Kekesalan tanpa ujung.

91 7 3
                                    

Jika di kamu masih ragu bagaimana akan menjaga?

_______________________

"DEFEAT." Bunyi suara dari ponsel milik Arya. itu adalah kata yg paling horor bagi pemain mobile legends bang bang lovers.

Mata Alvin dan Daniel membulat sedangkan yg lainnya hanya menatap nanar ke arah ponsel milik Arya yg berada di pahanya kecuali Rinni, Anin dan Ana yg tidak tahu apa apa.

Arya tersadar dan langsung menatap nanar ponselnya dengan terkejut pasalnya mereka bertiga sedang bermain rank dan mereka kehilangan bintangnya yg sudah bisa di pastikan mereka bertiga akan turun kembali menjadi epic padahal mereka sudah berada di tahap legend.

"Bintang gue ilang," ucap Daniel nanar.

"Kita turun jadi epic?" Tanya Alvin tak percaya sedangkan Arya dengan susah menelan ludahnya sendiri.

"Lo kenapa AFK?! Team kalah anjir gara gara lo AFK!, di keroyok diem aja, gue turun jadi epic ini," ucap Daniel sambil mengacak rambutnya prustasi.

"Tadi gue mati anjir, lagian juga lo nyuruh gue maju mulu kan nyawa gue tinggal setetes." Ucap Arya dengan tampang ikut kesel.

"Gue turun dari legend?" Tanya Alvin.

Daniel dan Arya mengangguk. Arya merasa terpojok saat Tangan Alvin dan Daniel menjadi kepalan dan siap menonjoknya.

10 senti lagi bogeman akan mengenai wajah Arya tetapi.

"STOP!..." gerakan Alvin dan Daniel terhenti dan tiba tiba, "kau mencuri hatiku hati ku.. stop kau mencuri hatiku.."

"AGIS! SINI LO ANJIR!" ucap Alvin dan langsung meninju sedang lengan Agis dan di ikuti yg lainnya. Niat mau meninju Arya malah Agis yg tertinju karena lolucon konyolnya.

***

Disini sekarang Rinni berada di cafe dekat taman lumayan dekat dengan perumahannya tetapi jika berjalan kaki akan terasa jauh. Tepat pukul 2 siang Rinni sudah sampai di tempat yg Navin bilang, sebenarnya ia bisa saja mengabaikannya tetapi ponselnya berdering yg menampilkan nama Reno, setelah itu Revan yg menelpon. Mangkanya sekarang ia berada di sini.

  Sudah sekitar setengah jam Rinni menunggu tetapi Navin belum juga datang. Apa ia lupa? Tetapi mana mungkin kan dia yg mengajak tapi bisa jadi kan?

Bahkan ini sudah yg kedua kalinya ia memesan minuman tetapi Navin tidak kunjung datang sampai pukul 3, kemana dia?

  Rinni terus melirik jam tangannya yg menunjukan pukul setengah 4, kemana sebenarnya Navin? Apa iya lupa? Jika tidak jadi kenapa tidak mengabari? Sungguh karena ini ia melewatkan berkunjung ke panti Asuhan menemui Kelvin dan juga tidak membantu mempersiapkan barbeque untuk nanti malam.

  Sampai kapan ia harus menunggu? Sudah 3 jam ia menunggu tetapi Navin tidak kunjung datang, demi apapun Navin benar benar lupa atau apa? Diluar sudah hujan lebat dan Navin belum datang datang? Jika ia beralasan karena hujan itu tidak logis sekali ia janjian jam 2 dan hujan turun sekitar  jam 4 itu tidak masuk akal.

"Navin lo dimana?" Gumam Rinni pelan.

"Jangan buat gue kecewa lagi Nav," ucap Rinni.

Buketu Mungil Dan Si Sinting NavinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang