Sudah seminggu Chunyang tinggal sama mereka, tetapi Chunyang gak inget kejadian di mimpinya itu. Benarkah Wenhan itu kakaknya?
"Yangyang... eh maksudku Chunyang, kenapa melamun?" tegur Wenhan.
"Gak ada apa-apa, om. Cuman liatin matahari."
"Asem... gua masih dikatain om lagi." batin Wenhan.
"Mau ini?"
"Wah terima kasih om."
Pas Chunyang makan kue tetesan hujan, Wenhan bilang,"Sebenarnya om mau ngasih tau sesuatu ke kamu."
"Hmm... apa itu?"
"Sebenarnya om adalah..."
-0-
Kringgg...
Junjie angkat telpon,"Ya, ada yang bisa dibantu?"
Kebetulan Trio Pocong lewat disitu, Wenxuan ngajak dua anak buahnya itu ngupingin pembicaraan Mbak Junjie dengan si penelpon.
"Oh iya? Ada undangan ke pesta dansa?" tanya Junjie.
"Bos, ngapain sih kita disini? Gak penting banget sumpah!"
"Hush! Diem,Zhan. Gue mau dengerin mbak Junjie dulu!"
Sementara itu Junjie masih teleponan,"Kamu ngajak aku ketemuan? Oke, di tempat biasa ya."
Junjie udah selesai nelpon, dia langsung teriak kegirangan. "YES! PENANTIANKU TELAH BERAKHIR!!! WUHUUUU!!!"
Dan Trio Pocong langsung ikut selebrasi bahkan lebih heboh dari mbak Junjie. "Eh ngapain lu pada kesini? Kepoin gue?"
"Cieee... dapet gandengan. Cieee..." goda Shizhan, diikuti sama WenWei. "Paan sih pake ngurusin gue segala?!"
"WOY GUYS! JUNJIE DAPET GANDENGAN BUAT PARTY NANTI!" teriak Sijian yang entah sejak kapan ada disitu. Langsung muncul semua penghuni kosan Mak Linmo.
"Ada apa nih ribut-ribut?" tanya Linmo.
"Junjie diajak ke pesta dansa sama seseorang." jawab Wenxuan.
"Kayak mana orangnya? Ganteng gak?" tanya Huaiwei.
"Mana gue tau, makanya gue mau mastiin dia beneran datang apa kagak."
"Udah ya, gue cabut dulu." ucap Junjie sambil nyalain mobilnya. "TIATI DI JALAN!" teriak Linmo.
-0-
Taman Nasional St. Louise, Fakandaland. *anggapajainidiFakandaland*
Junjie sibuk nyariin si penelpon yang tadi. "Mana sih orangnya? Katanya dia ada disini."
Dari jauh ada yang lambaikan tangan ke Junjie. Dia balas lambaian tangan orang tadi, ternyata itu Mingze yang datengin Mingming.
"Ada Aqua?"
Etdah malah ngiklan gua! Lanjut!
Junjie lanjut nyari orangnya, tanpa sengaja dia nabrak orang.
"Eh maaf,mas..."
Dia senyum sambil bilang,"Hai."
"Oooh... jadi lu yang nelponin gue terus ngajakin gue ke taman?" tegur Junjie. "Iyalah, lu bawa undangannya?" tanya Hanyu.
"Ada, Jin Kuda. Bentar." jawab Junjie sambil nyari di tasnya sampe keluar lipstick, cermin, laptop, tali tambang, sampe laci segede gaban. "Nah ketemu!"
Barang bawaan Junjie langsung ilang hanya dengan jentikan jari Hanyu. "Kan lu udah pernah minta sama gue nih sekarang lu mau gak jadi partner gue di pesta dansa nanti?" pinta Hanyu.
"Boleh. Tapi lu harus bisa dansa sama gue."
"Kan gue gak bisa, Mukidi!"
Junjie mikir bentar,"Ya udah gue bakal ajarin lu tapi lu kudu ke tempat gue."
-0-
"Wah... ada undangan pesta dansa!" ucap Haofan.
"Mana?" tanya Zheyu diikuti teman segrupnya.
"Ini."
Zheyu membaca surat tersebut,"Menarik. Tapi bukannya Ratu Heather gak terlalu suka pesta?"
"Ayolah, aku mau kita kesana. Menikmati hidangan istana yang katanya enak banget."
Zheyu luluh dengan kitty eyesnya Haofan,"Baiklah, kita akan kesana."
-0-
"Ada undangan dari Fakandaland." ucap Mingze sambil menyerahkan undangan tersebut. "Tumben sekali mereka mengundang kita. Coba saya periksa." kata Wenhan.
Wenhan membaca sebentar isi undangannya,"Ratu Heather gak suka pesta. Ini mencurigakan."
"Tapi bukankah ia juga menandatangani Perjanjian Ficante? Bisa saja kan dia benar-benar ingin mengundang kita." kata Yaochi.
"Benar juga. Kita semua akan pergi kesana, tetapi awasi setiap gerak-gerik pengawalnya." perintah Wenhan.
"BAIK!" ucap mereka tegas. Chunyang mendatangi Wenhan,"Kak Wenhan, ada apa ini? Kenapa mereka semua sibuk?"
"Persiapkan dirimu. Ini adalah misi pertamamu,adikku."
-Tbc-
Halooo! Aku update lagi nih. Terima kasih sudah vomment disini. Maaf ya kalo ceritanya kurang lucu dan gak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Para Hantu
AcakMenceritakan curhatan-curhatan dan keluh kesah para hantu dan makhluk astral lainnya. GS seperti biasa, alur cerita gak jelas, receh, dll.