jangan buat orang mencintaimu jika kamu tak siap berikan hatimu, karena cinta tak terbalaskan itu menyakitkan.
___________________________________
"DAEBAK! ADA ORANG KOREA DISINI!" Teriak Ana dan Anin bersamaan..
"Telinga gue pengang," ucap Arya sambil menggosokan telinganya.
"Yaudah masuk kuy," ajak Rinni dan berjalan beriringan. Saat baru 2 langkah masuk ke kelas tiba tiba mereka menatap lurus ke belakang barisan empat dari depan dengan terkejut.
"Beneran orang korea?" Tanya Ana tak percaya.
"Ar mereka temen lo bukan?" Tanya Rinni kepada Arya sambil melirik Ana dan Anin.
"Bukan temen gue bukan," ucap Arya sambil menggelengkan kepalanya.
Dibarisan belakang terdapat Seseorang dengan postur tubuh layaknya aktor dengan wajah agak baby face dan berbentuk oval, rambut dengan poni kedepan seperti layaknya kebanyakan orang korea, mata yg sedikit bulat dengan warna kecoklatan, hidung mancung, bibir tipis warna pink, kulit putih. Seperti campuran Indonesia- korea.
Rinni berjalan kearahnya dan duduk di sebelahnya seperti yg lainnya duduk di tempat masing masing. karena ia yakin namanya pasti adalah Park Kyung Soo.
"Namamu Park Kyung Soo?" Tanya Rinni hati hati. Kan bisa saja wajah baby face tapi kelakuannya baby fuck!
"Oh iya, panggil saja Kyung Soo." Ucapnya.
Rinni tersenyum lalu mengenalkan diri secara sah, "perkenalkan namaku Rinni Lafina A. Panggil saja Rinni," ucap Rinni sambil mengulurkan tangan.
"Park Kyung Soo, panggil saja Kyung Soo. Kalo mau Panggil jal saeng-gin atau Chagi juga tidak apa apa." Ucap Kyung Soo sambil tersenyum.
'Yeu curut bisa ngerdus juga lo'
Rinni tertawa menanggapi nyepiknya Kyung Soo."Ani, aku hanya bercanda nuna," ucapnya dengan nada tidak enak.
"Ahaha santai aja Kyung lagian gue juga ngerti kok," ucap Rinni sambil tertawa garing.
"Ah, kupikir apakah Nuna tidak terbiasa dengan menggunakan aku kamu?" Tanyanya.
"Ah, mian mian." Ucap Rinni pake bahasa korea.
"Nuna bisa bahasa korea?" Tanya Kyung Soo.
"Bisa, tapi hanya sedikit. Kamu tau EXO kan? Nah itu boyband kesukaanku jadi aku bisa bahasa korea karena siapa tau aku di ajak Daniel kesana dan aku tidak malu maluin," ucap Rinni tanpa tahu bahwa mereka berdua menjadi pusat perhatian.
"Daniel? Sepertinya aku pernah mendengar namanya saat di korea tapi mungkin hanya kebetulan. " ucap Kyung Soo sambil melupakan.
"Maksudmu Daniel Cavindra?" Tanya Rinni. Ntah kenapa ia jadi menggunakan Aku-kamuan padahal dengan kakaknya saja ia malas. Mungkin karena di depannya itu orang yg biasa menggunakan bahasa indonesia baku?
"Nuna mengenalnya? Wah Daebak! Dia temanku saat disana, setelah aku pindah kesini aku jarang berkomunikasi dengannya," ucap Kyung Soo.
Rinni membuka ponselnya dan mencari poto Daniel dan menunjukannya pada Kyung Soo.
"Ini kan?""Ya benar Nuna, bagaimana bisa? Nuna berfoto dengannya?"
"Ehehe dia sepupuku dan juga sahabat kecilku, kamu mau bertemu dengannya? Nanti siapa tau aku bisa mengantarmu kesana," ucap Rinni. Ntah kenapa mengobrol dengannya melupakan masalahnya sejenak.
"Jinjja?" Ucap Kyung Soo dengan penuh harap dan Rinni mengangguk dengan senyum.
Navin dan para sahabatnya masuk lalu melihat Rinni dan Kyung Soo sangat akrab itu. Navin mengepalkan tangannya kesal kepada Kyung Soo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buketu Mungil Dan Si Sinting Navin
Diversos|| BUKETU MUNGIL DAN SI SINTING NAVIN-!! || "Susah sih suka sama orang yang disukai banyak orang." Note: bahasa baku gak baku, bikin sering mengeryit heran, Belum di Revisi.