[Lupa Judul]

150 4 0
                                    


  Lima menit yg lalu bel pulang sudah berbunyi tetapi Rinni masih saja setia di tempat duduknya alasannya karna tadi ia malas nulis dan akhirnya mengerjakan setelah meminjam buku milik Anin.

   Anin sudah memaksa Rinni supaya menulisnya di rumah tetapi sikap keras kepala yg di miliki Rinni hanya membuat Anin mendengus Kesal dengan berat hati Anin pun harus pulang duluan meninggalkan Rinni di kelas sendiri karna Kakaknya sudah menunggu di gerbang.

   Sudah setengah jam Rinni berkutat dengan buku dan pulpen, ia ingin sekali pulang dan tidur tetapi ia malas jika harus menulis di rumah apalagi dalam keadaan Sakit perut yg menyerangnya lagi.

  Satu jam sudah berlalu dan Rinni baru saja selesai menulis dan sedang membereskan alat tulisnya.

  Ia keluar dari kelas dan menutup pintunya lalu berjalan gontai di koridor yg sepi tanpa ada siswa menuju gerbang utama. Rinni berpikir bahwa  semua siswa sudah pulang tetapi ia lupa bahwa ada beberapa kegiatan Eskul yg di jadwalkan hari ini salah satunya Basket. Tak ingin ambil pusing Rinni pun berjalan terus hingga matanya tak sengaja menangkap objek yg ia kenali, NAVIN.

Rinni berpikir 'apa yg di lakukan Navin Sinting di sini?'

"Bodo amat" monolog Rinni dan jalan terus untung saja di koridor tidak ada orang karna mereka yg Eskul berada di lapangan berbeda lagi jika di jalan menuju gerbang Utama karna di sana ada beberapa Siswa yg sedang duduk duduk.

  Rinni jalan terus tanpa melihat kebelakang karna ia sangat ingin pulang secepatnya tanpa ada hambatan apapun.

  Di lain tempat. Di kejauhan Navin melihat seseorang yg ia kenali ya siapa lagi kalo bukan Rinni. Sang buketu mungil-nya.

  Rinni hanya berjarak 6 meter dari posisi ia berdiri dan Navin merasa ada sesuatu di Rok belakang Rinni tanpa menunda lagi Navin berucap "gue pulang duluan" dan langsung berlari pelan menghampiri gadis itu yg berjarak beberapa meter darinya.

  Kini Navin dapat melihat jelas apa yg ada di belakang Rok buketu mungilnya noda merah yg sedikit sudah mengering berada di beberapa titik di rok belakangnya tanpa Rinni sadari.

   Sebentar lagi akan memasuki area jalan menuju gerbang utama dan di sana ada siswa siswa yg sedang duduk duduk karna tak ingin membuat Buketu mungil-nya malu tanpa aba aba Navin pun berlari agak kencang dan melepas jaketnya lalu langsung melingkarkannya ke pinggang gadis itu tak lupa mengikatnya yg membuat gadis itu terlonjak kaget atas perbuatan Navin barusan.

   Sontak Rinni pun membalikan badan dan dapat dilihat wajah Navin yg sangat dekat dengan wajahnya.

"Navin lo apa apaan sih? Ngapain di sini?" Tanya Rinni setelah sadar dari keterkejutannya

Bukannya menjawab Navin justru menarik tangan Rinni untuk mengikuti langkahnya.

"Navin lepas ih malu tau" ucap Rinni sambil mencoba melepaskan genggaman Navin

"Lebih malu lagi kalo buketu mungil gak gue kasih jaket" ucapnya. Rinni mengeryit/? heran atas ucapan Navin barusan

"Navin ih gue mau pulang" ucap
Rinni

"Iya pulang sama gue" ucap Navin pas ternyata di parkiran ada Vino kakel yg gak pernah ia anggap

"Gue..gue bakal pulang sama kak... Vino. Iya kan kak" Ucap Rinni dan melirik Vino dengan mata memohon

"Iya" ucapnya yg sempat bingung itu

"Tuh denger Nav gue bakal pulang sama kak Vino" ucap Rinni sambil tetap berusaha melepas genggaman tangan Navin

"Yaudah yuk Rin pulang" ajak Vino

"Buketu mungil pulang sama gue" ucapnya "cepet naik"

"Gak mau" tolak Rinni

Buketu Mungil Dan Si Sinting NavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang