Khianat

86 8 33
                                    

Perhatian! Cerita ini mengandung unsur gore didalamnya.

"Ini kalian punya kunci masing-masing. Kalo ilang, mak ga mau tau cariin kuncinya sendiri." kata Linmo sambil menyerahkan kunci-kunci kamar ke mereka. Setelah kunci dibagikan iapun masuk lalu berbaring di tempat tidurnya.

Linmo mengambil handphonenya di kantong dan membuka foto-foto lamanya semasa hidup hingga sekarang namun ada satu foto yang mengingatkannya.

"Permisi, Mak Bos." ucap Wenxuan ketik membuka pintu. Wanita itu kaget dan buru-buru menyembunyikannya tetapi gagal.

"Saya tau apa yang mak bos sembunyiin."

Ia menghela napas dan menyerahkan foto tersebut,"Baiklah kau menang."

Wenxuan duduk di sisi kanan ranjang dan melihat foto yang dimaksud. "Ini mak bos foto sama siapa kok kebakar?" tanyanya. "Sebenarnya dia mantan kekasihku."

Wenxuan mengernyit,"Kok bisa?"

"Ceritanya panjang."

"Ayo ceritakan,Mak Bos."

"Kamu yakin mau dengerin cerita mak yang panjang dan ngebosenin gini?" tanya Linmo.

"Saya dengerin sampe abis dengan saksama, Mak Bos." godanya.

Mereka tertawa,"Dasar bocah! Tolong dengerin ini wahai anak muda."

-Flashback Mode On-

Lin Jianhong, biasa dipanggil Linmo adalah seorang siswi kelas 3 SMA. Ia selalu mendapat peringkat 1 di kelasnya. Setiap istirahat ia selalu ke perpustakaan membaca buku yang menarik untuknya.

Suatu hari ia melewati rak-rak buku mencari buku baru untuk dibaca. Tetapi saat itu ia tak sengaja bertemu dan menabrak 3 gadis yang berjalan berlawanan arah.

"Oh My God. Kalo jalan tuh pake mata!" oceh Xia Ren, si leader.

"Lho bukannya pake kaki ya?"

Ia perhatikan Linmo sekilas,"Jadi ini ya si peringkat 1 itu?"

"Kok kucel amat?" ejek Maya sambil memegang rambut Linmo yang agak kusut.

"Mana pucet lagi." ucap Oline sinis.

"Lu mau nyari buku apalagi? Buku sains udah, bahasa udah, atau... jangan lu mau baca buku tentang sihir?" ejek Xia Ren.

"Ga capek apa tuh otak kebanyakan isi? Entar palanya makin gede terus meledak." tambah Maya diikuti tawa oleh kedua temannya.

"Ayo guys kita cabut." ajak Xia Ren sambil menatap tajam Linmo.

"Lu gapapa kan,Mo?" tanya Vanya, siswi asal Indonesia.

"Gapapa,Van. Mending kita ke kantin aja."

-0-

Linmo bersekolah di SMA Internasional, dimana ada banyak siswa-siswi dari luar negeri menuntut ilmu di sekolah ini.

"Linmo, lu tadi abis diganggu sama trio cabe itu?" tanya Vanya sambil mengambil potongan daging di piringnya.

"Iya... tadi gue gak sengaja nabrak leadernya."

"Oh... Sharon Xia, anaknya Presdir Xia."

Vanya masih menjelaskan siapa Xia Ren alias Sharon Xia panjang lebar, sementara Linmo memperhatikan lelaki yang tengah diam mendengarkan lagu sambil membaca.

"Van, itu siapa yang lagi duduk sambil denger lagu disitu?"

Vanya melihat sebentar,"Oh itu Jinfan. Ketua Klub Jurnalistik. Memangnya kenapa?"

Kisah Para HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang