Sekarang kita ke markas Perkumpulan Hantu Internasional. Wenhan sibuk nandatanganin surat proposal pemerintah Finem Mundi. Ya, markasnya berpusat di Finem Mundi (Ujung Dunia).
"Ntar lagi kelar tinggal satu lagi." gumam Wenhan. Tapi pulpennya macet,"Lah kok macet? Changxi!"
Changxi dateng,"Ada apa, Dad?" tanyanya. "Tolong beliin saya pulpen di warung Bu Boyuan. Duitnya minta aja sama Yaochi."
"Chi,temenin gue ke warung Bu Boyuan."
Yaochi langsung ngeluh,"Dih jauh amat ampe ke Fakandaland."
"Entar gue yang bawa mobilnya."
"Sip dah gue ikut."
Tiba-tiba aja Mingze ikutan,"Gue sama Mingming juga ikutan. Kali aja kalo ada yang terluka bisa ditolong."
"Bilang aja biar gak jauh-jauh sama Mingming iye kan?" sahut Yaochi dan Changxi. Mingze mingkem.
Dan mereka berempatpun pergi sejauh 3 km ke Fakandaland. Di tengah perjalanan Mingming ngerasain ada yang minta tolong.
"Tolong,tolong!"
"Kenapa,Ming? Kepalamu pusing?" tanya Mingze khawatir.
"Kita stop dulu bentar, ada yang minta tolong."
Mereka berhenti sebentar, ternyata orang itu dibegal 3 preman. "Bang, ampun bang. Kasihan saya gak duit buat beli obat ibu saya."
"Ah, bodo amat! Yang penting nih duit ada di tangan kami."
"Banci lo semua! Beraninya kalian bertiga malakin anak orang. Cewek lagi." teriak Mingze.
"Oh lu mau nantang kita?" tanya preman 1. "Jangan sok jagoan lu." ejek preman 2. "Ayo kita berantem." tantang preman 3.
Pas Mingze berantem, ketiga hantu cewek tadi bawa korban begal tadi ke mobil. "Ya ampun, kamu gak apa-apa?" tanya Yaochi. Korban itu menggeleng,"Sini kakak obatin." ujar Mingming. "Kamu kenapa bisa kayak gini?" tanya Changxi.
"Lah dia pingsan! Gimana nih?" panik Yaochi. "Kita bawa aja ke markas, kasian dia." usul Changxi.
Tiba-tiba Mingze muncul,"Gimana tuh anak?" tanya Mingze. "Kondisinya parah, mending kita bawa ke markas." jawab Mingming.
-0-
Sampe di markas, Wenhan kaget ngeliat mereka sibuk ngegotong seseorang ke kamar. "Ada apa ini?" tanya Wenhan. "Dad, kami nemuin anak ini di tengah perjalanan ke Fakandaland. Dia abis dibegal sama preman." ujar Mingze.
Dia perhatiin gadis itu sejenak, kemudian dia pergi ninggalin mereka berempat. "Lho, Daddy mau kemana?" tanya Changxi tapi gak dijawab.
Pas udah nyadar, gadis tadi kaget dimana dia sekarang. "Aku dimana?"
"Tenang,dek. Kamu aman disini. Kenalin, nama kakak Mingming. Kamu?"
"Chunyang. Hu Chunyang." jawabnya sambil jabat tangannya Mingming.
"Te... rima... kasih. Boleh nggak aku pulang sekarang? Aku mau bawa pulang obat ini ke ibuku. Aduh!"
"Jangan dipaksain dulu kalo masih sakit." kata Yaochi.
"Untuk sementara kamu istirahat disini aja biar sembuh." saran Mingming.
"Sekali lagi terima kasih semuanya." ucap Chunyang kemudian tidur.
Yaochi,Mingze,dan Mingming udah keluar kamar. Diam-diam Wenhan memberi selimut untuk Chunyang dan mengelus rambut gadis itu.
"Selamat tidur, Chunyang." ucap Wenhan lalu lampunya dimatiin.
-Tbc-
Karakter Baru
Hu Chunyang (Manusia)
- Imut
- Mandiri
- Sayang orang tuanya
- Polos
- Sampai sekarang dia gak tau kalo Wenhan itu kakak tirinya
- Kakak kandungnya WenxuanGuys, aku balik lagi! Maaf kalo chapter ini malah gak lucu sama sekali. Makasih udah setia vomment dimari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Para Hantu
RandomMenceritakan curhatan-curhatan dan keluh kesah para hantu dan makhluk astral lainnya. GS seperti biasa, alur cerita gak jelas, receh, dll.