Part 16 (Marah)

3.4K 161 7
                                    

Setelah beberapa hari ini Azmi mengikuti ujian, dan mengakibatkan ia tak ikut sementara acara Syubban. Hari ini Azmi ikut kembali acara Syubban. Dan setau nya, acara nya akan ada dibeberapa kota.

Basecamp Syubban sudah ramai dengan tim hadrah, mereka menyiapkan barang yang akan mereka bawa untuk selama 4hari kedepan.

"Kak, bagusan jas ini apa yang ini?" Ucap Azmi memperlihatkan 2 jas kepada Ahkam.

"Bagusan yang ini deh, Mi." Ucap Ahkam menunjuk salah satu jas yg dibawa Azmi, Azmi hanya mengangguk.

"Gimana udah semua belom?" Ucap Holes.

"Sudah bos." Jawab Hendra.

"Ya udah ayo ke mobil semua, udah ditungguin Abuyah didepan." Perintah ustadz Muhlies.

Semua pun mengerti, dan segera keluar dari basecamp, dan terlihat diluar sudah ada Abuyah, Dara, dan supir. Dara berada dibelakang Abuyah dan sibuk dengan handphone Abuyah, karena handphone Dara masih belom dikasih, masih dibawa Abuyah.

"Semua sudah kan? Jangan ada yang ketinggalan ya, dicek dulu aja." Ucap Abuyah.

"InsyaAllah semua sudah, dan tidak ada yang ketinggalan." Ucap Ahkam.

"Ya sudah, mari kita berdoa dulu, agar diberi kemudahan, keselamatan, dan kelancaran." Ucap Abuyah.

"Aamiin..." Jawab semua, tidak dengan Dara, ia masih sibuk berkutit dengan handphone Abuyah.

"Neng, ayo bedoa dulu, jangan main handphone saja, nanti handphone kamu gak Abi kasih loh." Peringat dan sedikit ancaman dari Abuyah, Abuyah mengusap kepala Dara.

"Ha? I...iya, Bi. Maaf." Ucap Dara menundukkan kepala nya, dan memporotkan bibir nya.

Secara bersamaan dan tanpa disadari Azmi dan Ahkam tersenyum secara bersamaan, Aban yang melihat itu, ia hanya menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah, mari kita berdoa, Berdoa mulai." Abuyah pun memimpin doa nya dan semua pun ikut berdoa.

Doa pun telah usai, semua tim hadrah masuk ke dalam mobil. Abuyah dan Dara masuk kedalam mobil pribadi Abuyah. Perjalanan pun dimulai.

-o0o-

Mobil tim hadrah Syubban~

Seperti biasa, Azmi berada dipojok belakang, tapi kali ini Ahkam berada disebelah ustadz Muhlies, Aban berada didepan sana. Kebisingan pun terjadi di mobil itu.

"Jam tangan baru nih, Fidz?" Tanya ustadz Muhlies ke Ahkam.

"Alhamdulillah iya nih ustadz."

"Dari siapa emang? Ciee dari cmewew yaaa..." Gurau ustadz Muhlies.

Azmi yang mendengar itu, ia pun kepo, dan menyodongkan badannya ke depan.

"Loh kak Ahkam udah ada calon? Cieee siapa nih kak?" Kepo Azmi pun keluar.

"Apaan, gak ada, Mi. Ustadz nih, asal ngomong aja."

"Hehehe... Bercanda kali, fidz." Ucap ustadz Muhlies dengan kekehannya.

"Terus itu jam nya dari siapa kak?" Ucap Azmi yang masih kepo.

"Dari ukhti Dara." Ucap Ahkam dengan enteng nya.

Tak sadar kah, Ahkam secara tidak sengaja membuat hati Azmi sedikit sakit? Azmi yang mendengar itupun, ia hanya diam, dan duduk kembali seperti semula. Ustadz Muhlies bingung, apa yang terjadi dengan Azmi.

"Mi, kamu kenapa? Kok langsung diem gitu?" Ucap ustadz Muhlies.

Azmi hanya menjawab dengan gelengan, dan memasang earphone ditelinga nya. Ahkam yang melihat itu, ia baru sadar kalo ucapan tadi udah bikin Azmi sakit hati, karena Ahkam tau jika Azmi mengagumi Dara. Ahkam pun bingung.

Dia Berbeda (Azmi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang