Aku Tak Minta Banyak, Aku Hanya Minta Dukung Aku Dan Kuatkan Aku Ketika Aku lemah dan Tidak Percaya Diri. Hanya Itu.
-Ketua Kelas yg Tersakiti
Author saranin dengerin lagu my gummy yg Fade away dengerin alunan musiknya juga kalo gak yg Alunan musik Pupus hanin dhiya atau Angin Nikita willy ini juga berlaku buat part part sebelumnya oke.
HAPPY READING!!1 DAN MAAF BANYAK TYPO
___________________________
Gue menunggu Daniel yg sedang berada di ruang BK. Gue menunggu di luar karena guru yg memintanya. Gue akan tuli ketika ada yg membicarakan gue yg tidak tidak.
Gue manusia yg bisa marah dan bisa bersedih. Tapi gue gak bisa buat ngelukain orang walaupun gue udah sangat membencinya.
Gue bisa nangis ketika gue benar benar gak tau harus gimana, temen temen tidak percaya dan malah menjauh, menjadi perbincangan sekolah karena kejadian tadi dan orang yg gue suka justru ikut menjauh, tak banyak omong.Daniel keluar dari ruang BK dengan wajah yg gak bisa gue artiin.
"Niel gimana?" Tanya Gue.
"Orangnya di bawa kerumah sakit karena pendarahan terus, dan guru BK bilang dia gak bisa terluka karena sekalinya terluka dia bakal pendarahan" jelas Daniel.
"Maksud lo hemofilia?" Tanya gue dan Daniel mengangguk
"T-terus g-gue?"
"Gue kira lo bakal di skors bahkan di D.O tetapi Kita perlu bersyukur seengaknya lo gak di skors karena beberapa hari lagi bakal ulangan, guru bilang ini kesalahan yg fatal, membuat siswa baru celaka dan harus masuk rumah sakit." Ucap Daniel yg membuat gue melemas.
"G-gue takut Niel."
"Lo gak perlu takut, gue yakin lo gak bersalah," Ucap Daniel meyakinkan gue sambil menangkup kedua pipi gue.
"Percaya sama gue dan gue selalu yakin kalo lo gak pernah terlintas untuk mencelakain orang lain. You not guilty."
"But, i can not be strong anymore, ketika orang orang menjauhi gue Niel."
"Sekarang kita kekelas aja oke, kalo ada apa apa telpon gue, jangan buat gue khawatir." Ucap Daniel dan berjalan sambil menggenggam tangan gue mencoba untuk perduli dan percaya sama gue.
Gak butuh waktu lama karena Daniel mengajak gue berjalan dengan kaki yg panjang sehingga gue sering lari lari kecil. Gue sampai di kelas dan Daniel mendudukkan gue di bangku Anin yg ada tas guenya itu.
"Gue tau lo gak bersalah, jika orang lain gak mau percaya sama lo, lo jangan memaksa ataupun memohon. Lo kuat dalam hal apapun, saat lo SMP lo dapet masalah yg 98% kaya gini lo bisa mengatasinya dan sekarang lo pasti bisa Rin, temen terdekat lo gak ada yg percaya sama lo? Mungkin mata mereka tertutup, kalo lo gak di percaya atau gak ada yg percaya. Gue percaya sama lo, kakak lo percaya dan Orang tua lo percaya kalo lo gak salah. Mungkin yg bisa menguatkan lo sekarang cuma keluarga lo tetapi itu berharga dan tulus, bukan mereka yg mendukung lo tetapi di belakang mencemoohkan lo oke," Ucap Daniel lembut sambil jongkok di depan gue yg di halang oleh meja.
"Tapi sekarang situasinya beda Niel."
"Apa yg beda? Lo suka sama salah satu dari kelas ini? Siapa orangnya?" Ucap Daniel san berdiri sepertinya mencari seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buketu Mungil Dan Si Sinting Navin
Rastgele|| BUKETU MUNGIL DAN SI SINTING NAVIN-!! || "Susah sih suka sama orang yang disukai banyak orang." Note: bahasa baku gak baku, bikin sering mengeryit heran, Belum di Revisi.