Khawatir

87 2 2
                                    

Gelas kaca yg pecah tak akan bisa kembali seperti semula, sama seperti Hati ya telah kalian lukai, itu tak akan seindah dahulu.

_____________________________

"Baiklah sampai ketemu nanti lagi, anak anak," ucap guru yg ada di depan dan langsung pamit ke luar kelas ketika bel pulang sudah berbunyi.

Gue langsung membereskan peralatan tulis gue, gue masih agak kesal dan marah ntah karena mereka memang keterlaluan atau gue terlalu lebay? Gue gak tau dan segera berjalan keluar tetapi Ana manggil gue berniat bertanya.

"Rin, mau bareng gue gak?" Tanya Ana yg sudah ada di samping gue.

"Gak An, gue di jemput Daniel," jawab gue lalu tersenyum dan setelah itu bergegas pergi dari kelas tanpa memperdulikan siswa yg ada di kelas.

Gue liat kebelakang saat di koridor dan di belakang sana gue liat Navin jalan agak cepet di susul Olivia.

  Gue segera jalan secepat mungkin bahkan lumayan lari. Gue langsung nelpon Daniel dan minta jemput di sekolah gue. Soal gue bilang ke Ana kalo gue di jemput itu cuma Alibi supaya Ana gak ngerasa bersalah ke gue. Karena gue rasa tatapan Ana itu kaya yg merasa bersalah.

'Halo Niel lo dirumah?'

'Iya emang kenapa?'

'Niel gue di sekolah ya, 20 menit harus udah ada disini, gue lagi buru buru, plis ya Niel, gue tunggu'

'Yaudah iya'

Tutt..

  Gue berhenti sejenak lalu menengok ke belakang disana gue liat Navin yg berjalan beriringan dengan Sahabat sahabatnya dan Olivia. Gue liat juga ada Ana di situ dan Arya di belakang 2 meter dari mereka.

  Gue liat Arya dan Ana lari kearah gue, gue biarin dia mendekat karena gue emang butuh seseorang.

"Rin lo gak papa?" Tanya Arya ketika telah sampai.

"Gue baik baik aja kali, santai elah," jawab gue sambil terkekeh.

"Lo udah di jemput? Lagian Daniel yg mana sih?" Tanya Ana.

"Nanti gue ceritain," jawab gue.

"Eh An, mereka udah deket tuh, gue duluan ya? Gue masih agak enggan buat ketemu murid baru, bukannya gak suka tapi gue--"

"Iya gue ngerti elah, yaudah lo ati ati ya,gue juga jadi gak suka liat tu murid baru, eh Ar jagain tuh sahabat gue," ucap Ana dan gue pun menarik Arya untuk pergi dari sana dan menuju gerbang.

"Rin lo bener gak papa?" Tanya Arya.

"Iya gue gak papa, eh itu kayaknya Daniel deh, gue duluan ya" ucap gue dan langsung Berjalan ke arah Daniel dan naik ke motornya lalu berdadah pada Arya.

***

"Woy Vino, Agis, putra kebo lo!! Bangun Woy udah hampir siang!!" ucap Alvin sambil memukul badan mereka menggunakan Bantal guling.

"Bentar," ucap Vino tertahan.

"Woy Agis bangun lo!" Ucap Alvin membangunkan Agis.

Buketu Mungil Dan Si Sinting NavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang