Gaes aku cuma mau ngomong kalo sebagian/semua part ini bakal pake sudut pandang Navin alias Navin's On [fov]..
Happy reading!!
_________________________________
Menunggu itu tidak mudah di lakukan apalagi jika yg di tunggunya tidak tahu tentang ini.
***
Navin's On
Gue berada di kamar gue yg gelap penerangan hanya berasal dari cahaya bulan yg menyelinap masuk melalui pintu kaca balkon gue yg belum gue tutup tirainya.
Pikiran gue terlalu berkecamuk akan hari ini dari datang telat, di hukum, masalah, bertengkar dengan Rinni,cerita Hana, bertengkar dengan Si penghianat alias kakak gue ups kakak tiri maksud gue, oliv, ketemu Rinni dan cowo yg ngebantu Rinni.
gue pun memutar memori gue seperti kaset rusak.
"ARGHH"
Gue mengingat ngingat ke 4 jam yg lalu dimana ia bertemu dengan yg gue sayangin DULU. Harap garis bawahi bila perlu bold kan. Dan yg gue sayangi sekarang. Pasti tau kan siapa yg gue sayangi sekarang? Yap! Rinni, si buketu mungil Rinni yg udah menjadi ratu di hati gue sejak masa Mos di SMA tetapi gak bisa gue pungkiri bahwa gue masih sedikit sayang pada Oliv.
Flashback on
Saat itu sedang masa mos di SMA Nusa dan gue terkenal dengan sifat jail dan jaim serta males berinteraksi secara bersamaan bersama Reno dan Revan tentunya.
Dulu gue paling males kalo ada yg minjem barang ke gue dan gue gak pernah minjemin sekalipun itu anak cewe yg minjem bahkan walaupun orang yg minjemnya itu melas melas gue gak bakal kasih pinjem dan bukannya gue sosok yg pelit minjemin.
Di hari terakhir masa Mos ada seorang cewek datang kearah gue sambil misuh misuh dan menghentakan kaki kesal jangan lupakan ia membawa Kado 4 tumpukan dari yg sedang hingga yg kecil.
Dia beneran berhenti di depan gue dengan nafas yg naik turun serta kening yg berkeringat. Gue ramal dia abis lari larian.
Tanpa sadar gue berdiri dan ngelap keringat yg ada di keningnya. Gue kira dia bakal baper atau semacamnya ternyata dia beda.
"Dih apaan pegang pegang sok kenal banget" ucapnya waktu itu yg masih teringat jelas bahkan ia memukul tangan gue yg telah mengelap keringatnya.
"Lo cantik" ucap gue saat itu.
"Heh! Semua cewek juga cantik! Mata lo katarak? Cewek cantik wajar kalo cewek jelek itu perlu di pertanyakan kenapa bisa jelek" ucapnya.
Gue terkekeh disana sedangkan Reno dan Revan sedang menjalankan hukuman dari ketua osis karena ia telat dan berakibat ia disuruh meminta tanda tangan anggota osis.
"Lo temennya 2R itu kan?" Tanyanya dengan muka kembali kesal
"2R siapa?" Tanya gue
"Reno Revan lah siapa lagi masa ia orang gila" ucapnya.
"Kenapa sama mereka?" Tanya gue
"Nih ya gara gara mereka dan lo juga gue harus bikin 15 kado buat para organisasi yg menjabat jadi osis lo tau kan kaya sekertaris Osis, ketos, waketos dan yg lainnya? Dan belum lagi gue harus bikin buat temen dan kakel. Gara gara ke usilan lo itu ini tuh. Kalo lo gak usilin gue, gue gak bakal bikin kado banyak dan gue tau kok kalo lo yg nulis 15 di kartunya. Dasar nyebelin Cowok Sinting!" Ucapnya panjang lebar sambil menggerutu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buketu Mungil Dan Si Sinting Navin
De Todo|| BUKETU MUNGIL DAN SI SINTING NAVIN-!! || "Susah sih suka sama orang yang disukai banyak orang." Note: bahasa baku gak baku, bikin sering mengeryit heran, Belum di Revisi.