Ledakan baru saja terjadi, roh-roh jahat yang terperangkap dalam hidangan tersebut langsung berkeliaran mengitari aula istana.
"Apa yang harus kita lakuin, Mak Bos?!" teriak Guan Yue.
"Gak tau! Mak Bos belum liat yang kek gini selama 1.300 tahun lalu!"
"Lebih baik kita lari. Jumlah mereka kebanyakan!" seru Junjie.
Mereka melarikan diri dan gedung istanapun hancur bersamaan dengan keluarnya roh-roh tersebut. Angin bertiup kencang, awan bergemuruh, dan muncullah sesosok wanita berpakaian serba hitam.
"Jadi ini wujud aslimu, Heather Fernandez?"
"Mengapa? Apa kau terkejut, Li Wenhan?"
"Tak ada gunanya aku terkejut dihadapanmu. Sudah kuduga kau merencanakan ini." jawab Wenhan ketus.
Yaochi berseru,"Wanita tua! Kau sudah melanggar perjanjian kita! Hentikan sekarang perbuatanmu sekarang juga!"
"DIAM!" teriaknya sambil melempar Yaochi ke dinding.
"YAOCHI!" teriak Landi sambil mendatangi kekasihnya.
"Kalian bodoh, aku sengaja membawakan kalian apel itu. Dan aku berterima kasih pada salah satu rakyatku agar bisa melepaskan jutaan roh jahat yang ada di dalam sana."
Mereka semua kecuali Linmo hendak melawan tetapi Linmo memperingatkan,"Jangan deket-deket, kalian mau kek Yaochi?"
"Aku sudah merencanakan ini selama bertahun-tahun dan kali ini, aku berhasil." lanjut Ratu Fernandez lalu tersenyum licik.
Mingze dan Wenxuan ingin menyerang tetapi dihentikan oleh pemimpin masing-masing.
"Untuk saat ini dia terlalu kuat, yang perlu kita lakuin sekarang ngumpulin dan segelin roh jahat." kata Linmo.
"Hei, memangnya kalian pikir jumlah roh yang ku keluarkan sedikit? 1 apel berisi 10 juta roh dan kalian tidak akan bisa mengumpulnya dalam waktu singkat."
"Lu punya dendam apa sama kita-kita?!" teriak Wenxuan.
"Aku benci negeriku dianggap negeri buangan roh dan makhluk gaib. Aku benci negeriku dicemooh orang-orang seperti kalian, jadi kuputuskan untuk mengumpulkan kalian dalam rangka pembalasan dendamku pada kalian!" jawabnya sambil mengeluarkan kekuatan sihirnya.
"Semuanya! Kita harus lari sekarang, Landi bawa Yaochi ke rumah sakit Fakandaland. Sisanya tuntun para korban ke tempat pengungsian." perintah Wenhan.
"Baik!" ucap mereka serentak.
Kamp Pengungsian Lorraine, Fakandaland
Mereka sampai di kamp pengungsian, pengungsi kebanyakan wanita dan anak-anak. Mereka masih panik dan ketakutan karena insiden di istana, untuk itu Linmo mencoba menenangkan mereka.
"Semuanya, untuk sementara kita mengungsi disini karena diluar terlalu berbahaya. Saya minta jangan ada yang keluar dulu karena..."
Tiba-tiba terdengar petir menyambar beberapa kali membuat seluruh pengungsi berteriak. "Tolong tenang dulu!" seru Linmo.
"Saya mohon jangan ada yang keluar karena situasinya sekarang tidak memungkinkan. Jadi kita tinggal disini hingga situasinya sudah aman. Tetap jaga diri kalian baik-baik." lanjutnya.
"Mak Bos, anda pasti kelelahan. Sini saya pijitin." ucap Wenxuan.
Linmo menguap,"Tumben kamu mau mijitin saya."
"Gapapa, Mak Bos. Saya tahu anda capek."
Wenxuan menatap langit yang bergemuruh,"Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang untuk kita."
"Tidak hanya kita, tetapi seluruh warga di dunia ini."
-0-
"Dia menjalankan rencana kita." kata
"Bagus... sekarang yang kita perlukan adalah invasi ke sisi cahaya." sahut sosok kedua.
"Hei, jangan terburu-buru. Aku masih ingin memberi mereka kejutan." ucap sosok ketiga.
"Apa itu?" tanya kedua sosok itu.
"Lihat saja nanti."
-Tbc-
Hai, aku balik lagi! Terima kasih sudah setia vomment di ff ini. Maaf kalo kurang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Para Hantu
RandomMenceritakan curhatan-curhatan dan keluh kesah para hantu dan makhluk astral lainnya. GS seperti biasa, alur cerita gak jelas, receh, dll.