Part 7 (Masalah)

3.9K 199 17
                                    

Hari ini adalah hari pertama Dara masuk sekolah. Tika dan Devi sudah terlebih dahulu berangkat.

"Udah semua kan? Ayo berangkat." Ucap Fatim. Dara dan Zahra hanya mengangguk.

Mereka berjalan bersama menuju sekolah, yang berada diseberang ponpes. Diperjalanan, seperti biasa, Dara menjadi pusat perhatian, mungkin anak baru. Ditengah perjalanan mereka berpapasan dengan Azmi dan Aban, Ahkam?? Ahkam sudah lulus, dan ia kuliah.

"Assalamualikum, ukhti."

"Waalaikumusalam."

"Lagi berangkat sekolah ukhti?" Ucap Aban.

"Iya lah, mau kemana lagi coba." Ucap Zahra.

"Tau nih, Kak Aban." Ucap Azmi

"Loh Neng Dara kok bareng sama Mbak Fatim sama Mbak Zahra?" Lanjut Azmi.

"Kan Dara sekelas sama kita." Jawab Fatim.

"Iya kita sekelas, jangan panggil 'neng' ya, cukup 'Dara' aja." Perjelas Dara.

"Eh maaf ukhti, aku kira ukhti Dara seangkatan sama kita." Azmi pun merasa malu.

"Hehehe... Azmi bisa aja, aku tau kok wajah ku imut imut gini." Dara berucap dengan pd nya.

Semuanya pun tertawa mendengar Dara berbicara seperti itu.

"Ya sudah kita duluan ya, keburu masuk nih." Ucap Fatim.

"Assalamualikum." Dara, Fatim, Zahra pun melanjutkan perjalanannya ke sekolah.

"Waalaikumusalam."

-o0o-

Dikelas Dara pelajaran sudah dimulai sejak beberapa menit yang lalu, dan Dara sudah merperkanalkan diri kepada teman-teman kelasnya. Ustadzah Sumi menerangkan materi dengan cukup jelas.

"Dara coba kamu baca ayat didepan ini." Perintah Ustadzah Sumi ke Dara.

Dara pun kaget, ia bingung, setau nya ia tidak begitu lancar dengan membaca ayat-ayat seperti itu. Dengan keberanian Dara pun membaca ayat tersebut, membaca ayat tersebut dengan benar, meskipun Dara membaca dengan terbata-bata.

"Alhamdulillah, kamu bisa membaca nya dengan baik, meskipun sedikit terbata-bata." Jelas ustadzah Sumi.

Dara pun semakin malu, ia hanya menundukan kepalanya, Fatim pun memegang tangan Dara bertujuan untuk memberi semangat ke Dara.

"Masa keluarga kyai gak bisa baca Al-Quran."

"Iya tuh, orang tua nya gak becus kali ngurusnya."

Begitu lah bisik-bisik temannya yang tepat berda dibelakang Dara. Dara yang mendengar itupun mencoba tidak terbawa emosi, Fatim semakin mempererat genggamannya.

"Hahaha.. kan anak cerminan dari orang tua."

"Bener tuh, jadi orang tua nya gak jauh beda dari anaknya."

Dara sudah tak tahan dengan bisikan itu.

Brak...

"KALIAN KALO NGOMONG JANGAN SEENAKNYA AJA DEH, JANGAN BAWA-BAWA ORANG TUA AKU YA!!!" Emosi Dara sudah memuncak, ia menggebrak meja teman dibelakangnya itu. Semua teman sekelasnya kaget, ustadzah Sumi pun ikut kaget.

"Emang bener kan!!! Cuih!!! Anak kyai gak ada atitude nya!!!" Salsa tak kalah nyolot nya dengan Dara. Ya, Salsa yang sudah membuat Dara emosi.

"Kalian berdua diam!!! Kalian ikut saya ke kantor kyai." Perintah ustadzah Sumi.

"Tapi ustadzah, dia yang mancing saya dulu." Dara mencoba membela dirinya sendiri.

"Sudah, jelaskan nanti didepan kyai."

Dia Berbeda (Azmi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang