan Soobin erat. "Aku sangat beruntung," sambungnya lagi.

"Aku juga merasa beruntung, kau seperti malaikatku." Soobin kemudian menyandarkan dirinya di pohon, dan mengganti posisi Ryujin bersandar di dadanya. "Karena itu aku begitu takut ketika kau menghilang. Aku kehilangan kendali, aku meninggalkan kelompok dan mencarimu sendirian tanpa berpikir panjang, untung aku benar-benar menemukanmu. Aku benar-benar takut ketika menemukan ada ular di hadapanmu. Untungnya kau baik-baik saja."

Love Story [TXT X ITZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang