Taeyong memandangi foto pernikahannya yang berjalan selama 20 tahun, ia mengingat masa mudanya ketika bertemu Jaehyun, suaminya.
Bunyi lonceng gereja menggema di menandai janji suci mereka dalam ikatan pernikahan sehidup semati. Senyum merekah yang tampak dari wajah pasangan tersebut mewarnai indahnya pernikahan yang bertepatan dengan hari natal.
Tepuk tangan dan kebahagiaan menyatu dalam upacara tersebut ketika kedua mempelai telah sah menjadi pasangan.
"Ah... kenangan itu..."
"Andai waktu bisa diputar, aku ingin suamiku kembali."
"Kak Taeyong?" tegur gadis berkulit tan itu diikuti Yuhang.
"Zhenning? Sedang apa kau kemari?"
"Ya... kami hanya jalan sebentar."
Taeyong memperhatikannya sebentar,"Hmm... kalian habis 'begituan'?"
"Eh, apa?" tegur mereka barengan.
"Tidak, maksudku kalian sangat cocok. Membuatku teringat 20 tahun lalu." tuturnya.
"Aku sangat merindukannya."
Setelah beberapa saat, Zhenning mendapat ide,"Oh iya. Aku punya kenalan di Saranjana. Dia cantik sekali, dia bisa memanggil jiwa manapun."
"Benarkah?"
Zhenning mengangguk. "Aku akan menelponnya segera. Semoga dia bisa menemukan roh suami kakak."
Hanya dalam hitungan menit, terdengar suara bel dari ruang tamu. "Ah... itu pasti orangnya. Ayo kita datangi." ajak Zhenning.
Pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita cantik bertubuh langsing dalam balutan pakaian serba hitam.
"Siapa yang memanggilku? Apakah itu kau, saudari perkumpulanku?"
"Yah... begitulah. Masuklah, Luhan." Taeyong mempersilakan.
Mereka masuk sambil melihat-lihat seisi rumah saudari perkumpulannya itu,"Wah sudah lama sekali tidak kemari. Terakhir... kalau tidak salah ada foto anggota perkumpulan kita,kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Para Hantu
AléatoireMenceritakan curhatan-curhatan dan keluh kesah para hantu dan makhluk astral lainnya. GS seperti biasa, alur cerita gak jelas, receh, dll.