Tugas bulan sudah digantikan dengan matahari. Azmi, Ahkam, Aban, mereka sudah selesai dengan aktivitas packing nya. Hari ini mereka akan pulang ke ponpes Nurul Qadim, tapi pulang nya masih nanti siang.
"Ayo keluar, udah ditungguin nih." Ucap Ahkam yang melihat handphone nya.
"Kemana, kak?" Azmi bingung, padal pulang masih nanti siang.
"Sarapan lah, Mi. Emang kamu gak laper apa?" Kali ini Aban yang menyahut, dan ia sudah berada di ambang pintu bersama Ahkam.
Azmi hanya mengangguk dan menyusul Aban dan Ahkam yang sudah keluar kamar, dan tak lupa handphone berada ditangannya. Perjalanan menuju ruang makan, mereka berpapasan dengan seorang ibu-ibu.
"Assalamualaikum." Ucap mereka bertiga dengan sopan.
"Waalaikumusalam, kalian sudah ditunggu sama yang lain diruang makan." Ucap ibu-ibu itu dengan senyum.
'Senyuman tante ini mirip sekali dengan ukhti Dara.' Batin Azmi.
"Baik, tan. Ini kita mau ke ruang makan." Ucap Ahkam dengan sopan dan senyuman manis nya.
"Maaf, Tante ini umi nya Neng Dara ya?" Ucap Azmi secara langsung dengan senyumannya. Aban dan Ahkam kaget dengan penuturan Azmi, mereka hanya melemparkan pandangnya.
"Aduh... Dipanggil tante, berasa jadi muda saya." Ucap ibu-ibu itu dengan kekehan.
"Iya, saya bunda nya Dara. Dan panggil bunda aja ya, jangan tante." Sambung ibu-ibu tsb yang ternyata bunda Sandra.
"Maaf, bun..." Ucap mereka dengan tersenyum kikuk.
"Ya sudah kalian ke ruang makan sana." Ucap bunda Sandra.
"Baik, bun. Mari bunda duluan yang jalan, kita berada di belakang bunda saja..." Ucap Ahkam dengan sangat sopan.
"Kalian duluan aja, saya masih mau ke kamar dulu, ada barang yang ketinggalan." Ucap Bunda Sandra.
"Oh begitu.." Ucap Ahkam.
"Ya sudah, saya duluan ya. Assalamualaikum." Ucap bunda Sandra.
"Waalaikumusalam."
Bunda Sandra meninggalkan 3A, yang masih berdiri disitu.
"Tumben diem mulu, Mi." Aban menyenggol tangan Azmi.
"Ish... Azmi gugup kak..." Ucap Azmi.
"Gugup kenapa lagi? Ini masih bunda nya ukhti Dara loh, gimana nanti kalo kamu mau ijab qobul sama penghulu, bisa-bisa kamu diem seribu bahasa, Mi." Ucap Aban yang sedikit lebay.
Azmi dan Ahkam hanya melihat Aban dengan tatapan jijik nya, dan jalan mendahului Aban.
Sesampainya di ruang makan, sudah banyak tim hadrah yang kumpul, Abuyah, Kyai Somat, dan Dara. 3A segera duduk lesehan yang masih kosong.
-o0o-
Selesai sholat dhuhur berjamaah, mereka(tim hadrah Syubban, Kyai Somat, Abuyah, Dara, Bunda Sandra) sudah berada diluar penginapan dan membawa barang masing-masing.
"Semua sudah lengkap kan?" Ucap Kyai Somat.
"Sudah, Bi." Ucap Abuyah.
"Ya sudah, ayo kita pulang ke Paiton. Jangan lupa berdoa ya, biar dikasih kelancaran, dan keselamatan."
Semua pun mengangguk. Dan semua masuk ke dalam mobil. Sedari tadi Azmi mellihat Dara, tapi tidak digubris oleh Dara. Sebenarnya, Dara tau kalau dia sedang di lihatin oleh Azmi.
-o0o-
Di mobil Syubban.
Semua sibuk dengan kegiatan nya masing-masing. Dan musik sholawatan yang mengisi keheningan mereka. Seperti biasa Azmi di bagian belakang pojok, dan disebelahnya terdapat Ahkam. Azmi menyenderkan badannya ke badan Ahkam, dan Ahkam terlihat biasa saja ketika badannya di sandari badan Azmi. Azmi dan Ahkam sibuk dengan handphone nya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Berbeda (Azmi)
FanfictionAzmi jatuh cinta? Emang iya? Ukhti siapa yang berhasil mengambil hati Azmi? Apa ukhti tersebut juga merasakan apa yang dirasakan Azmi? Ahkam juga jatuh cinta sama ukhti tersebut. Lalu gimana dengan persahabatan mereka? Ingin tau? Baca aja, dijamin...