Nyari Tumbal

161 18 29
                                    

"Malam telah tiba, malam telah tiba. Hore! Hore! HOREEEE!!!"

Oke itu tadi suaranya Junjie. Dia sekarang lagi sibuk nyari tumbal bareng trio pocong. Pas udah nyampe di jalan sepi, Junjie ngasih instruksi. "Guys, ini misi pertama kalian. Kalian kudu nakutin orang-orang sekitar sini. Sembunyi di balik semak-semak atau di pohon bambu abis itu kalian datengin tuh calon kalian."

Shizhan nyeletuk,"Calon mantu?"

"Ya nggak lah, monyong!" jawab Wenxuan sambil nyundul palanya ke Shizhan.

"Ih, gausah banyak cocot! Udah mending lakuin aja misi ini. Gue must go dulu. Paipai~"

"Dasar nenek sihir, bisanya ngatur-ngatur doang! Entar gue bejek-bejek tuh nenek" gerutu Huaiwei.

"MANA YANG MAU BEJEK-BEJEKIN GUE?"

"Ampun nyai! Huaiwei gak bermaksud ngomong gitu,nyai!"

"NYAI,NYAI. GUE MASIH MUDA GINI LU MANGGIL GUE NENEK SIHIR!"

"Sabar, kakak Junjie yang manis, ga boleh marah-marah entar ilang cantiknya." gombal Wenxuan.

"Udah ga usah gombal! Intinya kalian kudu nakutin manusia abis itu lu serahin jiwanya ke Mak Bos."

"SIAP, KOMANDAN!"

Lain halnya di Finem Mundi. Mereka lebih serius dan lebih rapi ketimbang negeri sebelah.

"Jadi malam ini kita berburu. Saya mau kalian menjalankan tugas ini sebaik mungkin, kumpulkan jiwa-jiwa manusia tak berguna itu kesini dan habisi mereka."

"Baik, Bos Dad." ucap Yaochi.

Hening.

"INI KENAPA BELUM PADA BERANGKAT?!"

"Sekarangkah Bos?" tanya Mingming.

"Ga, besok."

Hening lagi.

"YA IYALAH SEKARANG! AYO CEPAT LAKUKAN MISI KALIAN!"

-0-

Tengah malam makan cuanki
Ada orang lewat jalan sepi
Malang sekali nasib penjual cuanki
Dibegal para preman sukahepi

"Oi, cuk. Mana duitnya?" tanya Bang Sat.

"Duit saya cuman segini,mas."

"Mas, mes, mas, mes. Panggil gua Bang Sat."

"Iya, Bang Sat."

Plak! "MANGGILNYA GAUSAH NGEGAS!" teriak Bang Ke.

Junjie udah nguping disono,"Keknya ada yang butuh bantuan nih." gumamnya. Sedangkan geng hantu internasional kebetulan lewatin jalan dan ngeliat orang dibegal disitu.

"Wuih ada mangsa baru!" seru Yaochi.

"Ngapa? Lu laper?" tanya Mingze terpotong karena suara keroncongan Zhenning.

"Zhenning laper..."

"Huh... dasar koala manja. Untung imut..." keluh Mingming.

Di sisi lain, trio pocong udah siap-siap nakutin begal. Junjie mancing para preman buat dikerjain.

"Bang~ Sini dong~"

"Ih ada suara cewek, bos."

"Hah? Mana?"

"Ayo sini~ datengin eneng,bang."

Alhasil mereka ikutin tuh sumber suara tadi sampe mereka ketemu...

Alhasil mereka ikutin tuh sumber suara tadi sampe mereka ketemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyari apa?" tanya Junjie ketus. "Cantik syekalih kamu,neng. Ikut abang yuk?" goda Bang Sat ampe ditampar sama Junjie. "Aduh si eneng jangan galak gitu dong." kata temennya Bang Sat, Bang Ke.

Tanpa sadar, dagunya Junjie dicolek sama si Bang Ke. Icemochi, Junjie tendang si Bangke dari belakang. Trio pocong udah ada di belakang si Bang Ke. Bang Ke pun berbalik dan ngeliat trio pocong udah ada di belakangnya.

Gak lama kemudian, geng hantu internasional itupun datang. "Itu dia mangsanya." tunjuk Changxi. "Enaknya diapain nih?" tanya Mingming. "Kita sate aja bareng-bareng." usul Zhenning.

"EH MANGSA INI TUH PUNYA KAMI! KALIAN GAK ADA HAK BUAT NGAMBIL MANGSA DISINI!" teriak Huaiwei.

"Yaelah ada bocah pocong. Hadeh..." keluh Mingze.

"Don't ejek him! You tahu?" seru Wenxuan yang ngomongnya rip english.

"Ngajak berantem nih bos pocongnya." emosi Mingze. "Ayo berantem." tantang Mingze. "Oke sapa takut?" balas Wenxuan. Baru mau behantam ada mobil penjual tahu bakar.

Changxi baru nyadar pas liat gadis yang gak asing diliatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Changxi baru nyadar pas liat gadis yang gak asing diliatnya. "Lu... Junjie ya?" tanya Changxi.

"Bukan, gua Junjie."

"Iye tau, lu Junjie kan?!"

"DIBILANGIN GUA JUNJIE IH!"

"Napa manggil-manggil gue? Mau beli? Ini udah gue siapin dengan penuh cinta" Lu Junjie, mamang penjual Tahu Bakar tadi malah muncul di balik mobilnya.

"Napa manggil-manggil gue? Mau beli? Ini udah gue siapin dengan penuh cinta" Lu Junjie, mamang penjual Tahu Bakar tadi malah muncul di balik mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak, mang. Makasih." tolak Changxi sambil ngusir mamang Junjie.

"YANG JELAS KITA NEMUIN MEREKA DULUAN!" teriak Mingming.

"ENAK AJA! KAMI UDAH DISINI BEBERAPA MENIT LALU." balas Shizhan.

"YOU'RE LYING! LIAR!" teriak Yaochi. Karena keributan yang semakin menjadi-jadi akhirnya Junjie teriak pake kekuatan suaranya ampe bikin pecah kaca rumah orang.

"DIAAAAAAAAMMMMMM!!!"

Semuanya pada cengo denger teriakannya Junjie. Langsung keluar emak-emak galaque dari jendela sambil lempar sepatu sampe kena ke dua preman tadi. "Berisik woy! Ga liat apa ini udah jam berapa?!"

"Maaf,tante!" teriak Mingze.

"Udah lebih baik kita damai aja. Gue sama Junjie sebenarnya sahabat lama dari kecil. Mending kita ambil aja satu kelompok dapat satu tumbal. Gimana?" usul Changxi.

"Iya juga yah,kenapa gak dari tadi coba?" kata Yaochi. "Oh iya, maafin kami karena udah ganggu kalian disini." ucap Zhenning. "Oalah gapapa kali, Ning. Kan kita sama-sama hantu, sama-sama makhluk astral terus sama-sama nyari tumbal." kata Shizhan.

"Yaudah kami pulang dulu ya. Makasih udah ngasih tumbal ke kami ya. Ga sabar pengen makan si Bang Ke ini." ucap Zhenning sambil nyeret si Bang Ke.

Akhirnya merekapun pulang dengan tumbal mereka masing-masing. Indahnya perdamaian.

-Tbc-

HAI GUYS! I'm back! Thank you banget buat kalian yang masih setia vomment di lapak ff ini. Maaf kalo gak lucu dan gak jelas.

Kisah Para HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang