29. Semakin Dekat

1.4K 193 68
                                    

🐥🐥🐥

3 hari pasca terjadinya kecelakaan itu, menandakan perayaan pertunangan Sehun dan juga Jennie semakin dekat.

Tampak Jennie dan juga Sehun memasuki sanggar butik wedding dress.

"Yaahh.. kenapa kau mengajakku kesini? Kita baru akan bertunangan." Kesal Sehun pada gadisnya.

"Oppa... Kau tau kan, hal ini yang sangat aku nantikan. Lagipula.. kita juga akan menikah bukan?" Jennie menyimpulkan.

Jennie menggeret tubuh jangkung Sehun. Sedangkan yang digeret tampak jengah.

"Aku sudah menunggu satu jam." Dengus Sehun hampir frustasi, sembari menunggu diatas sofa.

"Sebentar tuan, nona Jennie masih di rias." Kata salah satu staf butik.

Tiba-tiba saja tirai putih panjangpun terbuka, yang mana ditengahnya muncul sesosok gadis cantik yang sangat jelita dan seksi dengan gaun yang nampak memperlihatkan bahu jenjang dan punggungnya.

Sehun menatap Jennie dengan cermat.

"Bagaimana oppa? Apakah aku cocok dengan gaun ini?" Tanya Jennie antusias.

"Ya.. yah.. itu saja." Jawab Sehun seadanya.

"Aku masih ada 3 cadangan lagi." Ucap Jennie.

"Tidak usah. Itu saja! Kau sangat cantik dengan gaun itu."

"Ahh.. ceongmalyo?" Jennie mengerucutkan bibirnya.

"Pilihan pertama adalah yang paling tepat." Kata Sehun. "Tolong bungkus gaun itu." Pintanya pada staf yang tadi.

"Baik tuan..." Jawabnya sopan.

"Tetapi... Oppa..?!" Lesuh Jennie.

.

.

.

🐥🐥🐥

"Kau tidak pulang Sekretaris Kim?" Tegur Yoojung.

"Ndee.. sebentar lagi, aku akan menyelesaikan pekerjaanku."

"Baiklah, aku akan pulang duluan, eoh.."

"Nde.. hati-hatilah" ucap Sejeong pada Yoojung.

Setelah kepergian Yoojung, kini Sejeong sendirian. Semua para karyawan juga sudah pulang termasuk Soyee yang juga harus meninggalkannya karena tugas tambahan dari atasannya yaitu Jongin.

Sejeong sesekali menghembuskan nafas kasarnya.

Dia masih belum bisa melupakan apa yang telah dia alami.

Flashback

"Willy? Apa maksudmu?"

"Aku sama seperti Hunnie."

"Hunnie...." Gumannya.
"Kenapa kau bisa muncul? Dimana Sehun? Apakah Hunnie baik-baik saja?" Paniknya.

"Kau tidak usah mencemaskan mereka, bukankah dengan kehadiranku saja sudah cukup!" Willy tiba-tiba memegang tangan Sejeong.

"Ya!! Apa yang kau lakukan!" Sejeong menepis tangan Willy.

"Bukankah aku adalah kepribadian yang sempurna?" Willy menyipitkan matanya.

"A..apa yang kau maksud..?"

"Sehun dan Hunnie, sama sekali tidak berguna! Mereka penakut! Mau saja direndahkan. Terutama kedua orang tua Sehun!"

"Jangan membicarakan hal yang buruk tentang mereka!"

"Apa kau tidak mengenaliku?"

Sejeong mengerutkan keningnya.

✔️ WICH LOVE  ♥ ♥ ♥ Sejeong - Sehun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang