Azmi, Abuyah, Aban, Hendra sudah sampai di ponpes yang berada di kudus. Mereka menunggu diruangan yang sudah disediakan oleh panitia. Abuyah sedang berbicara dengan orang lain, Azmi Aban Hendra mereka sibuk dengan handphone nya.
"Mi, ada Veve ya?" Ucap Aban yang berada disamping Azmi.
"Gak tau." Acuh Azmi, karena sibuk dengan handphone nya.
"Gini nih kamu, Mi. Kalo udah megang handphone, berasa dunia milik sendiri aja."
"Hehehe... Ya gimana lagi dong kak, aku gak tau juga..."
"Hmmm aja deh... Tapi sih, katanya sih ada Veve."
"Azmi gak tau kakak Aban....."
"Mangkanya in aku kasih tau, biar kamu tau. Dan biar kamu bingung, antara neng Dara sama Veve... Hahaha..." Goda Aban kepada Azmi.
"Apaan dah, mulai deh..." Ucap Azmi memberikan tatapan tak suka nya.
"Canda kali, Mi."
"Hmm..."
"Hmm mulu dah. Pasti nih ya, selesai acara ini banyak foto video paparazi yang tersebar luas. Trus ada berita gini "Azmi Askandar yang dulu dikabarkan dekat dengan Adara Nafisah, ternyata kini Azmi bersama Veve." trus ada lagi "Tak lagi dengan Azmi Askandar, sekarang Adara Nafisah bersama sahabatnya Azmi, yang tak lain kagi adalah Hafidzul Ahkam." Kea gitu tuh, Mi." Ucap Aban yang pasti nya mengada-ngada, dan berfikir tinggi sekali.
"Lebay deh, kak. Hiperbola nih, melebih-lebih kan ajaa... Gak boleh gitu tuh, kak. Fitnah tuh nama nya." Ucap Azmi.
"Hehehe... Bercanda kali, Mi."
"Udah deh, lebay tau gak sih."
Acara pun segera dimulai, Azmi Aban Hendra segera menuju ke panggung. Mereka pun bersholawat, yang diiringi tim hadrah dari ponpes itu. Ya benar kata Aban, bahwa undangan tamu nya ada Veve juga. Sedari tadi Azmi bertingkah biasa saja.
Sekarang waktu nya Veve untuk bersholawat dengan berdiri. Azmi Aban Hendra pun hanya mendengarkan saja. Tiba-tiba saat enak enak mendengarkan, Azmi disuruh berdiri untuk berduet dengan Veve.
"Ada apa?" Tanya Azmi bingung kepada orang itu, yg ia ketahui mungkin salah satu panitia.
"Ayo, gus. Berduet sama Veve." Jawab orang tsb.
"Ha? Nggak deh, nggak usah." Tolak Azmi secara halus.
"Udah ayo, Mi." Ucap seorang paruh baya, yg ia kenal adalah ayah dari Veve. Azmi hanya tersenyum.
Azmi pun maju, tapi tangan Azmi tak lupa menarik Aban juga. Aban pun bingung, dengan ajakan Azmi.
"Udah ayo." Ucap Azmi ke Aban, Aban pun hanya menurut saja.
Melihat Azmi dan Aban maju, teriakan para ukhti semakin kencang.
'Aaaaaaaa.... Azmi.....'
'Abaaaaannnnn.....'
'Wahhh duet nih.'
'Cocok banget nih.'
'Wahhh masih cocokan sama Dara.'
'Gak lah, sama Veve cocok nya.'
'Udahhh, sholawatan sana.'
'Tau nih, debat nya gk penting banget.'Yaaa seperti itu lah, teriakan para ukhti. Azmi yang mendengarnya pun risih. Kenapa harus ada sangkutpaut nya sama Veve.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Berbeda (Azmi)
FanfictionAzmi jatuh cinta? Emang iya? Ukhti siapa yang berhasil mengambil hati Azmi? Apa ukhti tersebut juga merasakan apa yang dirasakan Azmi? Ahkam juga jatuh cinta sama ukhti tersebut. Lalu gimana dengan persahabatan mereka? Ingin tau? Baca aja, dijamin...