17. Kau Pergi

1.5K 203 93
                                    


Mulmednya bisa diputar yah.. 😉

.

.

.

'Kupikir ini rindu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Kupikir ini rindu.

Ternyata candu yang telah menjadi tabu.

Kupikir akan jadi romansa.

Ternyata hanya sebuah fatamorgana..'

.

.

.

Didalam ruang rapat Sejeong hanya diam, dia tidak berani menatap sosok Sehun. Karena dengan menatapnya dia pasti akan teringat dengan Hunnie.

Entah kenapa, dadanya tiba-tiba terasa sesak. Dia jadi kepikiran tentang perkataan pamaannya, mengenai Hunnie dan Sehun. Jika Sehun datang berarti Hunnie harus pergi. Lalu.. Apakah saat ini Hunnie pergi. Entah kenapa, dia sama sekali tidak mengerti. Siapa yang akan menjelaskan semua ini padanya.

"Hari ini, aku tidak baik-baik saja." bisiknya pada dirinya sendiri.

.

.

🐤🐤🐤

Setelah usai, Sejeong memberanikan diri untuk bertanya. Dia menghadang pimpinan Direktur itu. Dia tak kuasa menahan rasa penasarannya. Bukankah dia dan atasannya saat ini berhubungan baik, bahkan lumayan dekat. Tidak mungkin dia bakal marah.

"Sillyehamnida.." (permisi/formal) Sejeong membungkuk dihadapan Yeonseo.

"Ahh.. Sejeong.." sapanya ramah. Seolah paham dengan apa yang akan ditanyakan Sejeong. Yeonseo menyuruh Sehun, Jongin, Paman Sangho dan lainnya untuk pergi terlebih dahulu. Dia ingin berbicara kepada Sejeong hanya berdua.

"Mianhamnida.." Sejeong membungkuk lagi.

"Katakanlah apa yang ingin kau tanyakan, Sejeong." katanya Ramah tetapi terkesan tegas.

"Apakah tuan Sehun kembali?" tanyanya hati-hati.

"Seperti yang kau lihat, dia sudah kembali. Bukankah itu bagus?"

"Apakah tuan Hunnie baik-baik saja?" tanyanya lirih.

Yeonseo tidak langsung menjawab. "Kau tahu bukan, kondisinya seperti apa? Aku mengirimnya ke Kanada, dan meminta Sehun untuk pulang."

"Mwoo....!!" Sejeong membulatkan matanya, lalu segera dia menunduk.
"Ooh..." Sejong tampak kecewa dan sedikit terkejut. Pasti ini maksudnya. Tapi entah kenapa, semuanya terasa mengganjal di benaknya. 'Katakan, ini bohong!!'

"Mian Sejeong, aku tidak sempat memberitahumu. Kemarin hari liburmu. Aku tidak mau mengganggu liburanmu."

"Ahh.. Kenapa nona meminta maaf?!" elak Sejeong dengan hati-hati.

✔️ WICH LOVE  ♥ ♥ ♥ Sejeong - Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang