Proyek

94 4 0
                                    

ketika Aku peduli akan sesuatu, pada akhirnya Aku akan kehilangannya juga.

Happy Reading!
Jangan lupa komen😊
____________________________________

"Jika lo di hadapkan 2 pilihan lo bakal milih egois atau gak egois?" Tanya Rinni tiba tiba dengan menatap langsung manik mata Navin.

"Kenapa nanya gitu?" Tanya Navin.

"Gak papa, jawab aja," ucap Rinni.

"Jika kita memilih egois untuk kebahagian kita sendiri dan membuang pilihan tidak egois untuk kebahagian orang lain, gue bakal milih egois. Karena untuk apa memperdulikan kebahagian orang lain disaat kebahagian kita sendiri menjadi taruhannya? Untuk apa memperdulikan kebahagian orang lain padahal orang lain belum tentu akan melakukan yg seperti kita lakukan. Egois untuk kebahagian kita sendiri itu jauh lebih penting dari pada kebahagian orang lain yg jelas jelas belum tentu akan membalasnya," Jawab Navin dengan tenang.

Rinni tertegun dengan jawaban Navin yg serasa pas dengan hatinya, ia mengangguk, "gue rasa gue harus tidak egois," ucap Rinni.

"Maksudnya?"

"Mending lo kerumah sakit Nav," ucap Rinni sambil menunduk.

"Kenapa gitu?" Tanya Navin.

"Olivia butuh lo, dia bakal ngelukain diri sendiri kalo lo gak dateng, tadi ponsel lo bunyi dan itu dari mamanya Olivia maaf gue lancang ngangkatnya tapi Olivia bener bener butuh lo sekarang," jawab Rinni.

"Kenapa harus lo bahas sekarang? Dia bukan siapa siapa gue, buat apa gue perduli?" Ucap Navin dengan memandang Rinni teduh.

"Nav gue gak bisa egois, Olivia butuh lo sekarang, biar gue yg cerita ke ortu gue masalah ini, gue gak mau Olivia kenapa kenapa," ucap Rinni.

"Dan biarin lo yg kenapa kenapa? Biarin lo yg nanggung imbasnya? Biarin lo yg ceritain masalahnya?"ucap Navin dengan mengacak Rambutnya.

"Ya, biar gue semuanya."

"Tap--"

"Gak papa, lo kesana pake aja hoodie biar lo gak malu pake baju yg gue siapin," ucap Rinni dan merapihkan rambut Navin yg ia acak acakan.

"ADEK!!"

"IYA BENTAR!, lo kesana ya jangan mikirin yg macem macem," ucap Rinni dan berjalan kedalam di ikuti Navin.

"Apaan sih Niel? Pake ikut ikutan manggil adek segala lagi," ucap Rinni kesal.

"Gimana?" Tanya Dokter Rangga, Rinni hanya mengangguk.

"Yah, bu, Navin mau pamit katanya mau kerumah sakit,"ucap Rinni.

"Loh bukannya Navin baru dateng?" Tanya Dokter Lia.

"Enggak tan," ucap Navin.

"Eh bentar bentar, Nav lo pake baj---"

"Pake baju kak Alvin, gue pinjemin soalnya dia d---"

"Hayo lo, kenapa?"

"Ck! Berisik!" Tukas Rinni.

"Tapi lo pantes pake baju itu, nanti kita beli couplean biar sama" ucap Daniel.

"Lo mau di sangka Gay sama orang orang karena couplean sama sesama jenis?"

"Adek, Daniel ngomongnya jaga," ucap Dokter Lia.

"Ehehe iya bu," jawab mereka bersama.

"Ya gak lah Rin, nanti kita beli couple 4," ucap Daniel dan di angguki malas oleh Rinni.

Buketu Mungil Dan Si Sinting NavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang